وقد روي في الحديث : آباؤكَ ثلاثة : أبوك الذي ولدك ، والذي زوَّجك ابنـته ، والذي علَّمك ، وهوَ أفضلهم
Di riwayatkan dalam hadits : "Bapakmu itu ada tiga : Bapak yang menjadi sebab engkau terlahir (bapak kandung). Bapak yang telah menikahkanmu dengan puterinya (mertua). Dan Bapak yang telah mengajarimu (guru),Beliau lah yang paling utama".
وفي ذلك يقول القائل :
أُقـدِّمُ أسـتـاذي علـى بِــرِّ والدي وإن كان لي من والدي البِرُّ والعطفُ
فهذا مُربـي الروحِ والروحُ جوهرٌ وهذا مُربـي الجسمِ وهوَ لها صدْفُ
Karena keutamaannya,Ada yang berkata :
Aku mengedepankan guruku atas berbuat baik pada orangtuaku,wala upun orang tuaku telah mencurahkan kebaikan dan cinta kasihnya padaku.
Maka Ia ini (guru) adalah orang yang telah merawat dan mengurus ruh-ku
Dan Ia ini (orang tua) adalah orang yang telah merawat dan mengurus jasad-ku
*** Atas keduanya,kita wajib menghormati dan memuliakannya ***
Maka Ia ini (guru) adalah orang yang telah merawat dan mengurus ruh-ku
Dan Ia ini (orang tua) adalah orang yang telah merawat dan mengurus jasad-ku
*** Atas keduanya,kita wajib menghormati dan memuliakannya ***
Dikutip dari : Al 'Uhuud Al Muhammadiyyah
قال الإمام الشعراني رحمهُ الله تعالى : بلغنا عن الإمام النووي رحمه الله أنهُ دعاهُ يوماً شيخه الكمال الإربلي ليأكل معه ، فقال : يا سيدي أعفني من ذلك فإن لي عُذراً شرعياً فتركه ، فسأله بعض إخوانه : ما ذلك العذر ؟ فقال : أخافُ أن تسبقَ عين شيخي إلى لُقمةٍ فآكلها وأنا لا أشعر
Al-Imam Asy-Sya'rony rohimahullohu berkata : Telah datang kabar kepada kami dari Al-Imam Nawawi rohimahullohu, Bahwa pada suatu hari,Beliau (Al-Imam Nawawi rohimahullohu) di ajak makan bersama oleh guru beliau yaitu Syeikh Al-Kamal Irbily.
Imam Nawawi berkata : Ya Sayyidi/
Kemudian Imam Nawawi r.a, pamit mundur dari majlis guru beliau.
Para sahabat Imam Nawawi bertanya : " Apa Alasan nya ? (hingga engkau menolak undangan makan bersama dari guru kita).
Imam Nawawi r.a berkata : " Aku sangat khawatir mendahului satu suapan dari guruku,kemudian
*** Imam Nawawi sangat khawatir dan takut ,tidak bisa menjaga adab terhadap gurunya ketika makan. Mendahului satu suapan kedalam mulutnya,mengun
Wallohu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar