(harap dibaca pelan pelan dan sampai akhir, agar tidak keseleo)
dalam khataman keterangan ini dijelaskan bahwa haram hukumnya mencintai orang kafir dengan dasar firmannya allah
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari .akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (Al-Mujadalah : 22).…”
Sedangkan sesungguhnya bergaul/toleransi dengan orang kafir itu hukumnya adalah makruh
Dan saya pertegas pada jawaban ini bahwa sesungguhnya bergaul itu adalah aktivitas zhahiriyyah
sedangkan cinta itu adalah sebuah aktifitas kecondongannya hati
_ jadi kita harus bisa memilahnya serta membedakan dari kedua hal tadi_
Dan dari penjelasan hukum haram mencintai orang kafir tadi maksudnya ialah rasa cinta dan kecenderungan hati dalam hati
Adapun hukumnya bergaul/toleransi secara dhohiriyyah dengan orang kafir adalah makruh
Jadi kesimpulannya adalah :
Hukum mencintai orang kafir maksudnya cenderungnya hati pada orang kafir itu hukumnya adalah haram, namun apabila mencintai kekafirannya orang kafir maka hukumnya adalah kafir
Adapun bergaul/toleransi dengan orang kafir sebab ada tujuan manfaat atau tujuan minta pertolongan yang sangat mendesak (seperti berobat pada dokter kafir) maka hukumnyaTidak Haram
sedangkan bergaul dengan orang fasiq sebab ada tujuan supaya terhindar dari mala petaka ( perpecahan ) atau ada tujuan supaya menjaga kemanfaatan (persatuan ) maka hukumnya adalah tidak haram
SUMBER I : fatawa alkubro juz 4 halaman 117 (الفتاوى الكبرى الجزء الرابع ص : 117)
____________
كن فيما بين الناس ظاهرا وامش جانبا من موافقتهم فيما يأتون ويذرون
Beradalah kalian diantara manusia secara zhahirnya dan berjalanlah
dipinggir dari kesatuan mereka dalam masalah yang dikerjakan dan
ditinggalkan.
لا تجانب معاشرتهم ولكن جانب الحوض فى أمورهم
Janganlah kalian menjauhi pergaulan pada manusia yang lain tetapi jauhilah mendalami ( mencampuri ) urusan urusan mereka
Di pertegas lagi :
hendaklah jasad kalian itu ( bergaul dengan baik) bersama manusia namun hati kalian tetap serasa bersama allah azza wa jalla
SUMBER II : dalam kitab tafsir khozin juz 1 halaman 185-186 (تفسير الخازن الجزء الأول ص : 185 – 186)
___________________
Karena rahmat dari Allah engkau wahai nabi muhammad (dijadikan )
berlemah lembut kepada mereka, (kepada manusia, kepada sahabat) red
أي سهلت أخلاقك إذ خالفوك
Maksudnya akhlakmu ( ya muhammad ) yang tiada pernah mempersulit dikala mereka mengingkarimu
ولو كنت فظا سىء الخلق
Andaikata engkau itu kasar, maksudnya berkelakuan buruk
Dan keras hati, maksudnya keras kepala dan kau gunakan mengerasi manusia
لانفضوا تفرقوا من حولك
Pasti mereka akan lari meninggalkanmu
SUMBER III : kitab faidhul qadir juz 6 halaman 104 (فيض القدير الجزء السادس ص : 104)
Wallahu a'lamu bi muroodihi
خاتمة ) تحرم مودة الكافر لقوله تعالى لا تجد قوما يؤمنون بالله واليوم الاخر يوادون من حاد الله ورسوله أن مخالطة الكفار مكروهة
dalam khataman keterangan ini dijelaskan bahwa haram hukumnya mencintai orang kafir dengan dasar firmannya allah
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari .akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (Al-Mujadalah : 22).…”
Sedangkan sesungguhnya bergaul/toleransi dengan orang kafir itu hukumnya adalah makruh
أجيب بأن المخالطة ترجع إلى الظاهر والمودة إلى الميل القلبى ( قوله تحرم مودة الكافر ) أى المحبة والميل بالقلب
Dan saya pertegas pada jawaban ini bahwa sesungguhnya bergaul itu adalah aktivitas zhahiriyyah
sedangkan cinta itu adalah sebuah aktifitas kecondongannya hati
_ jadi kita harus bisa memilahnya serta membedakan dari kedua hal tadi_
Dan dari penjelasan hukum haram mencintai orang kafir tadi maksudnya ialah rasa cinta dan kecenderungan hati dalam hati
وأما المخالطة الظاهرية فمكروهة
Adapun hukumnya bergaul/toleransi secara dhohiriyyah dengan orang kafir adalah makruh
Jadi kesimpulannya adalah :
وتحرم موادتهم وهو الميل القلبى لا من حيث الكفر وإلا كانت كفرا وسواء فى ذلك أكانت لأصل أو فرع أم غيرهما
Hukum mencintai orang kafir maksudnya cenderungnya hati pada orang kafir itu hukumnya adalah haram, namun apabila mencintai kekafirannya orang kafir maka hukumnya adalah kafir
وتكره مخالطته ظاهرا ولو بمهاداة فيما يظهر ما لم يرج إسلامه ويلحق به ما لوكان بينهما نحو رحم أو جوار
Sedangkan hukum nya bergaul/toleransi dengan orang kafir itu adalah
makruh selama orang kafirnya itu tidak diharapkan ke islamannya ( masuk
islam ) dan hukum makruh ini tetap berlaku meskipun orang kafirnya itu
adalah saudaranya atau masih tetangganya
وقوله ما لم يرج إسلامه
أو يرج منه نفعا أو دفع شر لا يقوم غيره فيه مقامه أما معاشرتهم لدفع ضرر
يحصل منهم أو جلب نفع فلا حرمة فيه إهـ
Adapun bergaul/toleransi dengan orang kafir sebab ada tujuan manfaat atau tujuan minta pertolongan yang sangat mendesak (seperti berobat pada dokter kafir) maka hukumnyaTidak Haram
sedangkan bergaul dengan orang fasiq sebab ada tujuan supaya terhindar dari mala petaka ( perpecahan ) atau ada tujuan supaya menjaga kemanfaatan (persatuan ) maka hukumnya adalah tidak haram
SUMBER I : fatawa alkubro juz 4 halaman 117 (الفتاوى الكبرى الجزء الرابع ص : 117)
____________
كن فيما بين الناس ظاهرا وامش جانبا من موافقتهم فيما يأتون ويذرون
maksud yang lebih jelas lagi adalah ;
لا تجانب معاشرتهم ولكن جانب الحوض فى أمورهم
Di pertegas lagi :
ليكن جسدك مع الناس وقلبك مع الله عز وجل . إهـ
SUMBER II : dalam kitab tafsir khozin juz 1 halaman 185-186 (تفسير الخازن الجزء الأول ص : 185 – 186)
___________________
فبما رحمة من الله لنت يا محمد لهم
أي سهلت أخلاقك إذ خالفوك
ولو كنت فظا سىء الخلق
غليظ القلب جافيا فأغلظت لهم
لانفضوا تفرقوا من حولك
SUMBER III : kitab faidhul qadir juz 6 halaman 104 (فيض القدير الجزء السادس ص : 104)
Wallahu a'lamu bi muroodihi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar