Beit syair ini biasa di jumpai dalam kitab-kitab #nahwu, bilkhusus 'Aamil Zaala (زال), Bab Kaana Wa Akhwaatuhaa
صاح شمر ولا تزل ذاكر الموت # فنسيانه ضلال مبين
Artinya: Wahai sahabatku...ingatlah kalian dan jangan berhenti mengingat mati # Karena lalai akan kematian adalah sungguh kesesatan yang nyata.
Oke... langsung saja pada ibaroh ulama terkait judul diatas
Nihayatul Muhtaj - Bab Jana_iz
وبدأ بالأول فقال ( ليكثر ) ندبا كل مكلف صحيحا كان ، أو مريضا ( ذكر الموت ) بقلبه ولسانه بأن يجعله نصب عينيه ; لأنه أزجر عن المعصية وأدعى للطاعة وصح { أكثروا من ذكر هاذم اللذات } يعني الموت
Sunah bagi "SETIAP MUKALLAF" baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit, BANYAK MENGINGAT MATI, cara mengingatnya baik disebutkan dalam lisan/diucapkan atau mengingatnya dalam hati, seolah kematian berada tepat didepan mata/pandangannya, hal demikian lebih mampu mencegah dari berbuat ma'shiyat dan lebih ingin berbuat ketaatan.
Cek ricek syarah matan di atas dalam Hasyiyah Syibromalisi
( قوله : كل مكلف ) يستثني طالب العلم فلا يسن له ذكر الموت لأنه يقطعه ، وكتب عليه سم على حج : يحتمل أن يطلب من الولي ونحوه أمر الصبي المميز بذلك ا هـ .
Mbah Mushonif meng'ISTITSNA' atau mengecualikan lafadz "KULLU MUKALLAFIN" (setiap mukallaf) bagi THOOLIBAL'ILMI yaitu orang orang yang sedang menuntut ilmu agama, dan lazim disebut "SANTRI".
Maka TIDAK DISUNAHKAN (artinya boleh saja) bagi SANTRI mengingat kematian, karena hal demikian bisa "MEMUTUSKAN" bagi santri.
"MEMUTUSKAN" = [ Memutuskan harapan dan cita-cita,memutuskan himmah belajar,mengaji,mengkaji,muthola'ah,mendalami,memperluas kajian dan lain-lain hingga saatnya mampu mengamalkan dan istiqomah ].
Tugas SANTRI : Belajar,belajar dan belajar (titik)
Wallohu a'lamu
Sumber :
1. Nihayatul Muhtaj dan Hasyiyah Syibromalisi
2. Syarah Asymuni li Alfiyah ibni Malik (untuk i'rob dan penjabaran beit diatas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar