Tersebutlah
seorang wanita yang bernama Robi'ah binti ismail,ia mengajak menikah
pada Ibni abil hawary,karena sebelumnya robi'ah telah menikah dan ia
ditinggal wafat oleh suami pertamanya dan ia mempunyai tirkah harta yang
banyak,dan ia berharap dengan menikahi ibni abil hawary,suaminya nanti
akan menginfakan harta tsb kepada ahli agama dan ahli kebajikan,baik
dengan jalan menjamu makan atau yang lainnya.Dan laki-laki lebih
mengetahui urusan infaq dan wanita lebih adil dalam urusan infaq.Maka
dengan tujuan ini robi'ah mengajak abil hawari menikah.Pada awalnya
Ahmad (ibnu abil hawary) menolak ajakan menikah dari robi'ah untuk
mentasarufkan hartanya,dan ia berkata pada robi'ah : Demi Allah,hartaku
pun cukup membuat aku kerepotan dalam mengurusnya,hingga belum terpikir
untuk menikah. Robi'ah berkata : Aku serahkan urusanku padamu,hartaku
merupakan syahwat,namun aku menerima harta ini karena warisan dari
suamiku terdahulu,dan aku ingin menafkahkan hartaku untuk
saudara-saudaramu yang sholih. Ahmad berkata : Aku akan moon izin kepada
guruku dulu. lalu ia menemui gurunya Abi sulaiman ad-darimi,dulu
gurunya pernah mencegah ahmad untuk tidak menikah dulu , lalu ahmad
menceritakan perihal robi'ah maka kemudian Abi sulaiman berkata kepada
ahmad : Menikahlah dengan robi'ah,ia adalah seorang wali (wali pr)
Dikisahkan ba'dhuhum : dizaman kami ada
seorang laki-laki ysng menjadi pandai besi,bila ia memasukkan tangannya
dalam api maka ketika ia keluarkan ia menggenggam besi yang sudah
dibakar dan tangannya tidak ikut terbakar.Maka suatu ketika ada seorang
laki-laki yang bertamu pada si pandai besi ini,maka berkatalah tamu ini
pada al-hadaad : AKU MENJADI TAMU MU PADA MALAM INI.
Hadaad
berkata : aku menyukai dan aku memuliakanmu. tamu ini diajak kerumah
al-hadad,ia melewati sore dan malam bersama al-hadaad . Maka tamu ini
berkata dalam hatinya : mungkin ia masih menutupi sesuatu padaku pada
malam ini. kemudian tamu ini menginap untuk malam kedua,dan ia
menyaksikan ia hanya menjalankan fardhu saja seperti malam pertama.
Maka
berkatalah tamu ini pada al-hadaad : Saudaraku...aku telah mendengar
cerita akan kemuliaan yang allah berikan padamu,dan aku telah melihat
sebagiannya secara dzohir ( tidak terbakar tangannya ketika dimasukkan
dalam tungku pembakaran besi) tapi aku melihat bahwa engkau tidaklah
melakukan ibadah yang banyak,lalu dari mana engkau mendapatkan martabat
tersebut ?
Al-hadaad
berkata : saudaraku,aku punya cerita yang aneh dan kejadian yang
langka,begini....dulu aku mempunyai tetangga perempuan yang sangat
cantik dan aku berusaha mencari taktik dan siasat untuk mendapatkannya
namun aku tak pernah bisa mengelabuinya karena ia wanita yang
waro'.hingga datanglah masa/tahun peceklik dimana semua manusia
kelaparan karena tidak ada makanan.suatu hari aku duduk dalam
rumahku,tiba-tiba pintu rumahku ada yang mengetuk dan ketika aku buka
pintu ternyata tetanggaku yang cantik sedang berdiri ,dan ia berkata
padaku : saudaraku...aku sedang mengalami kelaparan yang sangat,apakah
engkau akan memberiku makan karena allah ? maka aku berkata padanya :
Aku menyukaimu dan aku takkan memberikan makananku padamu kecuali engkau
menyerahkan dirimu padaku. Wanita itu berkata : Jika demikian aku akan
memilih mati,aku takkan melakukan ma'syiat kepada Allah, dan iapun
pulang dari rumah al-hadaad
Selang
dua hari kemudian wanita itu kembali lagi dengan hajat yang sama dan
aku menawarkan hal yang sama pula,Maka kemudian wanita itu masuk dan
duduk di dalam rumahku dan aku lihat kondisi nya akan akan meninggal
jika tidak cepat diberi makanan (tidak makan dalam beberapa hari) maka
aku menyiapkan makanan dan aku suguhkan di depan wanita ini dan wanita
itu menangis.
Wanita itu berkata : apakah ini
engkau lakukan karna Allah ? Aku menjawab : Tidak ! namun dengan syarat
engkau mau menyerahkan dirimu padaku. wanita ini bangkit dan keluar dari
rumah al-hadaad tanpa makan
Selang dua
hari kemudian wanita itu datang kembali dgn hajat yang sama dia berkata
dengan terbata-bata karena rasa lapar yang ia alami dan ia agak
membungkuk karena rasa lapar yang teramat sangat. Ia berkata :
saudaraku,hanya engkau yang aku harapkan membantu menghilangkan
kelaparanku,apakah engkau akan memberiku makan karna allah ? aku berkata
: Ya,dengan syarat yang terdahulu. Wanita ini menundukan kepalanya
beberapa saat kemudian ia masuk dan duduk dalam rumahku,hari itu tidak
ada makanan dalam rumahku,kemudian aku menyiapkan bahan makanan dan aku
memasaknya dan segera aku suguhkan pada wanita itu dan ketika aku
menyodorkan makanan itu padanya maka timbulah rasa trenyuh dalam hatiku
Dan
aku berkata dalam hati : Celakalah aku...wanita ini hanya makhluq yang
lemah secara akal dan agama,aku menolak memberi makan padanya yang ia
tidak bisa mencarinya,ia kembali bolak balik karena rasa laparnya namun
engkau tidak berhenti untuk ma'syiat kepada Allah (dgn mengajukan
persyaratan)
Kemudian
aku berucap : Ya Allah sungguh aku bertaubat atas apa yang telah aku
lakukan , aku takkan mendekati perkara ma'syiyat sampai kapanpun.
Kemudia
aku masuk dan aku berkata pada wanita itu : Makanlah dan jangan
khawatir aku suguhkan ini karena Allah. Maka ketika wanita itu
mendengar ucapanku ia mengangkat wajahnya ke langit dan berdo'a : Ya
Allah jika ia benar dengan ucapannya,maka hindakanlah ia dari api dunia
dan akhirat. kemudian aku meninggalkan wanita itu karena ia akan makan.
Aku berdiri dan pergi hendak memadamkan api dan itu terjadi di musim
kemarau maka kakiku menginjak bara api tapi kakiku tidak terbakar.
Kemudian aku masuk menemui wanita itu dalam keadaan aku sangat bahagia
dan aku berkata : Ini menjadi kebahagianku, Sungguh Allah mengijabah
do'amu. Wanita itu melempar suapan ditangannya dan ia bersujud karena
bersyukur pada Allah ,dan ia berkata : Ya Allah...engkau telah
memperlihatkan kebesaranMU melalui laki-laki ini,Aku mohon cabutlah ruh
ku saat ini juga. Kemudian Allah mencabut ruh nya dalam keadaan ia
sedang melakukan sujud.
Inilah kejadian yang aku alami wahai saudaraku (al-hadaad menutup ceritanya kepada tamunya).
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar