(وَقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “لَعَنَ اللهُ النَاظِرَ
وَالمَنْظُوْرَ إِلَيْهِ”. لاَ يَجُوْزُ لاِمْرَأَةٍ مُؤْمِنَةٍ بِاللهِ
أَنْ تُظْهِرَ عَلَى كُلِّ أًَجْنَبِيٍّ أَيْ لَيْسَ بِزَوْجٍ وَلاَ
مَحْرَمٍ بِنَسَبٍ) أي قرابة (أَوْ رَضَاعٍ) أو مناكحة (وَلاَ يَجُوْزُ
النَظَرُ مِنْهُ إِلَيْهَا، وَلاَ مِنْهَا إِلَيْهِ) فكما يجب على الرجل أن
يغض طرْفه عن النساء كذلك يجب على المرأة أن تغض طرفها عن الرجال كما قاله
ابن حجر في الزواجر
Rosulullah bersabda : Allah melaknat orang yang memandang dan orang yang di pandang.
Tidak diperkenankan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah menampakkan diri atas setiap lak-laki ajnabiy yang bukan suami dan tidak punya ikatan mahrom,baik mahrom sebab turunan (kerabat) aatau sebab satu susuan/sepasuson,atau sebab pernikahan.
Dan tidak diperkenankan laki-laki memandang seorang wanita,begitu juga sebaliknya.seperti wajib hukumnya bagi laki-laki menundukkan pandangan matanya kepada wanita,begitu juga sebaliknya.Demikian dikatakan Ibnu Hajar dalam Al-Zawajir.
(وَلاَ) يجوز (المَسُّ بِالمُصَافَحَةِ أًَوْ مَعَ
مُنَاوَلَةٍ أَوْ نَحْوِهِمَا) فإن ما يحرم نظره يحرم مسه بالأَوْلى، لأنه
أبلغ في اللذّة وأغلظ، بدليل أنه لو مس فأنزل بطل صومه، ولو نظر فأنزل لم
يبطل. كذا في النهاية شرح الغاية.
Dan tidak dibolehkan bersentuhan dengan cara bersalaman atau beserta menggenggam.Sesungguhnya apa yang haram dengan melihatnya,maka haram ketika di sentuh lebih utama.kerna menyentuh lebih besar menikmati keledzatan nya.Dengan dalil jika ia sedang berpuasa kemudian ia menyentuh lawan jenis bukan mahrom kemudian ia keluar mani,maka puasanya batal.
Dan jika ia hanya memandanya kemudian keluar mani dengan sebab itu maka puasanya tidak batal.
Dan jika ia hanya memandanya kemudian keluar mani dengan sebab itu maka puasanya tidak batal.
(وَرَوَى
الطَبْرَانِيُّ فِيْ الكَبِيْرِ) أي المعجم الكبير، فإن له معاجم ثلاثة
كبيرا وأوسط وأصغر (عَنْ مَعْقِلِ) بفتح الميم وكسر القاف (ابْنِ يَسَارٍ)
هذا الحديث: (لأَنْ يُطْعَنَ) بالبناء للمفعول (فِيْ رَأْسِ أَحَدِكُمْ
بِمِخْيَطٍ) بكسر الميم وفتح المثناة التحتية، وهو ما يخاط به كالإبرة
(مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ)
وقال صلى الله عليه وسلم: {اتَّقُوْا فِتْنَةَ الدُنْيَا وَفِتْنَةَ
النِّسَاءِ، فّإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ كَانَتْ مِنْ
قِبَلِ النِّسَاءِ}. وقال صلى الله عليه وسلم: {مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ
فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ}.
Imam
Thobrony meriwayatkan dalam kitab kabir : Dari Ma'qil bin yasar "
Sungguh seseorang diantara kalian jika di tancapkan jarum besar di atas
kepalanya akan lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal
baginya.
Rosul bersabda : Jagalah dari fitnah dunia dan fitnah wanita,Maka sesungguhnya awal fitnah yang terjadi di bani isroil adalah karena wanita.
Rosul bersabda : Tidaklah aku meninggalkan cobaan atas kaum laki-laki yang paling madhorat daripada cobaan yang datang dari wanita
Rosul bersabda : Jagalah dari fitnah dunia dan fitnah wanita,Maka sesungguhnya awal fitnah yang terjadi di bani isroil adalah karena wanita.
Rosul bersabda : Tidaklah aku meninggalkan cobaan atas kaum laki-laki yang paling madhorat daripada cobaan yang datang dari wanita
(وَقَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إيَّاكُمْ وَالخَلْوَةَ) أي
اجتنبوا الخلوة (بِالنِسَاءِ) فوجود الأمرد والأنثى غيرُ الثقة لا يَنفى
حرمةَ الخلوة، بخلاف المحرَم والرجل غير الأمرد والأنثى الثقة، فإن كلا
منهم ينفى ذلك (فَوَالذِيْ) أي والله الذي (نَفْسِيْ) أي روحي (بِيَدِهِ)
أي بقدرته (مَا خَلاَ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ دَخَلَ الشَيْطَانُ
بَيْنَهُمَا) أي الرجلِ والمرأةِ فيوقعهما في الفتنة (وَلأَنْ يُزَاحِمَ)
أي يضايق (رَجُلٌ خِنْزِيْرًا مُلَطَّخًا بِطِيْنٍ أَوْ حَمْأَ) أي طين
أسود مُنْتِنٍ. و”أو” هنا للشك من الراوى (خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يُزَاحِمَ
مَنْكِبُهُ مَنْكِبَ امْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ)
Rosul bersabda :Jauhilah bersepi-sepi dengan wanita,maka demi Dzat yang ruhku ada dalam kekuasaanNya,tidaklah menyepi seorang laki-laki dengan wanita kecuali syetan yang ketiganya.
Sungguh jika seorang laki-laki berdesak-desakkan dengan seekor babi yang berlumur tanah hitam nan bau akan lebih baikpadanya daripada berdesakan antara bahunya dan bahu seorang wanita yang tidak halal baginya.
وقال عليه السلام: {النِسَاءُ
حَبَائِلُ الشَّيْطَانِ، وَلَوْلاَ هَذِهِ الشَهْوَةُ لمَاَ كَانَ
لِلنِّسَاءِ سَلْطَنَةٌ عَلَى الرِّجَالِ}. وقد قيل في تأويل قوله
تعالى:{رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ}: “معناه:
شدة الغلمة”. وقد قيل: {إِذَا قَامَ ذَكَرُ الرَّجُلِ ذَهَبَ ثُلُثَا
عَقْلِهِ}.
Rosul bersabda : Wanita adalah tali jeratan syetan,jika bukan karena syahwat ini maka wanita dapat menguasai laki-laki dengan syahwatnya.
Hadits ini di ucapkan dalam ta'wil ayat :
{رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ}
dan di ucapkan : Jika telah berdiri dzakar seorang laki-laki,maka hilanglah dua pertiga akalnya
(فَيَجِبُ عَلَى الْمَرْأَةِ إِذَا أَرَادَتْ الْخُرُوْجَ أَنْ
تَسْتُرَ جَمِيْعَ بَدَنِهَا وَيَدَيْهَا مِنْ أَعْيُنِ النَاظِرِيْنَْ)
إذا خرجت، فيجب عليها أن تنكر على من تظن أنه يعرفها أو تعرفه. وإذا استأذن
صديق لبعلها على الباب، وليس البعل حاضرا لم تستفهم، ولم تعاوده في
الكلام، غيرة على نفسها وبعلها. كذا قاله الغزالي.
Maka wajib bagi wanita yang hendak keluar rumah,menutupi seluruh badannya dari pandangan orang lain.(wajib ingkar atas wanita tsb jika ada seseorang yang menduga ia tau pada wanita tsb,atau memang tau bahwa wanita tsb memang di kenalnya.
Jika suatu ketika ada sahabat dari suami mengetuk pintu rumah,dan suami tidak berada di rumah maka tidak diperbolehkan meladeninya dan menjawab dengan ucapan,karena ada curiga atau cemburu atas dirinya dan suaminya.Demikian di katakan Imam Ghozali
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar