MATERI KE TUJUH BELAS "MENUNTUT ILMU"
Qoomi' Thughyaan
Qoomi' Thughyaan
الشعبة
السابعة عشرة
طلب
العلم
عن عبد الله بن مسعود قال قال رسول الله صلى
الله عليه وسلم: من تعلم بابا من العلم ينتفع به في آخرته ودنياه كان خيرا له من
عمر الدنيا سبعة آلاف سنة صيام نهارها وقيام ليالها مقبولا غير مردود.
Rosulullah
SAw bersabda : Barangsiapa yang belajar satu bab dari ilmu kemudian
dimanfaatkan untuk urusan akhirat dan dunianya,maka hal itu lebih baik
dari umur dunia tujuh ribu tahun,siangnya berpuasa dan malamnya
digunakan untuk sholat sunah yang kesemua ibadah itu diterima,tidak
tertolak.
وعن معاذ بن جبل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تعلموا العلم فإن تعلمه لله حسنة ودراسته تسبيح والبحث عنه جهاد وطلبه عبادة وتعليمه صدقة وبذله لأهله قربة والفكر في العلم يعدل الصيام ومذاكرته تعدل القيام.
Rosulullah SAW bersabda :
Pelajarilah ilmu.karena sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah
kebaikan,menderes ilmu bernilai tasbih,membahasnya bernilai
jihad,mencarinya adalah ibadah,mengajarkannya bernilai
shodaqoh,menyampaikanilmu kepada ahlinya bernilai qurbah/ibadah,berfikir
dalam ilmu menandingi ibada puasa,dan mudzakaroh dalam ilmu menandingi
sholat malam
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اطلب العلم ولو بينك وبينه بحر من نار، وقال صلى الله عليه وسلم: اطلب العلم من المهد إلى اللحد أي إن تعلم العلم فرض في جميع الأوقات والحالات.
Rosulullah SAW bersabda : Carilah ilmu,walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah lautan api.
Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya menuntut ilmu hukumnya fardhu disetiap waktu dan kesempatan
Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya menuntut ilmu hukumnya fardhu disetiap waktu dan kesempatan
و في حديث عبد الله بن عمرو رضي الله عنه في الصحيحين : إن الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من الناس و لكن يقبض العلماء حتى إذا لم يبق عالم اتخذ الناس رؤساء جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا و أضلوا.
Diriwayatkan Abdillah bin 'Amr r.a dalam shohih bikhori dan muslim
: Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencabutnya dari
sekalian manusia,tetapi dengan mewafatkan Ulama sehingga tidak tersisa
seorang alim,maka pada saat itu manusia mengangkat pemimpin yang bodoh
dalam hal agama,maka ketika mereka ditanya,maka mereka memberikan fatwa
tanpa didasari ilmu,maka mereka tersesat dan menyesatkan
وقال بعض السلف العلوم أربعة الفقه للأديان والطب للأبدان والنجوم للأزمان والنحو للسان
Telah berkata sebagian
ulama salaf : Ilmu itu ada empat macam,Fiqh untuk agama,ilmu pengobatan
untuk badan,ilmu nujum/falaq untuk mengetahui zaman,dan nahwu untuk
lisan
(واعلم) أن تحصيل العلم على نوعين كسبي وسماعي فالكسبي هو العلم الحاصل بمداومة الدرس والقراءة على الأستاذ، والسماعي هو التعلم من العلماء بالسماع في أمور الدين والدنيا وهذا لا يحصل إلا بمحبة العلماء والإختلاط معهم والمجالسة لهم والإستفسار منهم.
Ketahuilah,bahwa keberhasilan ilmu dapat diraih dengan dua cara : Dengan cara Kasbiy dan sama'iy.
Cara kasab adalah ilmu yang dihasilkan dengan cara melanggengkan deres dan membacakannya disepan guru (dalam pesantren dikenal sistem sorogan dan bandungan).
Cara sama'i adalah belajar ilmu dari ulama dengan cara mendengarkannya baik urusan dunia maupun akhirat,Dan cara ini tidak akan berhasil kecuali dengan adanya mahabah (kecintaan) pada ulama,dan bergaul bersamanya,dan duduk belajar bersamanya serta mendengarkan penafsiran dan penjabaran darinya.
Cara kasab adalah ilmu yang dihasilkan dengan cara melanggengkan deres dan membacakannya disepan guru (dalam pesantren dikenal sistem sorogan dan bandungan).
Cara sama'i adalah belajar ilmu dari ulama dengan cara mendengarkannya baik urusan dunia maupun akhirat,Dan cara ini tidak akan berhasil kecuali dengan adanya mahabah (kecintaan) pada ulama,dan bergaul bersamanya,dan duduk belajar bersamanya serta mendengarkan penafsiran dan penjabaran darinya.
ويجب على المتعلم أن ينوي بتحصيل العلم رضا الله تعالى والدار الآخرة وإزالة الجهل عن نفسه وعن سائر الجهال وإحياء الدين وإبقاء الإسلام بالعلم وينوي به الشكر على نعمة العقل وصحة البدن ولا ينوي به إقبال الناس إليه واستجلاب متاع الدنيا والإكرام عند السلطان وغيره.
Dan wajib atas orang yang belajar (yang belajar ilmu) menanamkan
niat dengan menghasilkan ilmu itu untuk menggapai ridho Allah dan
kebahagian di akhirat,menghilangkan kebodohan dari dirinya,dan juga
orang lain,menghidupkan syi'ar agama,mengokokan islam dengan ilmu,dan
bersyukur atas ni'mat diberikan akal yang sempurna ketika menghasilkan
ilmu,juga atas kesehatan badan/tubuh.
Dan jangan punya niat/keinginan dan ambisi dijadikan tokoh oleh manusia,dan menarik keuntungan duniawi atau materi,dan keinginan diberikan kedudukan dalam kepemerintahan,dan tujuan-tujuan lainya yang menyalahi tujuan menuntut ilmu yang sebagaimana dimaksud oleh syara'.
Allah berfirman
Dan jangan punya niat/keinginan dan ambisi dijadikan tokoh oleh manusia,dan menarik keuntungan duniawi atau materi,dan keinginan diberikan kedudukan dalam kepemerintahan,dan tujuan-tujuan lainya yang menyalahi tujuan menuntut ilmu yang sebagaimana dimaksud oleh syara'.
Allah berfirman
قال تعالى : يرفع الله الذين آمنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجات و الله بما تعملون خبير. و قوله هل يستوى الذين يعلمون و الذين لا يعلمون إنما يتذكر أولوا الالباب[38].
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar