Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
الرَّاحمُونَ يَرحمُهُم الرّحمنُ تبارك وتعالي ارْحَموا مَنْ في الأرض يرحمْكُم من في السَّماءِ
Orang-orang yang yang penuh kasih-sayang akan dikasih-sayangi oleh Allah. Hendaklah kalian semua menyayangi semua yang ada di bumi, agar kalian disayangi oleh para penghuni langit.
Berikut kutipan ibarohnya :
رؤي
الغزالي فى النوم فقيل له: ما فعل الله بك؟، فقال أوقفني بين يديه، وقال
لي: بم قدمتَ عليّ؟، فصرتُ أذكر أعمالي، فقال: لم أقبلها،
وإنما قبلتُ منك ذات يوم نزلت ذبابةٌ على مداد قلمك لتشرب منه وأنتَ تكتب
فتركتَ الكتابة حتى أخذتْ حظها رحمة بها، ثم قال تعالى: امضوا بعبدي إلى
الجنة.
Jika disebutkan nama Imam al-Ghazali maka gambaran yang muncul adalah sosok ulama abad pertengahan dengan reputasi kealiman yang tak diragukan. Ia termasuk cendekiawan muslim yang komplit.
Wawasannya tak berhenti pada soal teks-teks agama yang rumit. Tokoh bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'I ini menguasai disiplin filsafat dan menaruh prioritas pada olah rohani sebagai seorang sufi yang taat.
Para kritikus al-Ghazali bisa saja berseberangan dengan beberapa pikirannya. Namun, mereka tak dapat membantah kepribadian hujjatul islam ini yang zuhud, wara’, serta amat tekun menjalankan ibadah.
Kesungguhannya dalam beribadah tampak pula pada beberapa karyanya yang sarat anjuran melaksanakan amalan-amalan tertentu sebagai sarana penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) dan pengabdian tulus seorang hamba. Kitab tasawuf dasar, Bidayatul Hidayah, yang dikarangnya pun mengungkapkan kenyataan ini.
Hanya saja, terselip kisah unik di balik totalitas Imam al-Ghazali dalam beragama pasca-kewafatannya. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nashaihul ‘Ibad menulis cerita seseorang yang berjumpa Imam al-Ghazali dalam sebuah mimpi. “Bagaimana Allah memperlakukanmu?” tanya orang tersebut.
Imam al-Ghazali mengisahkan bahwa di hadapan Allah ia ditanya tentang bekal apa yang ia serahkan untuk-Nya. Al-Ghazali pun menimpali dengan menyebut satu per satu seluruh prestasi ibadah yang pernah ia jalani di kehidupan dunia.
“Aku (Allah) menolak itu semua!” Ternyata Allah menampik berbagai amalan Imam al-Ghazali kecuali satu kebaikannya ketika bertemu dengan seekor lalat.
Suatu saat Imam al-Ghazali tengah sibuk menulis kitab hingga seekor lalat mengusiknya barang sejenak. Lalat “usil” ini haus dan tinta di depan mata menjadi sasaran minumnya. Sang Imam yang merasa kasihan lantas berhenti menulis untuk memberi kesempatan si lalat melepas dahaga dari tintanya itu.
“Masuklah bersama hamba-Ku ke sorga,” kata Allah kepada Imam al-Ghazali dalam kisah mimpi itu.
Hikayat ini mengandung pesan tentang betapa dahsyatnya pengaruh hati yang bersih dari egoisme, semata untuk kepentingan diri sendiri. Kasih sayang Imam al-Ghazali yang luas, bahkan kepada seekor lalat pun, membawa tokoh dengan jutaan pengikut ini pada kemuliaan
Peristiwa ini secara samar menampar sebagian kalangan yang kerap membanggakan capaian-capaian keberagamaannya. Karena ternyata penilaian ibadah manusia sepenuhnya milik-Nya, bukan milik manusia. Tak ada ruang bagi manusia menghakimi kualitas diri sendiri ataupun orang lain. Segenap prestasi ibadah dan kebenaran agama yang disombongkan bisa jadi justru berbuah kenistaan.
Imam al-Ghazali sesungguhnya hanya mempraktikkan apa yang diteladankan dan diperintahkan Nabi, “Irhamu man fil ardli yarhamkum man fis sama’. Sayangilah semua yang ada di bumi, maka semua yang ada di langit akan menyayangimu.”
Hikmah lainnya : Jangan pernah menyepelekan amal kebaikan sekecil apapun itu,karena kita tidak pernah tahu amalan mana yang mendatangkan keridhoan Allah SWT.
اللهم أكرِمْ هذه الأمةَ المحمديةَ بجميل عوائدك فى الدارين إكراما لمن جعلتها من أمته صلى الله عليه وسلم
اللهمّ اغفر لأمة سيدنا محمد، اللهم ارحم أمة سيدنا محمد، اللهم استر أمة سيدنا محمد، اللهم اجبر أمة سيدنا محمد، اللهم أصلِحْ أمة سيدنا محمد، اللهم عافِ أمةَ سيدنا محمد، اللهم احفظ أمة سيدنا محمد، اللهم ارحم أمة سيدنا محمد رحمة عامة يا رب العالمين، اللهم اغفر لأمة سيدنا محمد مغفرة عامة يا رب العالمين، اللهم فرّجْ عن أمة سيدنا محمد فرجا عاجلا يا رب العالمين
يا رب كل شيء بقدرتك على كل شيء اغفرْ لي كل شيء، ولا تسألني عن كل شيء، ولا تحاسبني فى كل شيء، وأعطني كل شيء
اللهمّ اغفر لأمة سيدنا محمد، اللهم ارحم أمة سيدنا محمد، اللهم استر أمة سيدنا محمد، اللهم اجبر أمة سيدنا محمد، اللهم أصلِحْ أمة سيدنا محمد، اللهم عافِ أمةَ سيدنا محمد، اللهم احفظ أمة سيدنا محمد، اللهم ارحم أمة سيدنا محمد رحمة عامة يا رب العالمين، اللهم اغفر لأمة سيدنا محمد مغفرة عامة يا رب العالمين، اللهم فرّجْ عن أمة سيدنا محمد فرجا عاجلا يا رب العالمين
يا رب كل شيء بقدرتك على كل شيء اغفرْ لي كل شيء، ولا تسألني عن كل شيء، ولا تحاسبني فى كل شيء، وأعطني كل شيء
sumber :
Wallohu a'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar