Minggu, 30 Maret 2014

FIDA` (ATAQOH SHUGHRO DAN ATAQOH KUBRO)

FIDA`
(Ataqoh Shughro dan Kubro)
 
I. ATAQOH SUGHRO
Membaca  ‘LAA ILAAHA ILLAAH’  70000 (tujuh puluh ribu) kali
 
وَرُوِيَ اَنَّ الشَّيْخَ اَباَ الرَّبِيْعِ اَلْمَالَقِيَّ كَانَ عَلَى مَائِدَةِ طَعَامٍ وَكَانَ قَدْ ذَكَرَ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ وَكَانَ مَعَهُمْ عَلَى الْمَائِدَةِ شَابٌّ مِنْ اَهْلِ الْكَشْفِ فَحِيْنَ مَدَّ يَدَهُ اِلَى الطَّعاَمِ بَكَى وَامْتَنَعَ مِنَ الطَّعَامِ فَقَالَ لَهُ الْحَاضِرُوْنَ لِمَ تَبْكِيْ؟ فَقَالَ اَرَى جَهَنَّمَ وَاَرَى اُمِّيْ فِيْهَا. قَالَ الشَّيْخُ اَبُوْ الرَّبِيْعِ: فَقُلْتُ فِيْ نَفْسِيْ اَللَّهُمَّ اِنَّكَ تَعْلَمُ اَنِّيْ قَدْ هَلَّلْتُ سَبْعِيْنَ اَلْفًا وَقَدْ جَعَلْتُهَا عِتْقَ اُمِّ هَذَا الشَّابِّ مِنَ النَّارِ فَقَالَ الشَّابُّ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ أَرَى أُمِّيْ قَدْ خَرَجَتْ مِنَ النَّارِ وَمَا اَدْرِيْ مَا سَبَبُ خُرُوْجِهَا وَجَعَلَ هُوَ يَبْتَهِجُ وَاَكَلَ مَعَ الْجَمَاعَةِ. وَهَذَا التَّهْلِيْلُ بِهذَا الْعَدَدِ يُسَمَّى عَتاَقَةَ صُّغْرَى كَمَا اَنَّ سُوْرَةَ الصَّمَّدِيَّةِ إِذاَ قُرِئَتْ وَبَلَغَتْ مِائَةَ اَلْفِ مَرَّةٍ تُسَمَّى عَاتَقَةً كُبْرَى وَلَوْ فِيْ سِنِيْنَ عَدِيْدَةٍ فَاِنَّ الْمُوَالَاةَ لَا تُشْتَرَطُ.
 
Diriwayatkan bahwa syekh Abu al-Robi’ al-Malaqi, berada di jamuan makanan dan beliau telah berdzikir dengan mengucapkan Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali. Di jamuan tersebut terdapat seorang pemuda ahli kasyaf. Ketika pemuda itu akan mengambil makanan tiba-tiba ia mengurungkan mengambil makanan itu, lalu ia ditanya oleh para hadirin mengapa kamu menangis? Ia menjawab, saya melihat neraka jahanam dan melihat ibu saya di dalamnya. Kata syekh Abu al-Rafi’, saya berkata di dalam hati, “Ya Allah, sungguh engkau mengetahui bahwa saya telah berdzikir Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali dan saya mempergunakannya untuk membebaskan ibu pemuda ini dari neraka”. Setelah itu pemuda tersebut berkata, “Alhamdulillah, sekarang saya melihat ibu saya telah keluar dari neraka, namun saya tidak tahu apa sebabnya”. Pemuda itu merasa senang dan kemudian makan bersama dengan para hadirin. Dzikir Laa Ilaaha Ilallaah 70 ribu kali dinamakan ataqoh sughro (pembebasan kecil dari neraka), sedangkan surat al-Ikhlas jika dibaca 100 ribu kali dinamakan ataqoh kubro (pembebasan besar dari neraka) walaupun waktu membacanya beberapa tahun, karena tidak disyaratkan berturut-turut. 
Sumber:
Kita Kitab Al Futukhat al-Madaniyyah, Hamisy Nasho`ihul Ibad halaman 24

 
II. ATAQOH KUBRO
Membaca Surat Al-Ikhlash  100000 (seratus ribu) kali
 
وَمِنْهَا : اَنَّ مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِيْ سَمَوَاتِهِ وَفِيْ أَرْضِهِ : اَلَا إِنَّ فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُذْهَا مِنَ اللهِ غَزَّ وَجَلَّ,
فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لَا يَكُوْنَ عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَادِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا
 
Sebagian dari fadlilahnya surat Ikhlas yaitu : sesungguhnya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah. Dan Malaikat akan mengumumkan dari sisi Allah di langit dan di bumi “ ketahuilah sesungguhnya si fulan adalah hamba yang dimerdekakan oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ikhlas tersebut akan memerdekakan dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membayarnya.

Sumber:
Kitab
Tafsiir As-Shoowi, Juz 4 hal. 498 ( Ahmad Shoowi Al-Maliki )
 
Atau dibaca  1000 (seribu) kali
Sebagaimana dalam Kitab Khoziinatul Asroor, halaman 159( Sayyid Muhammad Haqqi Nazili)
 
وَيَقُوْلُ الْفَقِيْرُ أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ السَّعِيْرِ اِنِّيْ رَأَيْتُ شَيْخًا فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ فِيْ رَمَضَانَ سَنَةَ اِثنَتَيْنِ وَسِتِّيْنَ وَمِائَتَيْنِ وَاَلْفٍ يَقْرَأُ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ عِنْدَ بَابِ الدَّاوُدِيَةِ لَيْلًا وَنَهَارًا كُلَّ رَمَضَانَ فَقَبَّلْتُ يَدَهُ فَقُلْتُ يَا سَيِّدِيْ وَمَوْلاَيَ اِنِّيْ اَرَاكَ كُلَّ يَوْمٍ تَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَخْبِرْنِيْ عَنْ فَوَائِدِهِ وَأَسْرَارِهِ فَقَالَ أَعْتَقْتُ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ يَا وَلَدِيْ وَأَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ عُنُقِهِ فَقُلْتُ أَجِزْنِيْهَا فَأَجَازَنِيْ وَأَذِنَ لِيْ وَدَعَا لِيْ بِالْبَرَكَةِ فِيْهِ وَفَّقَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ لِقِرَائَتِهَا اَلْفَ مَرَّةٍ وَبِهَا الْإِجَازَةُ لِمَنْ قَرَأَهَا بِالخَطِّ وَالكِتَابَةِ بَارَكَ اللهُ لَناَ وَلَكُمْ وَفَتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ جَعَلَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْمُخْلِصِيْنَ بِحُرْمَةِ الْإِخْلَاصِ.
 
Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sa’ir) : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1261H sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya. Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.

Wallahu A'lam
salam santrialit

Sabtu, 29 Maret 2014

MENYEBARKAN ILMU AGAMA (nashrul ilmi)

MATERI KE DELAPAN BELAS "MENYEBARKAN ILMU AGAMA"
Qoomi' Thughyan
 
الشعبة الثامنة عشرة
نشر العلم الشرعي    
 
.....................................................................................
Seperti kita ketahui dari penjelasan ulama salaf terdahulu,bahwa ulama dibagi pada dua macam atau type,yaitu ulama akhirat dan ulama dunia.Seperti apa mereka ? bagaimana cara mengidentifikasinya ? berikut penjelasan yang disampaikan oleh syeikh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya QOOMI' THUGHYAN

ثم اعلم أن العالم الآخرة ثلاث علامات (احداها) أن لايطلب الدنيا بعلمه، (والثانية) أن يقصد بالإشتغال بالعلوم السعادة الأخروية فيكون مهتما بعلم الباطن لسياسة القلب (والثالثة) أن يكون معتمدا في علومه على التقليد لصاحب شريعة في أقواله وأفعاله

Ketahuilah,ada tiga ciri atau tanda bahwa seorang alim disebut ulama akhirat
  • Pertama,ilmunya tidak digunakan untuk mencari dunia.
  • Kedua,mereka bermaksud dan menanamkan keinginan ketika menyibukkan jiwa raganya dalam ilmu untuk meraih kebahagian akhirat,maka kemudian sangat merasa penting dan tertarik kepada ilmu bathin untuk bagaimana mensiasati serta menata qolbunya.
  • Ketiga,mereka tetap menyandarkan diri atau bertaqlid kepada shohibisy syari'ah yaitu Allah dan rosulNYA dengan mengikuti perjalanan ulama salaf sebelumnya baik dalam ucapan maupun pekerjaannya.

ثم إن لعدم طلب الدنيا بالعلم خمس علامات
 (الأولى) أن لا يخالف قوله ما يفعله فيكون هو أول فاعل للمأمورات وتارك للمنهيات
(والثانية) أن يعتني بالعلم على حسب طاقته ويرغب في الطاعة ويتوقى عن علم يكثر الجدال
 (والثالثة) أن يجتنب ترفه طعام ومسكن وأثاث ولباس
 (والرابعة) أن ينقبض عن مخالطة السلطان إلا للنصح له أو للدفع مظلمة أو للشفاعة في مرضاة الله تعالى
 (والخامسة) أن لايسارع إلى الفتوى بل يقول اختياطا اسأل من يكون أهلا للفتوى وأن يمتنع عن الإجتهاد اذا لم يتعين عليه بل يقول لا أدري إذا لم يسهل الإجتهاد عليه.

Kemudian,bahwa ilmu agama tersebut tidak digunakan untuk mencari dunia semata,ada lima tanda
  • Pertama,tidak bertolak belakang apa yang diucapkannya dengan apa yang dikerjakannya.mereka orang yang paling depan dalam melaksanakan perintah Allah dan rosulNYA,demikian juga dalam menjauhi laranganNYA (menjadi suri tauladan bagi umat)
  • Kedua,selalu berhati-hati semampunya dalam masalah ilmu,dan sangat suka melaksanakan taat,serta selalu menjaga dari menyampaikan ilmu yang banyak mengundang pertikaian
  • Ketiga,menjauhi bermewah-mewah dalam makanan,tempat tinggal,perlengkapan rumah tangga dan pakaian.
  • Keempat,membatasi diri dari bergaul dengan sulthon atau pemerintah,kecuali dalam rangka menasehatinya ,atau dalam rangka menolak kedzalimannya atau dalam rangka memberikan pertolongan atau kontribusi untuk mencari ridho ALLAH.
  • Kelima,tidak tergesa-gesa dalam berfatwa,namun dia berkata : carilah orang yang ahli dalam hal ini...", serta menolak untuk melakukan ijtihad ketika ia tidak dalam posisi fardhu ain dalam memfatwakannya,bahkan ia mengatakan :" saya tidak mengetahui masalah ini..." ketika tidak mudah ijtihad atasnya.
Firman Allah
قال تعالى : لتبيننه للناس ولا تكتمونه
[40]. و قوله و ليندروا قومهم إذا رجعوا إليهم[41]. و لحديث الحارث المحاسبي العلم يورث الخشية و الزهد يورث الراحة و المعرفة تورث الانابة. و عن الحسن البصري قال أنه مر عليه رجل فقيل هذا فقيه فقال أو تدرون من الفقيه ؟ إنما الفقيه العالم في دينه الزاهد في دنياه القائم علي عبادة ربه.

Wallahu A'lam
Wallahu Yaquulul Haqqo Wahuwa Yahdis Sabiil

MENUNTUT ILMU

MATERI KE TUJUH BELAS "MENUNTUT ILMU"
Qoomi' Thughyaan

الشعبة السابعة عشرة
طلب العلم
     عن عبد الله بن مسعود قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من تعلم بابا من العلم ينتفع به في آخرته ودنياه كان خيرا له من عمر الدنيا سبعة آلاف سنة صيام نهارها وقيام ليالها مقبولا غير مردود.
 
Rosulullah SAw bersabda : Barangsiapa yang belajar satu bab dari ilmu kemudian dimanfaatkan untuk urusan akhirat dan dunianya,maka hal itu lebih baik dari umur dunia tujuh ribu tahun,siangnya berpuasa dan malamnya digunakan untuk sholat sunah yang kesemua ibadah itu diterima,tidak tertolak.

وعن معاذ بن جبل قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: تعلموا العلم فإن تعلمه لله حسنة ودراسته تسبيح والبحث عنه جهاد وطلبه عبادة وتعليمه صدقة وبذله لأهله قربة والفكر في العلم يعدل الصيام ومذاكرته تعدل القيام
.
 
Rosulullah SAW bersabda : Pelajarilah ilmu.karena sesungguhnya belajar ilmu karena Allah adalah kebaikan,menderes ilmu bernilai tasbih,membahasnya bernilai jihad,mencarinya adalah ibadah,mengajarkannya bernilai shodaqoh,menyampaikanilmu kepada ahlinya bernilai qurbah/ibadah,berfikir dalam ilmu menandingi ibada puasa,dan mudzakaroh dalam ilmu menandingi sholat malam

وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: اطلب العلم ولو بينك وبينه بحر من نار، وقال صلى الله عليه وسلم: اطلب العلم من المهد إلى اللحد أي إن تعلم العلم فرض في جميع الأوقات والحالات
.
 
Rosulullah SAW bersabda : Carilah ilmu,walaupun diantara kamu dan ilmu terpisah lautan api.
Sabdanya : Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat (Artinya menuntut ilmu hukumnya fardhu disetiap waktu dan kesempatan

و في حديث عبد الله بن عمرو رضي الله عنه في الصحيحين : إن الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من الناس و لكن يقبض العلماء حتى إذا لم يبق عالم اتخذ الناس رؤساء جهالا فسئلوا فأفتوا بغير علم فضلوا و أضلوا
.
 
Diriwayatkan Abdillah bin 'Amr r.a dalam shohih bikhori dan muslim :  Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu dengan mencabutnya dari sekalian manusia,tetapi dengan mewafatkan Ulama sehingga tidak tersisa seorang alim,maka pada saat itu manusia mengangkat pemimpin yang bodoh dalam hal agama,maka ketika mereka ditanya,maka mereka memberikan fatwa tanpa didasari ilmu,maka mereka tersesat dan menyesatkan

وقال بعض السلف العلوم أربعة الفقه للأديان والطب للأبدان والنجوم للأزمان والنحو للسان
 
Telah berkata sebagian ulama salaf : Ilmu itu ada empat macam,Fiqh untuk agama,ilmu pengobatan untuk badan,ilmu nujum/falaq untuk mengetahui zaman,dan nahwu untuk lisan

(واعلم) أن تحصيل العلم على نوعين كسبي وسماعي فالكسبي هو العلم الحاصل بمداومة الدرس والقراءة على الأستاذ، والسماعي هو التعلم من العلماء بالسماع في أمور الدين والدنيا وهذا لا يحصل إلا بمحبة العلماء والإختلاط معهم والمجالسة لهم والإستفسار منهم
.
 
Ketahuilah,bahwa keberhasilan ilmu dapat diraih dengan dua cara : Dengan cara Kasbiy dan sama'iy.
Cara kasab adalah ilmu yang dihasilkan dengan cara melanggengkan deres dan membacakannya disepan guru (dalam pesantren dikenal sistem sorogan dan bandungan).
Cara sama'i adalah belajar ilmu dari ulama dengan cara mendengarkannya baik urusan dunia maupun akhirat,Dan cara ini tidak akan berhasil kecuali dengan adanya mahabah (kecintaan) pada ulama,dan bergaul bersamanya,dan duduk belajar bersamanya serta mendengarkan penafsiran dan penjabaran darinya.
      
ويجب على المتعلم أن ينوي بتحصيل العلم رضا الله تعالى والدار الآخرة وإزالة الجهل عن نفسه وعن سائر الجهال وإحياء الدين وإبقاء الإسلام بالعلم وينوي به الشكر على نعمة العقل وصحة البدن ولا ينوي به إقبال الناس إليه واستجلاب متاع الدنيا والإكرام عند السلطان وغيره
.
 
Dan wajib atas orang yang belajar (yang belajar ilmu) menanamkan niat dengan menghasilkan ilmu itu untuk menggapai ridho Allah dan kebahagian di akhirat,menghilangkan kebodohan dari dirinya,dan juga orang lain,menghidupkan syi'ar agama,mengokokan islam dengan ilmu,dan bersyukur atas ni'mat diberikan akal yang sempurna ketika menghasilkan ilmu,juga atas kesehatan badan/tubuh.
Dan jangan punya niat/keinginan dan ambisi dijadikan tokoh oleh manusia,dan menarik keuntungan duniawi atau materi,dan keinginan diberikan kedudukan dalam kepemerintahan,dan tujuan-tujuan lainya yang menyalahi tujuan menuntut ilmu yang sebagaimana dimaksud oleh syara'.


Allah berfirman

قال تعالى : يرفع الله الذين آمنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجات و الله بما تعملون خبير.  و قوله هل يستوى الذين يعلمون و الذين لا يعلمون إنما يتذكر أولوا الالباب
[38].

Wallahu A'lam

Kamis, 27 Maret 2014

DO'A KETIKA BANGUN DARI MIMPI

Al-Adzkar Li Nawawi r.a

Mimpi...siapa orangnya yang tidak pernah bermimpi ? semua pasti pernah atau bahkan sering mengalami mimpi,baik tentang hal yang menyenangkan,atau hal yang tidak disukai.
terlepas dari mimpi tersebut bagian dari bunga tidur atau bagian dari ilham dan petunjuk dari Alla h kepada hambanya,maka Imam Nawawi dalam kitabnya menerangkan beberapa hal dan do'a ketika terbangun dari mimpi.

بابُ ما يقولُ إذا رَأى في منامِه ما يُحِبُّ أو يَكرهُ

1/260 روينا في صحيح البخاري عن أبي سعيد الخدري رضي اللّه عنه؛

أنه سمع النبيّ صلى اللّه عليه وسلم يقول‏:‏ ‏"‏إذَا رَأى أحَدُكُمْ رُؤْيا يُحِبُّها، فإنَّمَا هِيَ مِنَ اللَّهِ تَعالى، فَلْيَحْمَدِ اللَّه تَعالى عَلَيْها وَلْيُحَدّثْ بِها‏"‏ وفي رواية ‏"‏فَلا يُحَدِّثْ بِها إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ، وَإذَا رأى غَيْرَ ذلكَ مِمَّا يَكْرَهُ فإنَّمَا هِيَ مِنَ الشَّيْطانِ فَلْيَسْتَعِذْ مِنْ شَرِّها وَلا يَذْكُرْها لأحَدٍ فإنها لا تَضُّرُّهُ‏"‏‏.‏‏(13)


Diriwayatkan dari Aby Sa'id Al-khudry r.a,Beliau mendengar Rosulallah SAW bersabda : Jika salahsatu diantara kalian bermimpi dengan mimpi yang baik,maka itu datang dari Allah,maka bacalah Hamdalah atas mimpi tersebut,dan ceritakanlah mimpi tersebut (dalam sebuah riwayat),Jangan Ceritakan mimpi tersebut kecuali kepada orang yang menyukaimu.
Dan jika bermimpi dengan mimpi yang tidak disukai,maka itu datang dari syetan,maka mohon perlindungan dari Allah dari keburukan mimpi tersebut.dan jangan ceritakan mimpi tersebut kepada siapapun,maka mimpi itu tidak akan membawa madhorat padamu


2/261 وروينا في صحيحي البخاري ومسلم، عن أبي قَتادة رضي اللّه عنه قال‏:‏
قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم‏:‏ ‏"‏الرُّؤْيا الصَّالِحَةُ‏"‏ وفي رواية ‏"‏الرُّؤْيا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، والحُلْمُ مِنَ الشَّيْطانِ، فَمَنْ رأى شَيْئاً يَكْرَهُهُ فَلْيَنْفُثْ عَنْ شِمالِهِ ثَلاثاً وَلْيَتَعَوَّذْ مِنَ الشَّيْطان، فإنهَا لا تَضُرُّهُ‏"‏ وفي رواية ‏"‏فَلْيَبْصُقْ‏"‏ بدل‏:‏ فلينفثْ، والظاهر أن المراد النفث، وهو نفخ لطيف لا ريق معه‏.‏ ‏(14)


Dalam shohih bukhori dan muslim
Rosulullah bersabda : Mimpi yang baik itu dari Allah dan mimpi yang buruk dari syetan,barangsiapa yang bermimpi buruk,maka hendaklah ia meniup kearah sebelah kirinya dan bacalah ta'aawwudz,maka mimppi itu tidak akan membawa madhorat padanya.Dalam sebuah riwayat "Maka hendaklah ia meludah".
Maksud kata "meniup" adalah menghempaskan nafas secara perlahan seperti orang yang hendak meludah namun tanpa disertai ludah,
wallahu a'lam 

3/262 وروينا في صحيح مسلم عن جابر رضي اللّه عنه،
عن رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏إِذَا رأى أحَدُكُمُ الرُّؤيا يَكْرَهُها فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسارِهِ ثَلاثاً، وَلْيَسْتَعِذْ باللَّه مِنَ الشَّيْطانِ ثَلاثاً، وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كانَ عَلَيْهِ‏"‏‏.‏‏(15)
4/263 وروى الترمذي من رواية أبي هريرة مرفوعاً‏:‏
‏"‏إذَا رأى أحَدُكُمْ رُؤْيا يَكْرهَها فَلا يُحَدِّثْ بها أحَداً وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ‏"‏‏.‏‏(16)


Rosulullah bersabda : Jika salahsatu kalian bermimpi dengan mimpi buruk,maka hendaklah meludah kearah kirinya tiga kali,kemudian membaca ta'awwudz tiga kali,dan mengubah posisi tidur dari posisi ketika bermimpi.
Imam Turmudzi meriwayatkan dari riwayat Abi Hurairoh r.a : Jika salah satu kalian bermimppi dengan mimi yang buruk,maka jangan ceritakan mimpi tersebut kepada siapapun,bangunlah dan sholatlah

5/264 وروينا في كتاب ابن السني وقال فيه‏:‏ ‏"‏إذَا رَأى أحَدُكُمْ رُؤْيا يَكْرَهُها فَلْيَتْفُلْ عن يَسَارِهِ ثَلاث مَرَّاتٍ، ثُمَّ ليَ قُلِ‏:‏ اللَّهمَّ إني أعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَل الشَّيْطانِ وَسَيِّئاتِ الأحْلامِ؛ فإنَّهَا لاَ تَكُونُ شَيْئاً‏"‏‏.‏‏(17)

wallahu a'lam

Rabu, 26 Maret 2014

ORANG JUNUB DAN WANITA HAIDH BOLEH BERDZIKIR

Dalam kitab Al-Adzkar karangan Imam Nawawi r.a , beliau mengatakan


فصل‏:‏ أجمع العلماءُ على جواز الذكر بالقلب واللسان للمُحْدِث والجُنب والحائض والنفساء، وذلك في التسبيح والتهليل والتحميد والتكبير والصلاة على رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم والدعاء وغير ذلك‏.‏ ولكنَّ قراءة القرآن حرامٌ على الجُنب والحائض والنفساء، سواءٌ قرأ قليلاً أو كثيراً حتى بعض آية،

FASHLUN
Para Ulama telah sepakat atas bolehnya berdzikir baik dengan lisan (diucapkan) atau dalam hati bagi orang yang mempunyai hadats kecil,bagi orang yang yang junub,wanita haidh dan wanita yang dalam masa nifas,seperti membaca tasbih (subhanallahi),tahlil (laa ilaaha illallahu),tahmid (alhamdulillah),takbir (allahu akbar) dan membaca sholawat juga berdo'a dan selainnya.Akan tetapi diharamkan membaca Al-qur'an bagi yang junub dan wanita haidh dan wanita yang dalam keadaan nifas.baik yang dibacanya sedikit atau banyak bahkan walau setengah ayat

ويجوز لهم إجراءُ القرآن على القلب من غير لفظ، وكذلك النَّظَرُ في المصحف، وإمرارُه على القلب‏.‏ قال أصحابُنا‏:‏ ويجوز للجُنب والحائض أن يقولا عند المصيبة‏:‏ ‏{‏إنَّا للّه وإنَّا إليه راجعون‏}‏، وعند ركوب الدابة‏:‏ ‏{‏سبحان الذي سخَّر لنا هذا وما كُنَّا له مُقرنين‏}‏ ‏، وعند الدعاء‏:‏ ‏{‏ربنا آتنا في الدنيا حسنةً وفي الآخرة حسنةً وقنا عذاب النار‏}‏، إذا لم يقصدا به القرآن، ولهما أن يقولا‏:‏ بسم اللّه، والحمد للّه، إذا لم يقصدا القرآن، سواءٌ قصدا الذكر أو لم يكن لهما قصد، ولا يأثمان إلا إذا قصدا القرآن،

Dan boleh bagi mereka  membaca ayat al-qur'an dalam hati tanpa mengucapkannya dilisan,seperti juga boleh melihat mushaf atau qur'an dan membacanya dalam hati.
Sahabat kami dari kalangan fuqoha berkata : Boleh bagi orang junub dan wanita haidh membaca ‏kalimah "INNAA LILLAHI WA INNAA ILAHI ROJI'UN" ketika mendapat musibah,dan boleh membaca ayat "SUBHANAL LADZI SAKHKHORO LANAA HADZA WAMAA KUNNA LAHU MUQRININ" ketika akan mengendarai atau naik kendaraan,Dan boleh berdo'a dengan kalimat "ROBBANAA AATINAA FIDDUNYA HASANATAN WAFIL AKHIROTI HASANATAN WAQINAA ADZAABAN NAARI"  Dengan catatan bagi keduanya (Junub dan Haidh) tidak dimaksudkan membaca qur'an ketika membacanya (boleh dengan niat dzikir).
Dan boleh bagi keduanya membaca kalimah "BISMILLAH,WALHAMDULILLAH" juga tidak dimaksud membaca qur'an,boleh dengan niat dzikir atau secara mutlak (tidak bermaksud apa-apa),Namun tidak berdosa bagi keduanya jika bermaksud membaca qur'an.

ويجوزُ لهما قراءةُ ما نُسخت تلاوتُه ‏"‏كالشيخ والشيخة إذا زنيا فارجموهما‏"‏‏.‏ وأما إذا قالا لإِنسان‏:‏ خذ الكتاب بقوّة، أو قالا‏:‏ ادخلوها بسلام آ، ونحو ذلك، فإن قصدا غيرَ القرآن لم يحر
منين

Dan boleh bagi keduanya membaca ayat yang disalin bacaannya,seperti ‏"‏كالشيخ والشيخة إذا زنيا فارجموهما‏"‏‏
Dan apabila keduanya mengatakan pada seseorang خذ الكتاب بقوّة،‏:‏، atau mengucapkan "UDKHULUUHAA BISALAAMIN AAMINIIN dan sebagainya,maka tidak haram ketika tidak dimaksud  membaca qur'an

وإذا لم يجدا الماء تيمَّمَا وجاز لهما القراءة، فإن أحدثَ بعد ذلك لم تحرم عليه القراءة كما لو اغتسل ثم أحدث‏.‏ ثم لا فرق بين أن يكون تَيمُّمُه لعدم الماء في الحَضَر أو في السفر، فله أن يقرأ القرآن بعده وإن أحدث‏.‏ وقال بعضُ أصحابنا‏:‏ إن كان في الحضر صلَّى به وقرأ به في الصلاة، ولا يجوزُ أن يقرأ خارجَ الصلاة، والصحيحُ جوازه كما قدّمناه، لأن تيمُّمَه قام مقام الغسل‏.‏ ولو تيمَّمَ الجنبُ ثم رأى ماء يلزمُه استعمالُه فإنه يحرمُ عليه القراءة وجميع ما يحرم على الجُنب حتى يغتسل‏.‏ ولو تيمَّم وصلَّى وقرأ ثم أراد التيمّم لحدثٍ أو لفريضةٍ أخرى أو لغير ذلك لم تحرم عليه القر


Dan apabila keduanya tidak menemukan air untuk bersuci,maka boleh tayamum dan boleh bagi keduanya berdzikir.Maka apabila keduanya kembali berhadats ,maka tidak diharamkan baginya qiroat,halnya sama saja apabila ia bersuci dengan air pada awalnya kemudian berhadats.
Sama saja hukumnya tayamum yang dilakukan itu karna faktor tidak ada air ketika di rumah (tidak dalam keadaan musafir) atau ketika ia melakukan perjalanan,Hukumnya boleh membaca qur'an setelah tayamum walaupun juga hadats setelahnya.
.........................................................................................................

هذا هو المذهب الصحيح المختار، وفيه وجه لبعض أصحابنا أنه يحرمُ، وهو ضعيف‏.‏

Inilah Madzhab sohih lagi terpilih.dan pendapat yang mengatakan bahwa itu haram jika dilaksanakan,maka itu adalah pendapat yang dho'if

Wallahu A'lam

Salam : santrialit

MANFAAT DAN MADHORAT DARI DELAPAN GOLONGAN

Bughiyatul Mustarsyidin Hal : 5
Bismillahirrohmaanirrohiim

وقال أيضاً: من جلس مع ثمانية أصناف زاده الله ثمانية أشياء: من جلس مع الأغنياء زاده الله حب الدنيا والرغبة فيها، ومن جلس مع الفقراء حصل له الشكر والرضا بقسمة الله تعالى، ومن جلس مع السلطان زاده الله القسوة والكبر، ومن جلس مع النساء زاده الله الجهل والشهوة، ومن جلس مع الصبيان ازداد من اللهو، ومن جلس مع الفساق ازداد من الجراءة على الذنوب وتسويف التوبة أي تأخيرها، ومن جلس مع الصالحين ازداد رغبة في الطاعات، ومن جلس مع العلماء ازداد من العلم والعمل، اهـ بجيرمي على الإقناع. وقال الإمام الشافعي رضي الله عنه: من تعلم القرآن عظمت قيمته، ومن تعلم الفقه نبل قدره، ومن كتب الحديث قويت حجته، ومن تعلم الحساب جزل رأيه، ومن تعلم العربية رق طبعه، ومن لم يصن نفسه لم ينفعه علمه، اهـ من النجم الوهاج

Telah berkata Al-Faqih Abu Laits r.a : Barangsiapa duduk (berkumpul atau bergaul) dengan delapan golongan,maka Allah akan menambahkan padanya delapan perkara :

  • Barangsiapa bergaul dengan orang kaya,maka Allah menambahkan padanya cinta dan amat suka akan dunia
  • Barangsiapa bergaul dengan fakir,maka akan timbul rasa syukur dan ridho atas pemberian Allah padanya
  • Barangsiapa bergaul dengan sulthon atau pemerintah,maka Allah menambahkan padanya hati yang keras dan rasa takabur
  • Barangsiapa bergaul dengan wanita,maka Allah menambahkan padanya kebodohan dan syahwat
  • Barangsiapa bergaul dengan anak-anak,maka bertambahlah main-main nya
  • Barangsiapa bergaul dengan oranng-orang fasik,maka bertambahlah padanya berani akan melakukan dosa dan ma'siat serta mengakhir-akhirkan taubat
  • Barangsiapa bergaul dengan orang-oranh sholih,maka bertambahlah padanya rasa suka,mencintai dan keinginanan dalam ketaatan
  • Barangsiapa bergaul dengan Ulama,maka bertambahlah padanya ilmu dan amanya.
(Sekian Bujairomy 'Alal Iqna')

Dan telah berkata Imam Syafi'i r.a :
  • Barangsiapa yang belajar Al-qur'an maka akan tinggi harganya
  • barangsiapa yang belajar fiqih,maka tinggi derajatnya
  • Barangsiapa yang belajar hadits maka kuat hujahnya
  • Barangsiapa yang belajar hisab,maka agung pendapatnya
  • Barangsiapa yang mempelajari bahasa arab,maka lemah lembut thobi'atnya
  • Barangsiapa yang tidak memelihara dirinya,maka tidak akan bermanfaat ilmunya
(sekian Al-Najmu Al-Wahhaj)

Salam : santrialit

Sabtu, 22 Maret 2014

EMPAT PERUMPAMAAN MANUSIA DALAM HAL DUNIAWI


رقم الحديث: 228
(حديث مرفوع) قَالَ الْفَقِيهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ حَدَّثَنَا الْخَلِيلُ بْنُ أَحْمَدَ ، حَدَّثَنَا بْنُ مُعَادٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ الْمَرْوَزِيُّ ، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ , عَنِ الْأَعْمَشِ ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ ، عَنْ أَبِي كَبْشَةَ الْأَنْمَارِيِّ ، قَالَ : " ضَرَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلَ الدُّنْيَا كَمَثَلِ أَرْبَعَةِ رِجَالٍ ، رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ عِلْمًا ، وَآتَاهُ مَالًا ، فَهُوَ يَعْمَلُ بِعَمَلِهِ فِي مَالِهِ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يُؤْتِهِ مَالًا فَيَقُولُ : لَوْ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى آتَانِي مِثْلَ مَا آتَى فُلَانًا لَفَعَلْتُ فِيهِ مِثْلَ مَا يَفْعَلُ ، فَهُمَا فِي الْأَجْرِ سَوَاءٌ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يُؤْتِهِ عِلْمًا فَهُوَ يَمْنَعُهُ مِنْ حَقِّهِ ، وَيُنْفِقُهُ فِي الْبَاطِلِ ، وَرَجُلٌ لَمْ يُؤْتِهِ مَالًا وَلَمْ يُؤْتِهِ عِلْمًا فَيَقُولُ : لَوْ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى آتَانِي مِثْلَ مَا آتَى فُلَانًا ، لَفَعَلْتُ فِيهِ مِثْلَ مَا يَفْعَلُ ، فَهُمَا فِي الْوِزْرِ سَوَاءٌ
" .

Diriwayatkan dari Aby Kabsah Al-anmary,beliau berkata : Rosulullah SAW mengumpamakan dunia laksana empat laki-laki.

Pertama , seseorang yang Allah karuniakan padanya ilmu serta harta,ia beribadah dengan ilmu dan hartanya

Kedua , seseorang yang Allah karuniakan padanya ilmu namun ada dalam keterbatasan materi,ia berkata : "Jika saja Allah memberikan aku seperti apa yang dimiliki si fulan (contoh laki-laki pertama) niscaya aku juga akan beribadah seperti ibadahnya si fulan. Maka Dua laki-laki ini akan mendapat ganjaran yang sama.

Ketiga, seseorang yang Allah berikan padanya harta serta materi namun tidak allah berikan ilmu,ia tidak mengeluarkan haq atas harta tersebut (zakat dan shodaqoh),bahkan ia mentashorupkan hartanya dijalan bathil.

Keempat, seseorang yang Allah tidak memberikan padanya harta tidak juga ilmu,namun ia berkata : Jika saja aku dalam posisi sifulan (contoh laki-laki ketiga) niscaya aku juga mampu berbuat seperti si fulan.
Maka dosa kedua orang ini (ketiga dan keempat) adalah sama.
__________________________________________________________________________________________

Contoh pertama adalah orang yang kaya dengan harta,kaya dengan ilmu dan kaya dengan amal sholih
Contoh kedua adalah orang yang kaya dengan ilmu dan amal sholih hanya ada keterbatasan ketika akan beramal dengan sesuatu yang sifatnya maliyah/materi.Mereka berdua ini sama saja dalam takaran ganjaran serta pahalanya.


Contoh ketiga adalah orang yang kaya dengan harta dan materi tetapi miskin akan pengetahuan agama,ia tidak mengetahui bahwa dalam begitu banyak hartanya ada haq orang lain yang harus disalurkan/dikeluarkan baik shodaqoh wajib atau shodaqoh sunah,sehingga banyak haq orang lain yang tertahan padanya,dan karena ia miskin ilmu pulalah,bahkan ia membelanjakan hartanya dijalan yang tidak di ridhoi Allah.
Contoh keempat adalah orang yang miskin harta,miskin pula ilmu agama,dan ia hanya berkhayal , andai saja ia diposisi orang ketiga,maka ia juga mampu berbuat seperti orang ketiga tersebut (dalam arti melakukan kemaksiatan) Mereka berdua ini sama saja dalam takaran dosanya.

Tanbihul ghofilin

Jumat, 21 Maret 2014

RIDHO

DI KUTIP DARI KITAB TANBIHUL GHOFILIN BAB RIDHO

وَرُوِيَ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، أَنَّهُ قَالَ : اثْنَتَا عَشْرَةَ خَصْلَةً مِنْ أَخْلَاقِ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمُ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ.

Diriwayatkan dari Abi Darda` beliau berkata : Ada dua belas perkara yang menjadi akhlak para nabi 'alaihimush sholatu wasalam (asw).

، وَالثَّالِثُ : كَانَتْ عَدَوَاتُهُمْ مَعَ الشَّيْطَانِ ، وَالرَّابِعُ كَانُوا مُقْبِلِينَ عَلَى أَمْرِ أَنْفُسِهِمْ ، وَالْخَامِسُ كَانُوا مُشْفِقِينَ عَلَى الْخَلْقِ ، وَالسَّادِسُ : كَانُوا مُحْتَمِلِينَ لِأَذَى جَمِيعِ الْخَلْقِ ، وَالسَّابِعُ : كَانُوا مُوقِنِينَ بِالْجَنَّةِ ، يَعْنِي إِذَا عَمِلُوا عَمَلًا أَيْقَنُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ ثَوَابَهُمْ وَلَا ثَوَابَ عَمَلِهِمْ ، وَالثَّامِنُ : كَانُوا مُتَوَاضِعِينَ فِي مَوَاضِعِ الْحَقِّ ، وَالتَّاسِعُ : كَانُوا لَا يَدَعُونَ النَّصِيحَةَ فِي مَوْضِعِ الْعَدَاوَةِ ، وَالْعَاشِرُ : كَانَ رَأْسَ أَمْوَالِهِمُ الْفَقْرُ ، يَعْنِي كَانُوا لَا يُمْسِكُونَ فَضْلَ الْمَالِ وَيُنْفِقُونَ عَلَى الْفُقَرَاءِ.

Pertama Mereka a.s.w merasa aman dan nyaman dengan jabji Allah.
Kedua Mereka a.s.w memutuskan segala pengharapan kepada makhluk.
Ketiga Mereka a.s.w menjadikan syaithon sebagai musuh.
Keempat Mereka a.s.w fokus terhadap tugasnya.
Kelima Mereka a.s.w sangat belas kasih terhadap semua makhluk Allah.
Keenam Mereka a.s.w menerima dan memikul penderitaan dari semua makhluk.
Ketujuh Mereka a.s.w menyakini balasan syurga,ya'ni ketika mereka beramal suatu amalan,maka mereka yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala mereka dan pahala amalnya.
Kedelapan Mereka a.s.w bersikap tawadu atau rendah hati ditempat yang haq.
kesembilan Mereka a.s.w tidak meminta saran atau nasihat tentang masalah permusuhan.
Kesepuluh modal dan pokok mereka a.s.w adalah kefakiran.


وَالْحَادِي عَشَرَ : كَانُوا يُدِيمُونَ عَلَى الْوُضُوءِ ، وَالثَّانِي عَشَرَ : كَانُوا لَا يَفْرَحُونَ بِمَا وَجَدُوا مِنَ الدُّنْيَا ، وَلَا يَغْتَمُّونَ عَلَى مَا فَاتَهُمْ مِنَ الدُّنْيَا


Kesebelas Mereka a.s.w selalu dalam keadaan suci (daimul wudhu)
Kedua belas Mereka a.s.w tidak merasa gembira akan hal-hal yang bersifat duniawi,dan tidak pula bingung atas hal-hal duniawi yang tidak dapat diraih/dicapai.-----------------------------------------------------------------------------------------------------

وَقَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ : حُرْمَةُ الزَّاهِدِين عَشَرَةُ أَشْيَاءَ : أَوَّلُهَا : عَدَاوَةُ الشَّيْطَانِ يَرَوْنَهَا وَاجِبَةً عَلَى أَنْفُسِهِمْ لِقَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ : إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا سورة فاطر آية  .

Telah berkata sebagian ulama : Kemuliaan orang-orang zuhud itu ada sepuluh perkara
1. mereka mewajibkan atas dirinya untuk menjadi musuh syaithon

وَالثَّانِي : لَا يَعْمَلُونَ عَمَلًا إِلَّا بِالْحُجَّةِ ، يَعْنِي لَا يَعْمَلُونَ عَمَلًا إِلَّا بَعْدَ مَا ثَبَتَتْ لَهُمُ الْحُجَّةُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ : قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ سورة البقرة آية 111 ، يَعْنِي حُجَّتُكُمْ.

2. Mereka tidak melakukan suatu amalan tanpa hujah atau dalil

وَالثَّالِثُ : أَنَّهُمْ مُسْتَعِدُّونَ لِلْمَوْتِ لِقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى : كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ سورة آل عمران آية 185 .

3. Mereka melakukan persiapan menghadapi kematian

وَالرَّابِعُ : يُحِبُّونَ فِي اللَّهِ وَيُبْغِضُونَ فِي اللَّهِ لِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ : لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإِيمَانَ سورة المجادلة آية 22 ، يَعْنِي مَنْ كَانَ مُؤمِنًا لَا تَكُونُ لَهُ صَدَاقَةٌ مَعَ مَنْ يُخَالِفُ أَمْرَ اللَّهِ ، وَلَوْ كَانَ أَبَاهُ ، أَوِ ابْنَهُ أَوْ إِخْوَانَهُ أَوْ عَشِيرَتَهُ.

4. mereka mencintai dan memenci karna Allah

وَالْخَامِسُ : أَنَّهُمْ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ لِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ : وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ سورة لقمان آية 17 ،

5. mereka melakukan amar ma'rup dan nahyi munkar (menyeru melakukan kebaikan dan melarang untuk melakukan kemunkaran

وَالسَّادِسُ : أَنَّهُمْ يَعْتَبِرُونَ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي أَمْرِ اللَّهِ تَعَالَى لِقَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ : وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ سورة آل عمران آية 191 ، وَقَالَ فِي آيَةٍ أُخْرَى : فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الأَبْصَارِ سورة الحشر آية 2 ،

6. Mereka mengambil ibarah dan tafakkur dalam segala urusan Allah

وَالسَّابِعُ : يَحْرُسُونَ قُلُوبَهُمْ لِكَيْلَا يَتَفَكَّرُوا فِيمَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ رِضَا اللَّهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى لِقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى : إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا سورة الإسراء آية 36 ،

7. Mereka selalu menjaga hatinya untuk tidak memikirkan selain kepada perkara-perkara yang berbuah ridho  Allah

وَالثَّامِنُ : أَنْ لَا يَأْمَنَ مَكْرَ اللَّهِ لِقَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى : فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ سورة الأعراف آية 99 ،

8. Mereka tidak pernah merasa aman dari makar atau tipu daya Allah

وَالتَّاسِعُ : أَنْ لَا يَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ، لِقَوْلِهِ تَعَالَى : لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ سورة الزمر آية 53 ،

9.Mereka tidak pernah putus asa akan Rohmat Allah .

وَالْعَاشِرُ : لَا يَفْرَحُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنَ الدُّنْيَا ، وَلَا يَحْزَنُونَ عَلَى مَا فَاتَهُمْ لِقَوْلِهِ تَعَالَى : لِكَيْلا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ سورة الحديد آية 23 ،

10. Mereka tidak merasa gembira dan bangga akan hal duniawi yg diraih,begitu pula tidak merasa prihatin,gundah gulana atas apa yang tidak dapat diraih.


 أَوْ فِيمَا يَأْتِيهِ ، فَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ فِي الْحَالَيْنِ سَوَاءً ، فَإِنَّ الْمُؤْمِنَ مَثَلُهُ مَثَلُ الآسِ ، وَالْمُنَافِقُ مَثَلُهُ مَثَلُ الْوَرْدِ ، فَالْآسُ يَكُونُ عَلَى حَالٍ وَاحِدٍ ، فِي حَالِ الْبَرْدِ وَالْحَرِّ ، وَأَمَّا الْوَرْدُ فَيَتَغَيَّرُ حَالُهُ إِذَا أَصَابَهُ أَدْنَى آفَةٍ ، فَكَذَلِكَ الْمُؤْمِنُ يَكُونُ حَالُهُ عِنْدَ الشِّدَّةِ ، وَعِنْدَ الرَّخَاءِ وَاحِدًا ، وَيَكُونُ رَاضِيًا بِمَا قَسَمَ اللَّهُ لَهُ ، وَأَمَّا الْمُنَافِقُ فَلَا يَكُونُ رَاضِيًا ، بِمَا قَسَمَ اللَّهُ لَهُ ، فَيَطْغَى عِنْدَ النِّعْمَةِ وَيَجْزَعُ عِنْدَ الشِّدَّةِ فَيَنْبَغِي لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يَقْتَدِي بِأَفْعَالِ الْأَنْبِيَاءِ وَالزُّهَّادِ ، وَلَا يَنْبَغِي أَنْ يَقْتَدِي بِأَفْعَالِ الْكُفَّارِ وَالْمُنَافِقِينَ وَبِاللَّهِ التَّوْفِيقُ .

Ya'ni,Seorang hamba tidak pernah tahu bahwa kemashlahatan itu datang ketika perkara itu dapat diraihnya atau ketika perkara itu luput darinya.Maka seyogyanya bagi seorang hamba selalu memperlakukan dan menempatkan dua hal tadi pada tempat yang sama.
Seorang mu'min diumpamakan seperti Es,Dan munafiq diumpamakan seperti bunga mawar (ros).
Es selalu dalam satu keadaan (dingin) baik dalam musim dingin atau dalam musim panas.Sedang bunga mawar akan berubah keadaannya ketika datang sesuatu yang menghilangkan kesegarannya,wanginya atau keindahannya.

Namun seorang mu'min selalu dalam keadaan yang sama baik dalam menghadapi cobaan atau ketika mengalami kesenangan,karena dalam menyikapi dua hal berbeda tadi seorang mu'min dalam keadaan ridho atas apa yang telah Allah tetapkan pada dirinya.
Berbeda dengan Munafik yang tidak ridho atas apa yang menjadi taqdirnya,Munafik melakukan hal-hal yang menyebabkan kemarahan Allah ketika diberi kesenangan dan menyesali,berontak ketika ditimpa ujian,cobaan serta musibah.
Maka seyogyanya Bagi seorang Mu'min mencontoh dan mensuri tauladani perilaku dan akhlaq para nabi dan para zuhud.Dan tidak sepantasnya mengikuti perilaku dan tindak-tanduk orang orang kafir dan munafiqin.
Hanya kepada Allah memohon pertolongan

Semoga tulisan ini membawa berkah bagi pembacanya,semoga kita dijadikan hamba-hamba yang senantiasa ridho akan qodho dan takdir dari Allah SWT,amin


salam santrialit
jum'at 21 maret 2014 di 23;05

KEUTAMAAN MENJADI UMAT ROSULILLAH SAW

DALAM KITAB TANBTIHUL GHOFILIN

(حديث مقطوع) قَالَ الْفَقِيهُ أَبُو اللَّيْثِ السَّمَرْقَنْدِيُّ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ حَدَّثَنِي أَبِي رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى ، حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ مُحَمَّدُ بْنُ جَنَاحٍ ، حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْإِمَامُ ، حَدَّثَنَا نُصَيْرُ ، عَنْ عَبَّادِ بْنِ كَثِيرٍ ، عَنْ مُقَاتِلٍ بْنِ سُلَيْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُمْ , " أَنَّ مُوسَى عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ، قَالَ : يَا رَبُّ إِنِّي أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً هُمُ الشَّافِعُونَ وَالْمُشَفَّعُونَ فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي . قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . قَالَ : يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً كَفَّارَةُ خَطَايَاهُمُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي . قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .  قَالَ : يَا رَبِّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً يَقْتُلُونَ أَهْلَ الضَّلَالَةِ حَتَّى إِنَّهُمْ يَقْتُلُونَ الْأَعْوَرَ الدَّجَّالَ ، فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي ، قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً طَهَارَتُهُمْ بِالْمَاءِ وَالتُّرَابِ فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي ، قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . قَالَ : يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً يَأْخُذُونَ الصَّدَقَاتِ ، وَيَأْكُلُونَهَا وَكَانَ الْأَوَّلُونَ يَحْرِقُونَهَا بِالنَّارِ ، فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي ، قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . قَالَ : يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً إِذَا هَمَّ أَحَدٌ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كُتِبَتْ لَهُ حَسَنَةً وَاحِدَةً ، وَإِذَا عَمِلَهَا كُتِبَتْ لَهُ عَشْرَ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ فَصَاعِدًا ، وَإِذَا هَمَّ أَحَدُهُمْ بِسَيِّئَةٍ لَمْ يُكْتَبْ عَلَيْهِ شَيْءٌ ، وَإِذَا عَمِلَهَا كُتِبَتْ عَلَيْهِ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ، فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي ، قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . قَالَ مُوسَى : يَا رَبُّ أَجِدُ فِي الْأَلْوَاحِ أُمَّةً يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ ، فَاجْعَلْهُمْ أُمَّتِي . قَالَ : هُمْ أُمَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ " .

DERAJAT HADITS INI TERMASUK HADITS MAQTHU'
Terputus sanad hadits nya sampai muqotil bin sulaiman


Diriwayatkan bahwa Nabi Musa a.s berdo'a : Ya Robbi Aku menemukan dalam ALWAAH/LOH (firman ALLAH yang tertulis dalam papan)  ada umat yang mampu memberikan syafa'at dan menerima syafa'at,jadikanlah umat tersebut menjadi umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,ada umat yang engkau jadikan sholat lima waktunya sebagai kifarat atas segala dosanya,jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,umat yang berjuang memerangi kesesatan hingga diantaranya dapat memerangi Dajjal,jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,umat yang bersucinya dengan air dan tanah,jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,umat yang bisa menerima shodaqoh dan memakannya,sedangkan umat terdahulu membakar barang-barang hasil shodaqoh,jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,umat yang ketika telah niat dalam hatinya untuk melakukan sebuah kebaikan,namun tidak bisa melakukannya,tetap dicatat satu buah kebaikan buat mereka.Dan ketika dilaksanakan,mereka mendapat balasan sepuluh kali lipat kebaikan hingga engkau lipat gandakan sampai tujuh ratus kali bahkan lebih banyak daripada itu.
Dan ketika umat tersebut terbersit dalam hatinya untuk melakukan sebuah keburukan maka engkau belum mencatatnya sebagai satu keburukan,hingga keburukan itu dilakukan,Engkau hanya menulisnya sebagai satu keburukan,maka jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.
Nabi Musa a.s : Ya Robb,aku juga menemukan dalam Loh,umat yang tujuh puluh ribu sebagian dari mereka masuk syurga tanpa hisab,jadikanlah mereka sebagai umatku.
Allah berfirman : Mereka adalah umat MUHAMMAD SAW.


SUBHANALLAH , kita....umat rosulullah yang hidup diakhir zaman ini,mari gunakan keistimewaan hebat ini,karena keistimewaan ini tidak diberikan pada umat-umat sebelum kita.

Semoga membawa manfaat dan jadi tambahan ilmu dan amal bagi kita,amin YA QOWIYYU YA AZIIZU YA FATTAHU YA ROZZAQU


salam santrialit

JUM'AT YANG PENUH BERKAH

 Keutamaan jum'at dalam kitab Tanbihul Ghofilin karangan Imam Samarqondiy
 

تنبيه الغافلين بأحاديث سيد الأنبياء والمرسلين لسمرقندي


 » بَابُ : فَضْلِ الْجُمْعَةِ
   رقم الحديث: 187
(حديث قدسي) قَالَ الْفَقِيهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ حَدَّثَنِي قَالَ الْفَقِيهُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ حَدَّثَنِي  الثِّقَةُ  , بِإِسْنَادِهِ عَنْ  أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ  رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ , قَالَ : " جَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي كَفِّهِ كَالْمِرْآةِ الْبَيْضَاءِ ، وَفِي وَسَطِهَا كَالنُّكْتَةِ السَّوْدَاءِ قَالَ : مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ ؟ قَالَ : هَذَا يَوْمُ الْجُمْعَةِ يَعْرِضُهَا اللَّهُ عَلَيْكَ ، لِتَكُونَ لَكَ عِيدًا وَلِأُمَّتِكَ مِنْ بَعْدِكَ ، وَلَكُمْ فِيهَا خَيْرُ مَنْ دَعَا فِيهَا بِخَيْرٍ وَلَهُ قِسْمٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ ، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ قِسْمٌ ادُّخِرَ لَهُ مَا هُوَ أَفْضَلُ مِنْهُ ، وَهُوَ عِنْدَنَا يَوْمَ الْمَزِيدِ ، وَنَحْنُ نَدْعُوهُ سَيِّدَ الْأَيَّامِ قَالَ : وَلِمَ ذَلِكَ ؟ قَالَ : لِأَنَّ رَبَّكَ اتَّخَذَ فِي الْجَنَّةِ وَادِيًا أَفْيَحَ فِيهِ كَثِيبٌ مِنْ مِسْكٍ أَبْيَضَ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمْعَةِ جَاءَ النَّبِيُّونَ وَجَلَسُوا عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ مُكَلَّلَةٍ بِالْجَوَاهِرِ ثُمَّ حُفَّ وَرَاءَ تِلْكَ الْمَنَابِرِ بِكَرَاسِيٍّ مِنْ نُورٍ ، فَجَاءَ الصِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاءُ فَجَلَسُوا عَلَيْهَا ، ثُمَّ يَأْتِي أَهْلُ جَنَّةِ عَدْنٍ فَيَجْلِسُونَ عَلَى ذَلِكَ الْكَثِيبِ الْأَبْيَضِ ، فَيَقُولُ لَهُمُ الرَّبُّ تَعَالَى : أَنَا الَّذِي صُدِقْتُمْ وَعْدِي ، وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي ، وَهَذَا مَحَلُّ كَرَامَتِي فَسَلُونِي ، فَيَقُولُونَ : رَبَّنَا نَسْأَلُكَ رِضْوَانَكَ وَالْجَنَّةَ . فَيَقُولُ : رِضْوَانِي أُحِلُّكُمْ دَارِي وَأُنِيلُكُمْ كَرَامَتِي ، فَيَسْأَلُونَهُ الرِّضَا فَيَهْدِيهِمُ الرِّضَا ، وَيُعْطِيهِمْ فَوْقَ رَغْبَتِهِمْ وَأُمْنِيَتِهِمْ وَذَلِكَ قَدْرٌ مُنْصَرِفٌ أَمَامَكُمْ مِنَ الْجُمْعَةِ ، وَيَفْتَحُ لَهُمْ عِنْدَ ذَلِكَ مَا لَا يَخْطُرُ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ وَلَمْ تَرَهُ عَيْنٌ ، ثُمَّ يَرْجِعُ النَّبِيُّونَ وَالصِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاءُ ، وَيَرْجِعُ أَهْلُ الْغُرَفِ إِلَى غُرَفِهِمْ ، فَلَيْسُوا إِلَى شَيْءٍ أَحْوَجَ مِنْهُمْ إِلَى يَوْمِ الْجُمْعَةِ لِيَزْدَادُوا فِيهِ كَرَامَةً ، فَلِذَلِكَ سُمِّيَ يَوْمُ الْمَزِيدِ وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ
" .
Hadits Qudsy

Dari Anas bin Malik r.a beliau berkata : Telah datang malaikat jibril a.s kepada Rosulillah SAW dan di telapak tangan jibril seperti kaca yang bening,dan ditengah kaca tersebut ada satu titik hitam.
Rosululllah bertanya : Apakah ini (titik hitam) ya jibril ? Jibril menjawab : Ini hari jum'at yang Allah perlihatkan kepadaMu agar engkau dan umatmu setelah wafatmu menjadikannya sebagai hari 'ied (hari raya).Dan bagimu dihari jum'at ada kebaikan bagi yang berdo'a,Dan ada bagian yang Allah berikan padanya.Jika pada hari itu tidak ada bagian/qism yang dibagikan maka allah menyimpannya untuk diberikan pengganti yang lebih baik,Bagi kami hari jum'at punya banyak kelebihan dan kami menyebutnya Rajanya Hari.
Rosul bertanya : Kenapa demikian ? Jibril menjawab : Karena Tuhanmu telah menjadikan sebuah lembah disurga yang mengalir padanya misik putih,maka ketika tiba hari jum'at maka berdatangan seluruh nabi dan duduk diatas mimbar yang dihiasi cahaya begitu juga kursinya.maka berdatangan pula para Shiddiqun dan para syuhada dan kemudian berdatangan penduduk syurga 'Adn. Maka berkata Robb kepada mereka sekalian : Aku lah Dzat yang engkau sekalian telah membenarkan atas janjiku,Dan Aku telah menyempurnakan ni'matKu atas kalian,Dan tempat ini adalah tempat kemulianKu,maka sampaikanlah permohonan kalian padaKu.
Maka ahli surga berkata : Wahai tuhan kami mohon keridhoan dan syurgaMU.
berkata Robb : keridhoanku telah menempatkan engkau di rumahKu,dan telah mengantarkan engkau pada kemulianku.
kemudian ali syurga memohon keridhoan kepada Rob,maka Robb menunjukan atas keridhoanNYA.Dan Allah telah memberikan yang jauh lebih baik diatas apa-apa yang menjadi harapan dan cita-cita mereka.Dan itu terjadi sesaat sebelum hari jum'at berakhir (ba'da ashar)
Maka terbukalah bagi mereka ni'mat Robb yang tidak pernah terlintas dalam hati dan tidak pernah terlihat oleh mata sebelumnya,setelah itu mereka kembali ketempat mereka didalam syurga,karena begitu banyaknya kemulian pada hari jum'at maka hari itu dinamakan YAUMUL MAZID dan pada hari jum'at pula akan terjadinya kiamat.

wallahu a'lam


21 maret 2014

Kamis, 20 Maret 2014

DUA FAIDAH YANG AGUNG

BUGHIYATUL MUSTARSYIDIN  HAL 83

FAIDAH PERTAMA

[فائدة]: المتجة جواز ترك التعليم يوم الجمعة، لأنه يوم عيد مأمور فيه بالتبكير والتنظيف وقطع الأوساخ والروائح الكريهة، والدعاء إلى غروب الشمس رجاء ساعة الإجابة اهـ فتاوى ابن حجر. وفي : أن عمر رضي الله عنه طالت غيبته مدة حتى اشتاق إليه أهل المدينة، فلما قدم خرجوا للقائه، فأول من سبق إليه الأطفال، فجعل لهم ترك القرآن من ظهر يوم الخميس إلى يوم السبت، ودعا على من يغير ذلك اهـ ش ق.


Ini mungkin terjadi disetiap lembaga islam baik pondok pesantren atau tempat pengajian anak-anak disetiap tempat bahwa jika hari kamis sore atau malam jum'at pengajian diliburkan,inilah bedanya dengan pendidikan formal yang libur pada hari minggu,kenapa?
Menurut pendaoat yang diunggulkan,boleh berlibur pada hari jum'at.Karena hari tersebut adalah salasatu hari raya umat islam,dianjurkan tabkir (berangkat untuk sholat jum'at lebih pagi),juga melakukan bersih-bersih sprti mencukur rambut,memotong kuku dll termasuk kegiatan untuk menghilangkan aroma atau bau yang tidak sedap baik pada badan atau tempat,ada juga anjuran untuk memperbanyak berdo'a sampai matahari terbenam dihari jum'at dengan harapan bertepatan dengan waktu ijabah,Demikian tertulis dalam fatawi ibni hajar.
Dan dalam kitab I'aab : Bahwa sayyidina umar r.a suatu ketika melakukan perjalanan dalam waktu yang lama sehingga penduduk madinah merasa rindu,dan ketika sayyidina Umar r.a tiba,penduduk madinah keluar untuk menyambut beliau,dan yang pertama menyambut beliau adalah anak-anak kecil,maka beliau meliburkan mereka untuk ta'lim al-quran mulai wakktu dzuhur dihari kamis sampai hari sabtu

FAIDAH KEDUA
Pengetahuan dalam faidah kedua ini sangat jarang disampaikan,bahkan mungkin jarang muslimin yang tahu akan hal berikut ini

[فائدة]: يسن لمستمع الخطبة تشميت العاطس لأن سببه قهري، ويسن للعاطس الرد عليه، وورد أن من عطس أو تجشأ فقال: الحمد لله على كل حال رفع الله عنه سبعين داء أهونها الجذام اهـ باعشن. وقال في الدر: من سبق العاطس بالحمد أمن من الشوص بفتح الشين وجع الضرس، وقيل: البطن واللوص بفتح اللام وسكون الواو وجع الأذن، وقيل: البخر والعلوص بكسر العين وفتح اللام وجع البطن، وقيل: التخمة

Disunahkan bagi yang sedang mendengarkan khutbah jum'at menjawab hamdalah orang yang bersin,karena bersin termasuk qohriyyun (aktifitas yang diluar kendali),dan disunahkan juga bagi yang bersin menjawab kembali.

Dan telah datang keterangan bahwa orang yang bersin atau sendawa,kemudian ia membaca "ALHAMDU LILLAHI 'ALA KULLI HALIN" Maka allah mengangkat atau menghilangkan daripadanya tujuhpuluh penyakit,dan penyakit paling ringan dari tujuhpuluh tersebut adalah kusta,(selesai Ba'asan).

Dan berkata pengarang kitab Al-durr : Barang siapa mendahului membaca HAMDALAH ketika mendengar seseorang bersin,maka ia dijaga atau tidak akan terkena sakit gusi menurut satu pendapat sakit pada organ dalam perut.Dan tidak akan terkena sakit telinga,menurut satu pendapat adalah sakit pada saluran pernafasan,dan tidak terkena sakit perut (lambung atau maag atau sakit yang diakibatkan karena bertumpuk-tumpuknya makanan).

ونظمها بعضهم فقال:

Dan sebagian ulama telah membuatkan nadzom untuk hal tersebut

 من يبتدىء عاطساً بالحمد يأمن من ** شوص ولوص وعلوص كذا وردا
عنيت بالشوص داء الضرس ثم بما ** يليه داء الأذن والبطن اتبع رشدا
اهـ شرح الجامع لعلقمي.


Barangsiapa yang mendahului membaca Hamdalah  ketika ada orang bersin,maka ia diamankan dari ***
sakit gusi,sakit telinga dan sakit perut,demikian telah terwarid.

(selesai Syarh Jami'i Li'ulqomiy)

Wallahu A'lamu

Semoga bermanfaat

kamis dinihari 20 maret 2014 , post 03:17

Rabu, 19 Maret 2014

LARANGAN BERKELUH KESAH.

 LARANGAN BERKELUH KESAH.

Nashoihul 'Ibad Hal 8-9

رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْــهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ قَالَ : مَنْ اَصْبَحَ وَهُوَ يَشْكُوْ ضِيْقَ الْمَعَاشِ فَكَأَنَّمَا يَشْكُوْرَبَّهُ

Diriwayatkan dari nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, sesungguhnya beliau telah bersabda “ Barang siapa bangun dipagi hari (subuh) lantas mengadukan kesulitan hidupnya kepada orang lain, maka seolah-olah dia mengadukan Tuhannya (tidak rela akan takdir-NYA).

شِكَيَةٌ syikayah artinya meratap atau menceritakan nasib buruknya dengan hati yang tidak rela atas pemberian Allah. Akan tetapi hendaklah syikayah tsb hanya diadukan kepada Allah semata dalam bentuk do’a.
Sebagaimana hadist nabi yang diterima dari Abdullah bin Mas’ud sbb:


رُوِيَ عَنْ عَبْــدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ قَالَ, قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْــهِ وَسَلَّمَ اَلاَ اُعَلِّمُكُمُ الْكَلِمَاتِ الَّتِى تَكَلَّمَ بِهَا مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ حِيْنَ جَا وَزَالْبَحْرَ مَعَ بَنِى اِسْرَآ ئِيْلَ ؟ فَـقُـلْنَا بَلَى يَارَسُــوْلَ اللهِ قَالَ: قُوْلُوْ اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْــدُ وَأِلَيْـكَ الْمُشْتَـكَى وَأَنْتَ الْمُسْتـَعَانُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَقُـوَّةَ أِلاَّ بِا للهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Diriwiyatkan dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam: “Apa aku tidak perlu mengajarkan kepadamu kalimat-kalimat/do’a yang pernah diucapkan Nabi Musa ‘alaihis-salam ketika melewati lautan bersama bani israil? Jawab kami (sahabat) tentu saja wahai rasulullah, lalu Nabi bersabda: Ya Allah segala puji bagiMU, kepada Engkaulah aku mengadu, dan hanya Engkau yang bisa memberi pertolongan, tiada daya upaya serta tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.
Al A’masy berkata setelah aku mendengar do’a tersebut dari saudara kandungku yaitu Al Asady Al Kufy yg menerima do’a itu dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu, maka aku tidak pernah meninggalkan do’a tersebut. Al A’masy “ telah datang kepadaku seseorang dalam mimpi, dia berkata wahai sulaiman tambahkanlah do’a tersebut dengan kalimah ini

وَنَسْتَعِيْنـُكَ عَلَى فَسَادٍ فِيْنَا وَنَسْئَلُكَ صَلاَحَ أَمْرِنَا كُلِّهِ

Dan kami memohon pertolongan kepadaMU didalam kesukaran yang ada pada kami dan kami memohon kebaikan dalam semua urusan kami.

وَمَنْ أَصْبَحَ لِاُمُوْرِالدُّنْيَا حَزِيْنًا فَقَـدْ أَصْبَحَ سَاخِطًا عَلَى اللهِ وَمَنْ تَوَاضَعَ لِغَنِيٍّ لِغِنَاهُ فَقَـدْ ذَهَثَ ثُلُثـَا دِيْنـِهِ

Dan barang siapa yang bangun dipagi hari dalam keadaan sedih karena urusan duniawi, maka dipagi itu ia telah membenci Allah, Dan barang siapa yang merendahkan dirinya terhadap orang kaya karena kekayaannya, maka lenyaplah 2/3 agamanya.
Maksudnya tidak boleh mengagungkan manusia karena hartanya,sesungguhnya orang yang memuliakan harta akan menghinakan ilmu dan kemaslahatan.
Manusia dianjurkan umtuk menghormati sesamanya
- Karena ilmunya
- Karena lebih tua umurnya
- Karena keislamannya dalam batasan kemanusiaan

Bahkan Tuan Syekh Abdul Qadir Jailani telah berkata :

لاَبـُدَّ لِكُـلِّ مُؤْمِنٍ فِى سَا ئِرِاَحْوَا لِهِ مِنْ ثَلاَثَةِ اَشْيَآءَ: اَمْرٌيَمْتَثِـلُهُ وَنَهْيٌ يَجْتَنِبُـهُ وَقَـدَرٌ يَرْضَ بِهِ

Setiap mukmin hendaklah senantiasa dalam 3 keadaan :
- Melaksanakan perintah Allah
- Menjauhi larangan Allah
- Rela terhadap Qadha dan Qadar

Senin, 17 Maret 2014

PERNAHKAH MIMPI QIYAMAT ?

Apa yang saya share ini merupakan pengalaman pribadi,saya mohon perlindungan dari Allah serta Taufiq HidayahNYA Amin

MIMPI QIYAMAT

Dalam KITAB TAFSIRUL AHLAM BAB 17

كتاب تفسير الأحلام لابن سيرين  الباب 17  في رؤيا القيامة

محتويات
الباب السابع عشر في رؤيا القيامة والحساب والميزان والصحائف والصراط وما يتصل بذلك

(أخبرنا) الحسن ابن بكير بعكا قال حدثنا أبو يعقوب اسحق ابن إبراهيم الأزرعي عن عبد الرحمن بن واصل عن أبي عبيدة التستري قال رأيت كأن القيامة قد قامت وقد أجتمع الناس فإذا المنادي ينادي أيها الناس من كان من أصحاب الجوع في دار الدنيا فليقم إلى الغداء فقام الناس واحدا بعد واحد ثم نوديت يا أبا عبيدة قم فقمت وقد وضعت الموائد فقلت لنفسي ما يسرني أني ثم (أخبرنا) أبو الحسن الهمداني بمكة حرسها الله قال حدثنا محمد ابن جعفر عن أحمد بن مسروق قال رأيت في المنام كأن القيامة قد قامت والخلق مجتمعون إذ نادى مناد الصلاة جامعة اصطف الناس صفوفا فأتاني ملك عرض وجهه قدر ميل في طول مثل ذلك قال تقدم فصلى بالناس فتأملت وجهه فإذا بين عينيه مكتوب جبريل أمين الله فقلت فأين النبي صلى الله عليه وسلم فقال هو مشغول بنصب الموائد لأخوانه من الصوفية وذكر الحكاية (قال الأستاذ أبو سعيد) رحمه الله قال الله تبارك وتعالى (ونضع الموازين القسط ليوم القيامة فلا تظلم نفس شيئا) فمن رأى كأن القيامة قد قامت في مكان فإنه يبسط العدل في ذلك المكان لأهله فينتقم من الظالمين هناك وينصر المظلومين لأن ذلك يوم الفصل والعدل

ومن رأى كأنه ظهر شرط من اشراط الساعة بمكان مثل طلوع الشمس من مغربها وخروج دابة الأرض أو الدجال أو يأجوح ومأجوج فإن كان عاملا بطاعة الله عز وجل كانت رؤياه بشارة له وأن كان عاملا بمعصية الله أو هام بها كانت رؤياه له نذيرا فإن رأى كأن القيامة قد قامت وهو واقف بين يدي الله عز وجل كانت الرؤيا أثبت وأقوى وظهور العدل أسرع وأرجى وكذلك إن رأى في منامه كأن القبور قد انشقت والأموات يخرجون منها دلت رؤياه على بسط العدل فإن رأى قيام القيامة وهو في حرب نصر فإن رأى أنه في القيامة أوجبت رؤياه سفرا فإن رأى كأنه حشر وحده أو مع واحد أخر دلت رؤياه على أنه ظالم لقوله تعالى (أحشروا الذين ظلموا وأزواجهم) فإن رأى كأن القيامة قد قامت عليه وحده دلت رؤياه على موته لما روي في الخبر أنه من مات قامت قيامته فإن رأى القيامة قد قامت وعاين أهوالها ثم رأى كأنها سكنت وعادت إلى حالها فإنها تدل على تعقب العدل الظلم من قوم لايتوقع منهم الظلم وقيل أن هذه الرؤيا يكون صاحبها مشغولا بارتكاب المعاصي وطلب المحال مسوفا بالتوبة أو مصرا على الكذب لقوله تعالى (ولو ردوا لعادوا لما نهوا عنه وأنهم لكاذبون
)


Barangsiapa bermimpi telah datang ciri-ciri qiyamat kubro seperti bermimpi matahari terbit dari barat,dan telah keluar hewan penghuni perut bumi,atau dajjal,atau ya'juz ma'juz,maka Ulama memberi ta'wilan sebagai berikut :

==> Jika orang yang sholeh atau taat beragama yang mengalami mimpi demikian,maka itu sebagai BISYAROH (kado kebahagian),artinya Allah memberikan mimpi tersebut agar bertambah keyakinannya terhadap apa yang telah Allah dan RosulNYA sampaikan dan buahnya adalah terus belajar menambah ibadahnya (sesuatu yang bernilai ibadah).

==> Jika yang mengalami mimpi tersebut termasuk orang yang lalai dalam agamanya atau ahli ma'shiyat,maka mimpi tersebut merupakan peringatan dari Allah agar segera menghentikan laku ma'shiyatnya dan bertaubat.

Barangsiapa yang bermimpi seakan qiyamat terjadi,dan dia dihadapan Allah untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya,maka ulama menta'wil orang tersebut akan mengalami proses pendewasaan dalam kehidupannya lebih cepat terutama dalam berlaku adil,adil buat diri sendiri,adil buat lingkungan sekelilingnya,Dst...
Demikian pula jika bermimpi dalam kejadian qiyamat itu seakan akan quburqn terbelah dan penghuni quburnya keluar,maka ta'wilnya ia akan menjadi orang yang menyebar keadilan.

Barangsiapa yang bermimpi seakan ia berada dipadang mahsyar dan menghadapi mizan atau sidangnya Allah,baik ia sendiri atau beserta seseorang,maka itu menandakan bahwa ia telah berlaku dzolim (buahnya harus muhasabah 'ala nafsihi,ingat-ingat kepada siapa ia telah berbuat dzolim dan segeralah mohon halal selagi ada kesempatan).

Barangsiapa yang bermimpi seakan akan terjadi qiyamat dan hanya ia yang mengalaminya (tidak ada orang lain dalam mimpinya)  maka ta'wilnya bahwa kematiannya telah dekat.

perlu digaris bawahi bahwa Allah maha kuasa memberikan Bisyaroh dan Peringatan kepada hambanya dengan sangat banyak cara,Dan melalui Mimpi adalah salasatunya.Seyogyanya diambil langkah positif dalam menyikapinya.


Wallahu A'lam
Semoga bermanfaat dan menjadi washilah untuk kita semua akan kehidupan yang lebih baik,di Dunia dan akhirat.
Kesalahan dalam penulisan saya semata-mata karna kebodohan saya,mohon kiranya mema'lumi dan semua saran akan kebaikan tulisan ini,insyaAllah diterima dengan tangan terbuka


salam @ santrialit
senin 17 maret 2014 post 00:07

Kamis, 13 Maret 2014

JAGA MATAMU

Dikutip dari kitab IRSYADUL UNSIY

واعلم أن آفات العين أربعة :

Ketehuilah....sesungguhnya keruksakan yang di timbulkan oleh mata ada empat

الآفة الأولى :

أن تنظر بها إلى غير مَحْرَمٍ ، أو تنظر بها إلى صورة مليحة لشهوة ، أو إلى عورة فإن هذه الآفة عظيمة الخطر ، كثيرة الضرر ، تزرع في القلب سنبل الشهوة يانعا فيقبل كل واحد من الأعضاء إلى اجتناء ثمرته طائعا ، وتولد لصاحبها الغفلة فلا يكاد يستعمل عقله ، وحسبك أنها محركة لجميع الأعضاء إلى المعصية ، ومضلة للإنسان مغوية تنسيه نفسه وعقله وحياء ه وأدبه وحرمته ودينه ، وتنسيه مع ذلك ربه وقدرته وعقوبته ونعمته ، وهذه غاية البوار.
واليه أشار النبي المختار صلى الله عليه وعلى اله الأطهار بقوله : (وإياكم وفضول النظر فإنه يبذر الهوى ، ويولد الغفلة) ).

وبقوله :(العينان تزنيان واليدان تزنيان ، ويصدق ذلك ويكذبه الفرج)  (1).
وبقوله : (النظر سهم مسموم من سهام إبليس من تركه خوف الله عز وجل آتاه الله إيمانا يجد حلاوته في قلبه) (2)

Keruksakan Pertama
Mata digunakan untuk memandang selain mahromnya,atau memandang wajah yang elok dengan syahwat,atau melihat aurot

الآفة الثانية :


أن تنظر بها إلى عيوب المسلمين طلبا منه لما نهى الله عنه من التجسس لقوله تعالى : {وَلَا تَجَسَّسُوا}(2) وهذه الآفة تجر إلى معاصي كثيرة نحو التكبر والعجب بعمل نفسه ، ونحو الغيبة للمسلمين والهتك لأستار المؤمنين.
gan

Keruksakan Kedua
Di gunakan melihat dan mencari aib dan kekurangan orang lain,keruksakan ini mengundang keruksakan lain pula,yaitu : takabur,ujub dan ghibah kepada sesama muslimin serta membuka aib sesama

الآفة الثالثة :


أن ينظر إلى مسلم بعين الغضب عليه ، أو الإحتقار له ، فإن ذلك من جملة المهاوي والمخاطر.
وعلى هذا قال النبي : (إن من أمتي من لو أتى باب أحدكم فسأله دينارا لم يعطه ، ولو سأله درهما لم يعطه ، ولو سأله فلسا لم يعطه ، ولو سأل الله تعالى الجنة لأعطاها إياه ، ولو سأل الله الدنيا لم يعطها إياه لهوانها عليه ، ذو طمرين لا يؤبه له ، لو أقسم على الله لأبره) (3).
فأشار إلى النهي عن استحقار المسلمين المؤمنين ، واولياء رب العالمين ، فينبغي للمؤمن أن يكون رفيقا بالصالحين على ما نذكره إن شاء الله تعالى وبه الاستعانة.


Keruksakan Ketiga
Memandang sesama dengan pandangan marah,tidak suka,atau memandang rendah ........................................

الآفة الرابعة :

النظر إلى ما يختص أخاه المسلم مما يكره النظر إليه إلا أن يكون مما يحسن على بعض الوجوه النظر إليه على حسب ما ورد به الشرع ، فإن قضايا الشرع كثيرة وتفصيلها عسير ، والتصدي لها في هذا الموضع لا يصلح لما قصدناه فيه ، وذلك نحو النظر في كتاب أخيه السلم إذا كره ذلك

Keruksakan Keempat
Memandang sesuatu yang privat dari seseorang,kecuali ada kebaikan di dalamnya dalam beberapa hal yang diperkenankan oleh syara' , (seperti melihat isi surat,sms,email atau apapun yang biasanya dianggap privat oleh seseorang.

Wallahu A'lam
semoga bermanfaat
salam @santrialit di malam jum'at mubarokah pukul 20:50

Selasa, 11 Maret 2014

SOLUSI ULAMA TENTANG KETURUNAN YANG SHOLIH DAN SHOLIHAH

11 Maret 2014 pukul 20:16

[فائدة عظيمة]:

SEBUAH FAIDAH YANG AGUNG

ذكر بعضهم أن من أراد أن يكون ولده، من الشيطان وجنوده، محفوظاً، وبعين العناية الإلهية في الدارين ملحوظاً، فليذكر الله قبل المباشرة أولاً بالذكر الوارد عن المصطفى وهو: "باسم الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا"

Sebagian ulama mengatakan : Barang siapa yanng menghendaki anaknya terpelihara dari gangguan syetan dan balatentaranya,dan menjadi anak yang hebat karena pemeliharaan ilahiyah baik di dunia maupun di akhirat,maka seharusnya memulai dengan berdo'a kepada allah sebelum melakukan hubungan intim bersama isterinya dengan do'a yang diajarkan oleh Rosulullah SAW,yaitu :

باسم الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا

Artinya : Dengan menyebut nama Allah,Ya Allah jauhkan kami dari syetan,dan jauhkan gangguan syetan dari apa yang engkau rizqikan kepada kami (anak dan keturunan)

ثم يشتغل بذكر الحق تعالى باطناً من أول المباشرة إلى آخرها، ثم يحمد الله تعالى بعدها على أن جعل ذلك حلالاً، فإن ذلك مما يغفل عنه الكثير، واستحضار من يجب من أولياء الله وأنبيائه حالتئذ نافع جداً، فيسري سر ذلك الولي أو النبي في الكائن في ذلك الوقت ذكراً أو أنثى،

Teruslah berdzikir dalam hati dari awal persetubuhan sampai akhir,kemudian membaca Hamdalah setelah selesai,agar calon janin/anak itu terlahir dari benih/makanan yang halal,Hal seperti ini menjadi bagian yang terlupakan oleh sebagian orang.Dan melakukan istihdhor (mencipta dan menghadirkan dalam hati) pada wali atau nabi yang ia kehendaki akan memberi manfaat yang nyata.dan bertawasul dengan sirr nya wali atau nabi tersebut pada waktu itu untuk memohon anak (laki-laki atau perempuan)

ومن كان من أهل الذكر في تلك الحالة بلغ آماله، إذ تلك الحالة مشغلة عن الله تعالى وعن كل شيء، والغفلة فيه سم قاطع وداء شائع، وفيه من الإمدادات ما لا يخطر ببال يعلم ذلك أهل الكمال، ولا التفات إلى من يقول: إنه شهوة بهيمية بل هو منقبة نبوية، ولا يفوز بالإكثار منه إلا كامل الرجولية، اهـ من شرح رسالة للشيخ حسين عبد الشكور المقدسي.

Dan barang siapa yang termasuk ahli dzikir pada keadaan tersebut diatas,maka akan tercapai keinginannya,karena pada umumnya dalam keadaan sedang bersetubuh dan setelahnya,adalah waktu-waktu yang kebanyakan orang lupa akan Allah.Dan lupa dalam keadaan tersebut menjadi kurangnya perhatian/racun yang memutuskan dan penyakit umum....

Demikian yang termaktub dalam SYARAH RISALAH karangan SYEIKH HUSAIN ABDUSY SYUKUR


Wallahu a'lam.

Senin, 10 Maret 2014

KISAH AGUNG DARI SITI A'ISYAH UMMIL MU'MININ SEPUTAR SHODAQOH

BISMILLAHIR ROHMAANIR ROHIIM
senin 10 maret 2014 menulis jam 20:10 - 20:35
Dalam kitab irsyadul 'ibaad hal 42,termaktub demikian

فصل
في المنّ بالصدقة. قال الله تعالى: 
{يَا أَيُّها الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بالمَنِّ وَالأذَى كالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بالله وَاليَوْمِ الآخِر فَمَثَلُهُ كَمثلِ صَفْوَانَ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَترَكَهُ صَلِداً لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبوا والله لا يَهْدِي القَوْمَ الكَافِرِينَ} (سورة البقرة: 264)
بين الله تعالى أنّ من تصدّق بشيء من أنواع الصدقات اشترط لنيله ذلك الثواب العظيم الذي أعدّه الله للمتصدّقين أن تسلم صدقته من المنّ بها على المعطى والأذى. فالمن هو أن يعدّد نعمته على الآخذ، أو يذكرها لمن لا يحبّ الآخذ اطلاعه. وقيل: هو أن يرى لنفسه مزية على المتصدّق عليه بإحسانه، ولذلك لا ينبغي أن يطلب منه دعاء، ولا يطمع فيه لأنه ربما كان في مقابلة إحسانه فيسقط أجره.

Allah telah menerangkan bahwa seseorang yang shodaqoh dengan suatu perkara dari berbagai jenis kategori shodaqoh,maka disyaratkan untuk hasil ganjaran yang agung seperti yang telah dijanjikan Allah kepada sekalian orang yang melaksanakan shodaqoh,untuk tidak melaksanakan AL-MANNI (mengembor-gemborkan bahwa dia telah memberi sifulan) dan dari AL-ADZA (menyakiti perasaan si penerima).
Maka tidak sepantasnya orang yang bershodaqoh meminta di do'akan oleh si penerima,karena terkadang do'a sipenerima jadi bandingan barang yang telah diberikan,jika demikian...gugurlah ganjaran dan pahala shodaqoh tersebut.

أخبرنا شيخنا قطب الوجود وشمس دائرة الشهود محمد البكري عن جدّته عائشة أم المؤمنين رضي الله
عنها: أنها كانت إذا تصدقت على أحد أرسلت على أثره رسولاً يتبعه إلى مسكنه، ليتعرف هل يدعو لها، فتدعو له بمثل دعائه لئلا يكون دعاؤه في مقابلة الصدقة فينقص أجرها، فلذا قال أصحابنا: يستحب للمتصدَّق أن يدعوا للمتصدّق عليه بمثل ما دعا له. وقال عبد الرحمن بن زيد بن أسلم: كان أبي يقول: إذا أعطيت رجلاً شيئاً ورأيت أن سلامك يثقل عليه: أي لكونه يتكلف لك قياماً ونحوه لأجل إحسانك إليه فكفَّ سلامك عنه. والأذى هو أن ينهره أو يعيِّره أو يشتمه، فهذا كالمنّ؛ مسقط للثواب كما أخبر الله تعالى. وأخرج مسلم: ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا ينظر إليهم ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم: المسبل إزاره والمانّ الذي لا يعطي شيئاً إلا منةً والمنفق سلعته بالحلف الكاذب. والحاكم: ثلاثة لا يقبل الله منهم يوم القيامة صرفاً ولا عدلاً عاقٌّ ومنان ومكذب بالقدر. والنسائي: لا يدخل الجنة خبٌّ ولا بخيل ولا منان


Telah mengabarkan kepada kami yaitu guru kami QUTHBIL WUJUD WA SYAMSU DAIROTUSY SYUHUD "MUHAMMAD BAKRI" dari neneknya SITI A'ISYAH  Ummil mu'minin RA : Bahwa,ketika SITI A'ISYAH bershodaqoh sesuatu pada seseorang,maka beliau mengutus utusan untuk mengikuti orang yang menerima shodaqoh tersebut sampai kerumahnya,dengan tujuan mencari tahu apakah orang ini mendo'akan beliau atau tidak.Jika orang itu mendo'akan beliau,maka beliau pun mendo'akan balik pada org tersebut dengan do'a yang sama.agar jangan do'a yang diucapkan sipenerima jadi imbalan shodaqoh beliau.
Maka karena hal tersebut,Ashab kami mengatakan : Disunahkan kepada orang yang bershodaqoh untuk berdo'a seperti do'a yang ucapkan si penerima.
...............


semoga ada manfaatnya
@abyashaf rizalullah

MENGGAPAI RIZQI AL-ROOZAQ

1. Bertakwa Kepada Allah Ta’ala.
 
ﻭَﻣَﻦْﻳَﺘَّﻖِﺍﻟﻠَّﻪَﻳَﺠْﻌَﻞْﻟَﻪُﻣَﺨْﺮَﺟًﺎﻭَﻳَﺮْﺯُﻗْﻪُﻣِﻦْﺣَﻴْﺚُﻻ
ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُﻭَﻣَﻦْﻳَﺘَﻮَﻛَّﻞْﻋَﻠَﻰﺍﻟﻠَّﻪِﻓَﻬُﻮَﺣَﺴْﺒُﻪُﺇِﻥَّﺍﻟﻠَّﻪَ ﺑَﺎﻟِﻎُ
ﺃَﻣْﺮِﻩِ ﻗَﺪْ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﺪْﺭًﺍ

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. 
QS. Ath Thalaq (65) : 2-3).

2. Shalat Dhuha
 
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺃَﺑُﻮﺟَﻌْﻔَﺮٍﺍﻟﺴِّﻤْﻨَﺎﻧِﻲُّﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺃَﺑُﻮﻣُﺴْﻬِﺮٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ

ﺇِﺳْﻤَﻌِﻴﻞُﺑْﻦُﻋَﻴَّﺎﺵٍﻋَﻦْﺑَﺤِﻴﺮِﺑْﻦِﺳَﻌْﺪٍﻋَﻦْﺧَﺎﻟِﺪِﺑْﻦِ
ﻣَﻌْﺪَﺍﻥَﻋَﻦْﺟُﺒَﻴْﺮِﺑْﻦِﻧُﻔَﻴْﺮٍﻋَﻦْﺃَﺑِﻲﺍﻟﺪَّﺭْﺩَﺍﺀِﺃَﻭْﺃَﺑِﻲﺫَﺭٍّ
ﻋَﻦْﺭَﺳُﻮﻝِﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻋَﻦْﺍﻟﻠَّﻪِﻋَﺰَّ
ﻭَﺟَﻞَّﺃَﻧَّﻪُﻗَﺎﻝَﺍﺑْﻦَﺁﺩَﻡَﺍﺭْﻛَﻊْﻟِﻲﻣِﻦْﺃَﻭَّﻝِﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِﺃَﺭْﺑَﻊَ
ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍﺃَﻛْﻔِﻚَﺁﺧِﺮَﻩُﻗَﺎﻝَﺃَﺑُﻮﻋِﻴﺴَﻰﻫَﺬَﺍﺣَﺪِﻳﺚٌﺣَﺴَﻦٌ
ﻏَﺮِﻳﺐٌ

Telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far As Samnani telah menceritakan kepada kami Abu Mushir telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Ayyasy dari Bahir bin Sa'd dari Khalid bin Ma'dan dari Jubair bin Nufair dari Abu Darda' atau Abu Dzar dari Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam dari Allah Azza Wa Jalla, Dia berfirman: "Wahai anak Adam, ruku'lah kamu kepadaku dipermulaan siang (shalat dhuha) sebanyak empat raka'at , niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu di akhir siang." Abu Isa berkata, ini adalah hadits hasan gharib. 
(HR. At Tirmidzi No.437, Ad Darimi No.1415)
 
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺩَﺍﻭُﺩُﺑْﻦُﺭُﺷَﻴْﺪٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺍﻟْﻮَﻟِﻴﺪُﻋَﻦْﺳَﻌِﻴﺪِﺑْﻦِﻋَﺒْﺪِ
ﺍﻟْﻌَﺰِﻳﺰِﻋَﻦْﻣَﻜْﺤُﻮﻝٍ ﻋَﻦْﻛَﺜِﻴﺮِﺑْﻦِ ﻣُﺮَّﺓَﺃَﺑِﻲﺷَﺠَﺮَﺓَ ﻋَﻦْ
ﻧُﻌَﻴْﻢِﺑْﻦِﻫَﻤَّﺎﺭٍﻗَﺎﻝَﺳَﻤِﻌْﺖُﺭَﺳُﻮﻝَﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰﺍﻟﻠَّﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻳَﻘُﻮﻝُﻳَﻘُﻮﻝُﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﺰَّﻭَﺟَﻞَّﻳَﺎﺍﺑْﻦَﺁﺩَﻡَﻟَﺎ
ﺗُﻌْﺠِﺰْﻧِﻲ ﻣِﻦْ ﺃَﺭْﺑَﻊِ ﺭَﻛَﻌَﺎﺕٍ ﻓِﻲ ﺃَﻭَّﻝِ ﻧَﻬَﺎﺭِﻙَ ﺃَﻛْﻔِﻚَ ﺁﺧِﺮَﻩُ

Telah menceritakan kepada kami Daud bin Rusyaid telah menceritakan kepada kami Al Walid dari Sa'id bin Abdul Aziz dari Makhul dari Katsir bin Murrah Abu Syajarah dari Nu'aim bin Hammar dia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah 'azza wajalla berfirman; Wahai anak Adam, janganlah kamu meninggalkan-Ku (karena tidak mengerjakan) empat raka'at pada permulaan siang (dhuha), niscaya aku akan mencukupi kebutuhanmu di sore hari." 
(HR. Ahmad No.1097, 16749, 17126, 21431, 21433)

3. Banyak Membaca Istighfar
 
ﻓَﻘُﻠْﺖُﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍﺭَﺑَّﻜُﻢْﺇِﻧَّﻪُﻛَﺎﻥَﻏَﻔَّﺎﺭًﺍﻳُﺮْﺳِﻞِﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ
ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍﻭَﻳُﻤْﺪِﺩْﻛُﻢْﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻝٍﻭَﺑَﻨِﻴﻦَﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْﻟَﻜُﻢْ
ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻧْﻬَﺎﺭًﺍ

Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. 
(QS. NUH (71) : 10-12).
 
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﻫِﺸَﺎﻡُﺑْﻦُﻋَﻤَّﺎﺭٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺍﻟْﻮَﻟِﻴﺪُﺑْﻦُﻣُﺴْﻠِﻢٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ
ﺍﻟْﺤَﻜَﻢُﺑْﻦُﻣُﺼْﻌَﺐٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﻣُﺤَﻤَّﺪُﺑْﻦُﻋَﻠِﻲِّﺑْﻦِﻋَﺒْﺪِﺍﻟﻠَّﻪِ
ﺑْﻦِﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﻋَﻦْﺃَﺑِﻴﻪِ ﺃَﻧَّﻪُ ﺣَﺪَّﺛَﻪُﻋَﻦْ ﺍﺑْﻦِﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺃَﻧَّﻪُ ﺣَﺪَّﺛَﻪُ
ﻗَﺎﻝَﻗَﺎﻝَﺭَﺳُﻮﻝُﺍﻟﻠَّﻪِﺻَﻠَّﻰﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻣَﻦْﻟَﺰِﻡَ
ﺍﻟِﺎﺳْﺘِﻐْﻔَﺎﺭَﺟَﻌَﻞَﺍﻟﻠَّﻪُﻟَﻪُﻣِﻦْﻛُﻞِّﺿِﻴﻖٍﻣَﺨْﺮَﺟًﺎﻭَﻣِﻦْ
ﻛُﻞِّ ﻫَﻢٍّ ﻓَﺮَﺟًﺎ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻟَﺎ ﻳَﺤْﺘَﺴِﺐُ

Telah menceritakan dari Kami Hisyam bin 'Ammar, telah menceritakan kepada Kami Al Walid bin Muslim, telah menceritakan kepada Kami Al Hakam bin Mush'ab, telah menceritakan kepada Kami Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas dari ayahnya bahwa ia bercerita kepadanya, dari Ibnu Abbas bahwa ia bercerita kepadanya, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rizki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka." (HR. Abu Daud No.1297, Ibnu Majah No.3809 dan Ahmad No.2123).
ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ
Nabi Muhammad saw bersabda : Memperbanyak Istighfar itu dapat mendatangkan(menarik) rizki. 

(Di dalam Kitab Tanqihul Qaul => Asy Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar Al Bantaniy Al Jawi).

4. Banyak Bersedekah

ﻋﻦﺃﺑﻲﻫﺮﻳﺮﺓ:ﻣَﺎﻓَﺘَﺢَﺭَﺟُﻞٌّﺑَﺎﺏَﻋَﻄِﻴَّﺔٍﺑِﺼَﺪَﻗَﺔٍﺃَﻭْ
ﺻِﻠَﺔٍﺇﻻﺯَﺍﺩَﻩُﺍﻟﻠﻪﺑِﻬﺎﻛَﺜْﺮَﺓً،ﻭَﻣَﺎﻓﺘﺢﻋَﺒْﺪٌﺑﺎﺏﻣَﺴْﺄﻟَﺔٍ
ﻳُﺮِﻳﺪُ ﺑِﻬﺎ ﻛَﺜْﺮَﺓً ﺇﻻ ﺯَﺍﺩَﻩُ ﺍﻟﻠﻪ ﺑِﻬﺎ ﻗﻠﺔً

Abuhurairah ra., Nabi Muhammad saw. bersabda : Tiada seorang yang membuka jalan untuk sedekah atau memberi, melainkan Allah akan menambah banyak baginya, dan tiada seorang yang membuka jalan untuk minta-minta karena ingin kaya (banyak) melainkan Allah akan menambah hajat kekurangannya. 
(HR. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy).
ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ
Nabi Muhammad saww. bersabda : Bersedekah itu dapat mendatangkan (menarik) rizki.


5. Membaca Surat Al Waqiah Setiap Malam

ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺳُﻮﺭَﺓَ ﺍﻟﻮَﺍﻗِﻌَﺔِ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺼِﺒْﻪُ ﻓَﺎﻗَﺔٌ ﺃَﺑَﺪﺍً
Ibnu Mas’uud ra. Berkata : Nabi Muhammad saw. bersabda : Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah pada tiap malam, maka tidak akan menderita kemiskinan selamanya. 
(HR. Al Baihaqi, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy Syaikh  Zainuddin Al Malibariy)

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ:ﻋَﻠِّﻤُﻮﺍ ﻧِﺴَﺎﺋَﻜُﻢْ ﺍﻟﻮَﺍﻗِﻌَﺔَ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺳﻮﺭَﺓُ ﺍﻟﻐِﻨَﻰ
Anas ra. Berkata : Ajarkanlah pada istri- istrimu surat Al Waqi’ah, karena surat itu surat kekayaan. 
(R. Ibnu Ady, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy).

6. Laa Ilaaha Illallaahul Malikul Haqqul Mubiin 

(dibacanya 100x setiap habis shalat subuh atau dzuhur). Artinya : Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Raja Yang Hak dan Menerangkan
.
ﻣﻦﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﻳﻮﻣﻪ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓﻻ ﺍﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﺤﻖ
ﺍﻟﻤﺒﻴﻦﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺃﻣﺎﻧﺎً ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﺃﻧﺴﺎً ﻣﻦ ﻭﺣﺸﺔ ﺍﻟﻘﺒﺮ،
ﻭﻓﺘﺤﺖ ﻟﻪ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ

Rasulullah saw. bersabda : Barangsiapa membaca pada pagi hari seratus (100) kali 
LAA ILAAHA ILLALLAAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN, maka akan merupakan jaminan aman dari kemiskinan, akan menjadi kesenangan dalam kuburnya dan terbuka baginya pintu-pintu surga. 
(HR. Al Khatib, Abu Naimdan Ibn Abdul Bar, Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy Syaikh Zainuddin Al Malibariy)

7. LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH

(dibacanya 100x setiap habis shalat subuh). Artinya : Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.
 
ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺳُﻠَﻴْﻤَﺎﻥُﺑْﻦُﺣَﺮْﺏٍﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎﺣَﻤَّﺎﺩُﺑْﻦُﺯَﻳْﺪٍﻋَﻦْﺃَﻳُّﻮﺏَ
ﻋَﻦْﺃَﺑِﻲﻋُﺜْﻤَﺎﻥَﻋَﻦْﺃَﺑِﻲﻣُﻮﺳَﻰﺭَﺿِﻲَﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻨْﻪُﻗَﺎﻝَ
ﻛُﻨَّﺎﻣَﻊَﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّﺻَﻠَّﻰﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﻓِﻲﺳَﻔَﺮٍﻓَﻜُﻨَّﺎ ﺇِﺫَﺍ
ﻋَﻠَﻮْﻧَﺎﻛَﺒَّﺮْﻧَﺎﻓَﻘَﺎﻝَﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّﺻَﻠَّﻰﺍﻟﻠَّﻪُﻋَﻠَﻴْﻪِﻭَﺳَﻠَّﻢَﺃَﻳُّﻬَﺎ
ﺍﻟﻨَّﺎﺱُﺍﺭْﺑَﻌُﻮﺍﻋَﻠَﻰﺃَﻧْﻔُﺴِﻜُﻢْ ﻓَﺈِﻧَّﻜُﻢْﻟَﺎﺗَﺪْﻋُﻮﻥَﺃَﺻَﻢَّ ﻭَﻟَﺎ
ﻏَﺎﺋِﺒًﺎﻭَﻟَﻜِﻦْﺗَﺪْﻋُﻮﻥَﺳَﻤِﻴﻌًﺎﺑَﺼِﻴﺮًﺍﺛُﻢَّﺃَﺗَﻰﻋَﻠَﻲَّﻭَﺃَﻧَﺎ
ﺃَﻗُﻮﻝُﻓِﻲﻧَﻔْﺴِﻲ ﻟَﺎﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻟَﺎﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻓَﻘَﺎﻝَﻳَﺎ ﻋَﺒْﺪَ
ﺍﻟﻠَّﻪِﺑْﻦَﻗَﻴْﺲٍﻗُﻞْﻟَﺎﺣَﻮْﻝَﻭَﻟَﺎﻗُﻮَّﺓَﺇِﻟَّﺎﺑِﺎﻟﻠَّﻪِﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎﻛَﻨْﺰٌ
ﻣِﻦْﻛُﻨُﻮﺯِﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِﺃَﻭْﻗَﺎﻝَﺃَﻟَﺎﺃَﺩُﻟُّﻚَﻋَﻠَﻰﻛَﻠِﻤَﺔٍﻫِﻲَﻛَﻨْﺰٌ
ﻣِﻦْ ﻛُﻨُﻮﺯِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻟَﺎ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَﻟَﺎ ﻗُﻮَّﺓَ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, apabila kami berjalan ke tempat yang agak tinggi, kami pun bertakbir, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat.' Kemudian beliau mendatangiku, sedangkan diriku tengah membaca; 'Laa haula wa laa quwwata ilIa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AlIah). Kemudian beliau bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, Ucapkanlah: Laa haula wala quwwata illaa billaah, karena itu adalah salah satu dari perbendaharaan surga -atau beliau bersabda; 'Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat, yang termasuk salah satu dari perbendaharaan surga? Yaitu; Laa haula walaa quwwata illaa billah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolonganAIIah)." 
(HR. Bukhori No.5905, 5930 dan 6839, Muslim No.4873, 4874, 4875 dan Ahmad No.18774)

8. SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH 

(dibacanya 100x sesudah mengerjakan shalat qobliyah subuh dan sebelum shalat subuh). Artinya : Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah.
 
ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﺟﺎﺀ ﺇﻟﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰﺍﻟﻠﻪﻋﻠﻴﻪﻭﺳﻠﻢ
ﻓﻘﺎﻝ ﺗﻮﻟﺖ ﻋﻨﻲﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻗﻠﺖ ﺫﺍﺗﻴﺪﻱ ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﺄﻳﻦ ﺃﻧﺖ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ
ﻭﺗﺴﺒﻴﺢ ﺍﻟﺨﻼﺋﻖ ﻭﺑﻬﺎ ﻳﺮﺯﻗﻮﻥ ﻗﺎﻝ ﻓﻘﻠﺖ ﻭﻣﺎﺫﺍﻳﺎ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﻞ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠ ﻪﻭﺑﺤﻤﺪﻩ ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ
ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﺃﺳﺘﻐﻔﺮﺍﻟﻠﻪ ﻣﺎﺋﺔ ﻣﺮﺓ ﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﻃﻠﻮﻉ ﺍﻟﻔﺠﺮ
ﺇﻟﻰﺃﻥﺗﺼﻠﻰﺍﻟﺼﺒﺢ ﺗﺄﺗﻴﻚ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺭﺍﻏﻤﺔ ﺻﺎﻏﺮﺓ
ﻭﻳﺨﻠﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰﻭﺟﻞ ﻣﻦ ﻛﻞ ﻛﻠﻤﺔ ﻣﻠﻜ ﺎﻳﺴﺒﺢ ﺍﻟﻠﻪ
ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻟﻚ

Bahwasanya seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saww. lalu ia berkata: “Dunia berpaling dariku dan sedikit di tanganku (miskin)”, Lalu Rasulullah saww. bersabda: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?” ia berkata: Lalu saya berkata: “Apakah itu wahai Rasulullah?”,
Beliau bersabda: “Ucapkanlah:
SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI SUBHAANALLAAHIL ‘AZHIIMI ASTAGHFIRULLAH
(Maha Suci Allah denga segala pujiNya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Saya memohon ampun kepada Allah)” seratus (100x) kali antara terbitnya fajar sampai shalat shubuh maka dunia datang dengan hina dan kecil (tidak sombong) dan Allah ‘Azza Wa Jalla menciptakan dari setiap kata akan satu Malaikat yang mentasbihkan Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang pahalanya untukmu”. 

(Di dalam Kitab Ihya Ulumiddin => Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali).

9. Shalawat Untuk Memperbanyak Rizki. 

Sholawat ini jika benar-benar dibaca sebagai wirid, maka insya Allah akan memperoleh rizki yang banyak, rizki yang luas dan lapang yang datang dari segala arah yang belum tampak.

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻠﻰ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻪ
ﺑﻌﺪﺩ ﺍﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭﺍﻟﻔﺘﻮﺣﺎﺕ ﻳﺎﺑﺎﺳﻂﺍ ﻟﺬﻯ ﻳﺒﺴﻂ
ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻟﻤﻦﻳﺸﺂﺀ ﺑﻐﻴﺮﺣﺴﺎﺏ ﺍﺑﺴﻂ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺭﺯﻗﺎ ﻭﺍﺳﻌﺎ
ﻣﻦ ﻛﻞ ﺟﻬﺔ ﻣﻦ ﺧﺰﺍﺋﻦ ﻏﻴﺒﻚ ﺑﻐﻴ ﺮﻣﻨﺔ ﻣﺨﻠﻮﻕ
ﺑﻤﺨﺾ ﻓﻀﻠﻚ ﻭﻛﺮﺍﻣﻚ ﻳﺎﺭﺣﻤﻦ

Artinya : "Ya Allah limpahkanlah sholawat, salam serta barokah atas junjungan kami Nabi Muhammad saww. dan atas keluarganya sebanyak bilangan rizki dan pintu (rizki), wahai Dzat yang menganugerahkan rezki kepada yang Engkau kehandaki tanpa hitungan, Anugerahkanlah rezki yang luas bagi kami dari setiap arah perbendaharaan-Mu yang ghaib dengan tiada makhluk lain yang (karena) iri, hanya karena anugerah dan kedermawanan-Mu jua wahai Dzat Yang Maha Pemurah.".

10. Berdoa sehabis shalat 5 waktu.
 
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﻰ ﺍﺳﺄﻟﻚ ﺍﻥ ﺗﺮﺯﻗﻨﻰ ﺭﺯﻗﺎ ﺣﻼﻻ ﻭﺍﺳﻌﺎ ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ 
ﻃﻴﺒﺎ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺗﻌﺐ ﻭﻻﻣﺸﻘﺔ ﻭﻻﺿﻴﺮ ﻭﻻﻧﺼ  ﺑﻐﻴﺮﺣﺴﺎﺏ ﺍﻧﻚ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻴﺊ ﻗﺪﻳﺮ

Ya Allah, Aku minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, banyak, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan dan tanpa dihisab sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu.

11. Banyak Bersyukur (Alhamdulillaah).

ﻭَﺇِﺫْﺗَﺄَﺫَّﻥَ ﺭَﺑُّﻜُﻢْ ﻟَﺌِﻦْ  ﺷَﻜَﺮْﺗُﻢْ ﻷﺯِﻳﺪَﻧَّﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺌِﻦْ ﻛَﻔَﺮْﺗُﻢْ  ﺇِﻥَّ ﻋَﺬَﺍﺑِﻲ ﻟَﺸَﺪِﻳﺪٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". 
(QS. Ibrahim (14) : 7)

Wallahu A'lam

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...