Minggu, 07 Juni 2015

KISAH NABI IBROHIM AS - 'KATA' YANG TERLUPAKAN

Bismillahir Rohmaanir Rohiim


قيل سبب ذبح ابرهيم اسماعيل عليهما السلام انه قرب الف شاة وثلاثمائة بقرة ومائة بدنة في سبيل الله فتعجب الناس والملئكة من ذلك، فقال ابرهيم عليه السلام : كل ما تقرب به ليس بشيء عندي والله لو كان لي ابن لاذبحن في سبيل الله واتقرب به الي الله تعالي فلما قال ابرهيم عليه السلام هذا القول مضي عليه زمان فنسي هذا القول. فلما جاء الي الارض المقدسة سأل ربه الولد فأجاب الله دعاءه وبشره بالولد وولدته امه (فلما بلغ معه السعي) اي لما صلح ان يمشي معه وهو ابن سبع سنين وقيل ابن ثلاث عشرة سنة، ولفظ معه للبيان، يعني لما بلغ الحد الدءي يقدر فيه علي السعي ،قيل له في نومه "اوف بنذرك" . قال ابن عاس رضي الله عنهما :لما كانت ليلة التروية ونام راي في المنام من يقول : ياابرهيم اوف بنذرك ....  
درة الناصحين : ١٧٩

Diriwayatkan : Sebab perintah Allah kepada Nabi Ibrohim AS untuk menyembelih puteranya tercinta Nabi Ismail AS.
*** Terjadi sebelum Nabi Ibrohim dikaruniai putera
 
Suatu ketika Nabi Ibrohim melaksanakan taqorrub kepada Allah SWT dengan menyembelih seribu ekor kambing,tiga ratus ekor sapi dan seratus ekor unta,maka manusia kala itu dan seluruh malaikat merasa kagum atas apa yang dilakukan Nabi Ibrohim AS.
 
Berkata Ibrohim AS : "Segala apapun yang aku miliki,jika bisa membuat aku lebih dekat kepada Allah,maka akan aku lakukan. Demi Allah,Jika aku mempunyai seorang anak laki-laki,dan dengan menyembelihnya aku bisa taqorrub kepada Allah,maka akan aku lakukan".
Seiring berjalannya waktu yang terus berlalu,Nabi ibrohim pun lupa akan kata-kata yang beliau ucapakan itu. Dan ketika Nabi ibrohim hijrah ke tanah suci,beliaupun berdo'a kepada Allah agar di karuniai putera dan Allah mengijabahi do'anya dengan terlahirnya Nabi Ismail AS.
 
Dan ketika Ismail menginjak usia 7 tahun,dalam riwayat lain ketika usia 13 tahun , Lafadz "معه" dalam ayat (فلما بلغ معه السعي) berfaidah Bayan (penjelasan/menjelaskan) atas kurang lebih usia nabi ismail kala itu (biasanya usia anak anak yang selalu mengikuti bapaknya pergi).
Maka pada suatu malam,Nabi Ibrohim pun bermimpi dan dalam mimpi itu ada yang berkata padanya : "Tunaikan nadzarmu !".
 
Ibnu Abbas RA berkata : mimpi pertama ini terjadi dimalam tarwiyyah (malam ke-8 bulan dzul hajji).
Kisah,dan seterusnya ...   [ Durrotun Nashihin : 179 ]
 
Kesimpulan:
  • Bahwa Allah menyaksikan segala sesuatu yang telah diucapkan lisan makhluqnya.
  • Bahwa ucapan itu suatu saat akan di ujikan padanya.
  • Bahwa yang mampu istiqomah dalam ucapannya,Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
  • Bahwa ujian itu datang untuk menguji ke-istiqomahannya.
Dan masih banyak lagi hikmah-hikmah lainnya yang bisa kita suri tauladani dalam kisah ini. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,untuk tidak melupakan apa yang telah kita 'KATA'kan, baik itu berupa nadzar ataupun janji.
 
Semoga apa yang telah keluar dari lisan kita, Allah berikan ke-istiqomahan kepada kita untuk menunaikannya,selama ucapan itu bukan maksiyat yang bertentangan dengan hukum Allah dan Rosul-Nya, amin
ASTAGHFIRULLOHAL AZHIIM MIN KULLI DZANBIN AZHIIM
 
احذر لسانك أن يقول فتبتلى*** إن البلاء موكل بالمنطق
نصائح العباد : ٦٥

Jagalah lidahmu dalam bertutur kata, sesungguhnya petaka bergantung pada sebuah ucapan.
[ Nashoihul 'Ibaad : 65 ]
 
Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...