Salah satu bukti bahwa para sahabat sedikit dalam bertanya adalah, jumlah dari kata “yas-aluunaka” atau “mereka para sahabat bertanya” di dalam Al Qur’an. Setidaknya hanya ada 13 tempat saja terdapat kata tersebut yang ada di dalam kita Al Qu’ran yang berjumlah 6.236 ayat.
Bertanya tidaklah dilarang, karena para sahabat pun pernah bertanya namun sekarang yang membedakakan kita dengan mereka adalah kenapa kita bertanya. Para sahabat sadar dan tahu akan kemampuan mereka dan mereka belajar dari generasi-generasi sebelum mereka yang mana dihancurkan sendiri oleh pertanyaan mereka.
Mereka bertanya bukan untuk keinginan mengamalkan pertanyaan yang mereka tanyakan hanya saja untuk sekedar bertanya, untuk menguji orang yang ditanya bahkan pertanyaan yang mereka ajukan hanyalah bertujuan membingungkan orang yang ditanya.
Hal ini pernah menimpa kaum terdahulu, ummat nabi Musa alaihi salam sehingga Al Qur’an mengabadikan cerita tersebut agar menjadi pelajaran bagi kita yang masih bernyawa.
“ Mereka menjawab: ” mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina Apakah itu.” Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; Maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu”.
Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami apa warnanya”. Musa menjawab: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya.”
Mereka berkata: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk Kami agar Dia menerangkan kepada Kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena Sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi Kami dan Sesungguhnya Kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu).”
Musa berkata: “Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya.” mereka berkata: “Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya”. kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu.” Q.S Al Baqoroh 68-71
Berkata para ulama tafsir:
“Mereka hanya disuruh menyembelih sapi betina saja tapi mereka banyak bertanya, dan mempersulit diri… hingga akhirnya Allah mempersulit mereka… Seandainya mreka mencukupkan diri dengan perintah tersebut, niscaya Allah tidak akan menambahkan penjelasan terhadap perintahNya tersebut….”
Dikatakan adh Dhahhaak:
“Bahkan mereka hampir saja tidak mengamalkan apa yang mereka tanyakan tersebut… Sesungguhnya penyembelihan itu bukanlah hal yang mereka inginkan, karena mereka memang tidak ingin menyembelihnya, ini merupakan celaan atas mereka, tujuan mereka bertanya itu hanyalah untuk membingungkan anbi Musa alaihis salam semata… oleh karena itu mereka hampir saja tidak menyembelihnya”
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga telah mewanti-wanti kita agar tidak terjerumus ke dalam musibah yang sama dengan kaum nabi Musa alaihis salam.
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ
فَاجْتَنِبُوهُ وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَافْعَلُوا مِنْهُ مَا
اسْتَطَعْتُمْ فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ
مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلَافُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ
“Apa yang telah aku larang untukmu maka jauhilah. Dan apa yang kuperintahkan kepadamu, maka kerjakanlah sesuai dengan kemampuanmu. Sesungguhnya umat sebelum kalian binasa karena mereka banyak tanya, dan sering menyelisihi para Nabi mereka.”
(HR. Muslim)
Sebuah perkara yang seharusnya mudah akan berubah menjadi susah jika kita terlalu suka bertanya bukan pada tempatnya.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar