Selasa, 24 November 2015

Kisah Pemuda Yang Beribadah Di Dasar Lautan dalam Karomah Dan Mustajabnya Do'a Kedua Orang Tua






Dikutip dari kitab Irsyaadul 'Ibaad, halaman 93 (karya Syeikh Al-imam Zainuddin Al-maliybari

قال الإمام اليافعي: حُكي أن الله سبحانه وتعالى أوحى إلى سليمان بن داود عليهما السلام: أن اخرج إلى ساحل البحر تبصر عجبا، فخرج سليمان ومن معه من الجن والإنس ولما وصل إلى الساحل التفت يميناً وشمالاً فلم يرى شيئا، فقال لعفريت: غُص في البحر ثم ائتني بعلم ما تجد فيه، فغاص فيه ثم رجع بعد ساعة، وقال: يا نبي الله إني ذهبت في هذا البحر مسيرة كذا وكذا فلم أصل إلى قعره ولا أبصرت فيه شيئا، فقال لعفريت آخر: غص في هذا البحر وائتني بعلم ما تجده فيه، فغاص ثم رجع بعد ساعة وقال مثل قول الأول إلا أنه غاص مثل الأول مرتين، فقال لآصف بن رخيا وهو وزيره الذي ذكره الله تعالى في القرآن بقوله حكاية عنه: {قال الذي عنده علم من الكتاب} (النمل: 40) ائتني بعلم ما في هذا البحر. فجاءه بقبة من الكافور الأبيض لها أربعة أبواب، باب من در، وباب من جوهر، وباب من زبرجد أخضر، وباب من ياقوت أحمر، والأبواب كلها مُفَتَّحة ولا يقطر فيها قطرة من الماء وهي في داخل البحر في مكان عميق مثل مسيرة ما غاص فيه العفريت الأول ثلاث مرات، فوضعها بين يدي سليمان عليه السلام، وإذا في وسطها شاب حسن المنظر نقي الثياب وهو قائم يصلي، فدخل سليمان القبة وسلَّم على ذلك الشاب وقال له: ما أنزلك في قعر هذا البحر؟ فقال: يا نبي الله إنه كان أبي رجلاً مقعداً وكانت أمي عمياء فأقمت في خدمتها سبعين سنة فلما حضرت وفاة أمي قالت: اللهم أطل حياة ابني في طاعتك، فلما حضرت وفاة أبي قال: اللهم استخدم ولدي في مكان لا يكون للشيطان عليه سبيل. فخرجت إلى هذا الساحل بعدما دفنتهما فنظرت هذه القبة موضوعة، فدخلتها لأنظر حسنها، فجاء ملك من الملائكة، فاحتمل القبة وأنا فيها وأنزلني في قعر هذا البحر، قال سليمان: ففي أي زمان كنت أتيت هذا الساحل؟ قال: في زمن إبراهيم الخليل عليه السلام. فنظر سليمان في التاريخ فإذا له ألفا سنة وأربعمائة سنة وهو شاب لا شيبة فيه، قال: فما كان طعامك وشرابك في داخل هذا البحر؟ قال: يا نبي الله يأتني كل يوم طير أخضر في منقاره شئ أصفر مثل رأس الإنسان فآكله فأجد فيه طعم كل نعيم في دار الدنيا فيذهب عني الجوع والعطش والحر والبرد والنوم والنعاس والفترة والوحشة. فقال سليمان: أتقف هنا أم نردك إلى موضعك؟ فقال: ردني يا نبي الله، فقال: ردَّه يا آصف. فردَّه، ثم التفت فقال: انظروا كيف استجاب الله دعاء الوالدين فأحذركم عقوق الوالدين

Imam Al-Yafi' menceritakan:
Bahwa Allah SWT mewahyukan kepada nabi Sulaiman: "Keluarlah engkau dari istanamu dan datangi pinggir sebuah laut,engkau akan menyaksikan hal yang sangat mengagumkan". Keluarlah nabi sulaiman as dengan diiringi pasukannya dari bangsa manusian dan jin,dan ketika nabi sulaiman tiba di pinggir laut,ia menoleh dan memperhatikan sekeliling arah kanan dan kirinya dan ia tidak menemukan hal yang mengagumkan. Berkata Nabi sulaiman pada jin ifrit: "Menyelamlah ke dalam laut,dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !".

Dan setelah ifrit menyelam dan mengamati isi lautan,ifrit kembali dan memberi laporan pada nabi sulaiman as: " Ya nabiyalloh,aku menyelami laut ini sejauh anu,namun aku tidak bisa mencapai dasar laut ini,dan aku tidak melihat hal yang mengagumkan itu". Nabi sulaiman as pun memerintahkan ifrit yang lain untuk menyelam: "Menyelamlah ke dalam laut,dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di dalamnya !".

Dan setelah ifrit kedua menyelam dan mengamati isi lautan,ifrit kembali dan menghadap nabi sulaiman as, ifrit kedua pun melaporkan hal sama dengan tidak menemukan hal yang mengagumkan tersebut, padahal ifrit kedua ini menyelam dengan dua kali balikan.
Kemudian nabi sulaiman as berkata kepada Ashif bin barkhoya, beliau adalah wazir nabi sulaiman yang disebutkan hikayatnya dalam alqur'an surat an-naml:40 (قال الذي عنده علم من الكتاب ). "Wahai Ashif bin barkhoya, menyelamlah dan sampaikan kepadaku pengetahuan yang berada dalam laut ini !".

Sesaat kemudian Ashif bin barkhoya muncul dari laut dengan membawa sebuah qubbah/kubah dari kafur (kubah = -+ bangunan persegi sebesar kamar atau ruangan,ada kubah atau cungkup sebagai penutup atasnya). Kubah ini memiliki empat pintu, pintu pertama terbuat dari intan durr, kedua dari intan jauhar, ketiga dari intan zabarjad hijau dan pintu keempat terbuat dari intan yaqut berwarna merah. Anehnya pintu ini selalu terbuka namun tidak ada setetespun air laut yang masuk kedalam kubah ini, padahal kubah ini di temukan di kedalaman laut dengan jarak tiga kali lipat jauhnya dari jarak yang di tempuh oleh ifrit pertama.

Ashif pun meletakkan kubah ini di hadapan nabi sulaiman as, semuanya di kagetkan dengan keberadaan seorang pemuda yang sangat tampan dengan pakaian yang sangat indah, pemuda ini terlihat berada di tengah kubah sedang berdiri melaksanakan sholat.
Kemudian nabi sulaiman masuk ke dalam kubah dengan mengucapkan salam pada pemuda tersebut, lalu nabi sulaiman bertanya: "Gerangan apakah sebabnya hingga engkau mampu tinggal di dasar laut yang sangat dalam ini ?".
Pemuda menjawab: " Ya nabiyallah, Sesungguhnya dulu aku mempunyai kedua orangtua yang sangat sepuh dan uzur, bapakku sudah tidak bisa beraktifitas lagi karena sepuhnya, beliau hanya duduk saja. Sedangkan ibuku buta kedua matanya, aku melayani mereka berdua selama 70 tahun. 

Dan ketika ibuku akan wafat, beliau berdo'a untukku :"Ya Allah,panjangkan umur anakku dalam ketaatan padaMU". Dan ketika bapakku akan wafat,beliau pun berdo'a untukku: "Ya Allah,berikanlah tempat untuk anakku dalam beribadah kepadaMU,sebuah tempat yang tak pernah diketahui dan mampu di jangkau oleh bangsa syetan".

Maka setelah aku selesai memakamkan jenazah keduanya, aku pergi ke pinggir laut ini, dan aku melihat kubah ini, aku pun masuk untuk melihat keindahan di dalamnya, kemudian datanglah malaikat yang membawa kubah ini sedangkan aku berada di dalamnya, dan menempatkannya di dasar laut ini".

Nabi sulaiman bertanya lagi: "Di zaman siapakah,pertama kali engkau mendatangi pinggir laut ini ?".
Menjawab si pemuda: "Di zaman nabiyallah ibrohim as kholilullah".

Sejenak nabi sulaiman menghitung tarikh/masa si pemuda sampai saat itu, maka di ketahui sipemuda telah beribadah di kubah tersebut dalam dasar lautan selama 2400 th (Dua Ribu Empat Ratus Tahun).
Nabi sulaiman bertanya lagi: "Lalu bagaimana engkau memenuhi kebutuhan makan dan minummu ?".
Pemuda menjawab: "Ya nabiyallah, setiap harinya datang padaku seekor burung berwarna hijau,yang dalam paruhnya membawa sesuatu (makanan) berwarna kuning mirip kepala manusia, aku memakannya, dan makanan itu memiliki semua rasa lezat yang ada di dunia ini, setelah memakannya maka hilanglah semua rasa lapar,haus,panas,dingin,mengantuk dan rasa lainnya (sehingga waktu ku aku habiskan dalam beribadah kepada Allah).

Berkata nabi Sulaiman as: "Baiklah, sekarang apakah engkau mengingankan hidup bersama kami atau engkau kembali ketempat peribadahanmu di dasar laut?".
Pemuda menjawab: "Kembalikanlah aku pada tempatku di dasar laut Ya Nabiyalloh".
Kemudian Nabi sulaiman memerintahkan Ashif bin barkhoya untuk mengembalikan si pemuda dan kubahnya ke tempat asalnya di dasar laut.

Setelah itu nabi sulaiman berkata pada pasukannya dari bangsa jin dan manusia: "Lihat dan kalian telah menyaksikan,bagaimana Allah telah mengijabah do'a kedua orang tua, maka takutlah kalian untuk berbuat durhaka pada keduanya".

Wallohu a'lam

Minggu, 22 November 2015

Nabi Dawud AS dan Seekor Cacing Tanah



Ibroh (pelajaran) bisa di dapat dari siapa saja dari apa saja, semoga hikayat berikut dapat kita petik hikmah dan pelajarannya

(حكاية ) - بينما داود عليه السلام جالس في صومعته يتلو الزبور , اذا رأي دودة حمراء في التراب , فقال في نفسه , ما أراد الله في هذه الدودة , فاذن الله الدودة حتي تكلمت , فقالت : يا نبي الله, اما نهاري , فألهمني ربي ان اقول في كل يوم , سبحان الله والحمد للله ولا اله الا الله , والله أكبر الف مرة . واما ليلي , فألهمني ربي ان اقول في كل ليلة , اللهم صل علي محمد النبي الامي وعلي آله وصحبه وسلم الف مرة , فأنت ما تقول حتي استفيد منك ؟ فندم داود عليه السلام علي احتقار الدودة , وخاف من الله تعالي وتاب اليه وتوكل عليه .

Hujjatul Islam Al-Imam Al-ghozali menuturkan sebuah kisah dalam kitabnya.

HIKAYAT
Suatu ketika nabiyalloh Dawud AS duduk di tempat peribadahan nya sambil membaca zabur, kemudian beliau kaget (heran) karena melihat seekor cacing berwarna merah di tanah.
Maka nabi Dawud pun berbisik dalam hatinya: "Apa maksudnya Allah SWT menciptakan cacing tanah ini ?".
Dengan izin Allah SWT, cacing ini pun bisa berbicara
Cacing: "Wahai nabiyalloh, Adapun dalam siangku, Allah SWT memberikan ilham kepadaku untuk berdzikir 1000x dalam sehari dengan membaca SUBHANALLOH WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHA ILLALLOH WALLOHU AKBAR.
Dan dalam malamku, Allah SWT memberikan ilham kepadaku untuk berdzikir (bersholawat) 1000x dalam setiap malamnya dengan membaca ALLOHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABIYYIL UMMIYYI WA 'ALA AALIHI WA SHOHBIHI WA SALLIM.
Lalu apa yang engkau ucapkan hingga aku bisa mengambil manfa'at darimu ?
Kemudian Nabi Dawud AS menyadari kekhilafannya dan menyesal telah menganggap rendah kepada seekor cacing,beliau merasa takut kepada Allah,beliau bertaubat kepada Allah dan beliau berserah diri kepada Allah.
Wallohu a'lam


#‎MukasyafatulQulub_ImamGhozali‬

Firman Allah SWT

الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم ويتفكرون في خلق السماوات والأرض ربنا ما خلقت هذا باطلا سبحانك فقنا عذاب النار

( yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia- sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Ali Imran: 191).

Jumat, 20 November 2015

Tafsir Shoowy - Kitab Ku Ternyata Sudah Kena Tangan Jahil Tetangga

Jika kalimat keterangan dibawah ini ada tertulis dalam kitab anda, Selamat kitab anda masih PERAWAN
Sebaliknya, Jika tidak tertulis, nasib anda sama dengan saya, kita sama sama mendapat JANDA

Segera cek kitab Tafsir Showi, Surat Al-Fathir , Jilid 3 akhir halaman 307,awal halaman 308

Ulama madzhab al-Maliki, al-Imam Ahmad bin Muhammad al-Shawi al-Maliki, ulama terkemuka abad 12 Hijriah dan semasa dengan pendiri Wahhabi, berkata dalam Hasyiyah ‘ala Tafsir al-Jalalain sebagai berikut:

ﻫَﺬِﻩِ ﺍْﻵَﻳَﺔُ ﻧَﺰَﻟَﺖْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺨَﻮَﺍﺭِﺝِ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﻳُﺤَﺮِّﻓُﻮْﻥَ ﺗَﺄْﻭِﻳْﻞَ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟﺴُّﻨَّﺔِ ﻭَﻳَﺴْﺘَﺤِﻠُّﻮْﻥَ ﺑِﺬَﻟِﻚَ ﺩِﻣَﺎﺀَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ ﻭَﺃَﻣْﻮَﺍﻟَﻬُﻢْ ﻛَﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﻣُﺸَﺎﻫَﺪٌ ﺍْﻵَﻥَ ﻓِﻲْ ﻧَﻈَﺎﺋِﺮِﻫِﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻓِﺮْﻗَﺔٌ ﺑِﺄَﺭْﺽِ ﺍﻟْﺤِﺠَﺎﺯِ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻬُﻢُ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺑِﻴَّﺔُ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻮْﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻋَﻠﻰَ ﺷَﻲْﺀٍ ﺃَﻻَ ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺑُﻮْﻥَ . ( ﺣﺎﺷﻴﺔ ﺍﻟﺼﺎﻭﻱ ﻋﻠﻰ ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﺠﻼﻟﻴﻦ، ٣/ ٣٠٧ ).
“Ayat ini turun mengenai orang-orang Khawarij, yaitu mereka yang mendistorsi penafsiran al-Qur’an dan Sunnah, dan oleh sebab itu mereka menghalalkan darah dan harta benda kaum Muslimin sebagaimana yang terjadi dewasa ini pada golongan mereka, yaitu kelompok di negeri Hijaz yang disebut dengan aliran Wahhabiyah, mereka menyangka bahwa mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat), padahal merekalah orang-orang pendusta.”
(Hasyiyah al-Shawi ‘ala Tafsir al-Jalalain, juz 3, hal. 307-308)

Kitab saya cetakan : Daar Ihya al-kutub - indonesia
coretan kitab tahun -+ th 1998

Sehelai Bulu Mata Penyelamat Dari Neraka

 
Bismillahir Rohmaanir Rohiim, Allohumma Sholli ‘Ala Sayyidinaa Muhammadin Wa ‘Ala Aalihi Washohbihi Ajma’in
 
Rosulullah SAW bersabda:
 
 
Dari Abi Hurairoh ra: Rosulullah SAW bersabda: Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya
 
( وفي دقائق الاخبار ) يؤتي بعبد يوم القيامة فترجح سيئاته , فيؤمر به الي النار , فتتكلم شعرة من شعرات عينه , وتقول يارب رسولك محمد صلي الله عليه وسلم , قال من بكي من خشية الله حرم الله تلك العين من النار , واني بكيت من خشيتك , فيغفر الله له ويستخلصه من النار , ببركة شعرة واحدة كانت تبكي من خشية الله في الدنيا , وينادي جبريل عليه السلام , نجا فلان بن فلان بشعرة واحدة .
 
Dalam kitab Daqoiqul Ahkbaar tertulis:
“Di datangkan seorang hamba pada hari qiyamat (saat di timbang amal), maka amal keburukannya mengalahkan amal kebaikannya, kemudian si hamba diputuskan masuk neraka.
Maka berbicara satu helai bulu matanya: “Wahai Tuhanku, RosulMu Muhammad SAW pernah bersabda: (“Barangsiapa yang menangis karena takut kepada Allah,maka haram mata tersebut masuk neraka”). Dan aku pernah menangis karena takut kepadaMu.
Maka kemudian Allah mengampuni hamba tersebut,dan menyelamatkannya dari adzab neraka dengan berkah SEHELAI BULU MATA yang basah karena tangisan takut kepada Allah ketika di dunia.
Malaikat Jibril as berkata: “Telah selamat fulan bin fulan karena SEHELAI BULU MATA.
Wallohu a’lam

Sumber kisah :
Mukasyafatul Quluub-Imam Al-ghozali QS http://www.elhmamia.com/showthread....
 
Sumber hadits
Bogor, Jum’at 20 Nopember 2015

Kamis, 19 November 2015

Pelacur Yang Melahirkan Tujuh Orang Nabi - Kisah Isroiliyyat

Bismillahir rohmaanir rohiim

Kisah tersebut termaktub dalam kitab Tanbih al-Ghafilin karya asy-Syaikh al-Alim al-Faqih Abi Laits as-Samarqondi (kisah isroiliyyat)


berikut teks arob nya

سَمِعْتُ أَبِي يَحْكِي أَنَّ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ كَانَتِ امْرَأَةٌ بَغِيًّا، وَكَانَتْ مُفْتِنَةً لِلنَّاسِ بِجَمَالِهَا، وَكَانَ بَابُ دَارِهَا أَبَدًا مَفْتُوحًا، فَكُلُّ مَنْ مَرَّ بِبَابِهَا رَآهَا قَاعِدَةً فِي دَارِهَا عَلَى السَّرِيرِ بِحِذَاءِ الْبَابِ، فَكُلُّ مَنْ نَظَرَ إِلَيْهَا افْتُتِنَ بِهَا، فَإِذَا أَرَادَ الدُّخُولَ إِلَيْهَا احْتَاجَ إِلَى إِحْضَارِ عَشْرَةِ دَنَانِيرَ، أَوْ أَقَلِّ أَوْ أَكْثَرِ، حَتَّى تَأْذَنَ لَهُ بِالدُّخُولِ عَلَيْهَا.
فَمَرَّ بِهَا ذَاتَ يَوْمٍ عَابِدٌ مِنَ الْعُبَّادِ فَوَقَعَ بَصَرُهُ فِي الدَّارِ وَهِيَ قَاعِدَةٌ عَلَى السَّرِيرِ، فَافْتُتِنَ بِهَا فَجَعَلَ يُجَاهِدُ نَفْسَهُ وَيَدْعُو اللَّهَ تَعَالَى لِيُزِيلَ ذَلِكَ مِنْ قَلْبِهِ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ عَنْهُ، وَكَانَ يُكَابِدُ نَفْسَهُ الْمُكَابَدَةَ الشَّدِيدَةَ حَتَّى بَاعَ قُمَاشًا كَانَ لَهُ وَجَمَعَ مِنَ الدَّنَانِيرَ مَا يَحْتَاجُ إِلَيْهِ، فَجَاءَ إِلَى بَابِهَا وَأَمَرَتْ أَنْ يُسَلِّمَ ذَلِكَ إِلَى وَكِيلٍ لَهَا، وَوَاعَدَتْهُ وَقْتًا لِمَجِيئِهِ، فَجَاءَ إِلَيْهَا فِي ذَلِكَ الْوَقْتِ وَقَدْ تَزَيَّنَتْ وَجَلَسَتْ فِي بَيْتِهَا عَلَى سَرِيرِهَا فَدَخَلَ عَلَيْهَا الْعَابِدُ وَجَلَسَ مَعَهَا عَلَى السَّرِيرِ، فَلَمَّا مَدَّ يَدَهُ إِلَيْهَا وَانْبَسَطَ إِلَيْهَا، تَدَارَكَهُ اللَّهُ تَعَالَى بِرَحْمَتِهِ وَبَرَكَاتِهِ وَعِبَادَتِهِ الْمُتَقَدِّمَةِ، فَوَقَعَ فِي قَلْبِهِ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَرَانِي فِي هَذِهِ الْحَالَةِ فَوْقَ عَرْشِهِ وَأَنَا فِي الْحَرَامِ، وَقَدْ أَحْبَطَ عَمَلِي كُلَّهُ فَوَسِعَتِ الْهَيْبَةُ فِي قَلْبِهِ.
وَارْتَعَدَتْ فَرَائِصُهُ وَتَغَيَّرَ لَوْنُهُ.
فَنَظَرَتِ الْمَرْأَةُ إِلَيْهِ فَرَأَتْهُ مُتَغَيِّرَ اللَّوْنِ فَقَالَتْ: أَيُّ شَيْءٍ أَصَابَكَ قَالَ: إِنِّي أَخَافُ رَبِّي، فَائْذَنِي لِي بِالْخُرُوجِ، فَقَالَت لَهُ، وَيْحَكَ إِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ يَتَمَنَّوْنَ الَّذِي وَجَدْتَهُ، فَأَيُّ شَيْءٍ هَذَا الَّذِي أَنْتَ فِيهِ؟ فَقَالَ لَهَا: إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ تَعَالَى، وَإِنَّ الْمَالَ الَّذِي دَفَعْتُهُ إِلَيْكِ هُوَ حَلَالٌ لَكِ فَائْذَنِي لِي بِالْخُرُوجِ، 

(1/121)

فَقَالَتْ لَهُ كَأَنَّكَ لَمْ تَعْمَلْ هَذَا الْعَمَلَ قَطُّ.
قَالَ: لَا.
قَالَتِ الْمَرْأَةُ: مِنْ أَيْنَ أَنْتَ؟ وَمَا اسْمُكَ؟ فَأَخْبَرَهَا أَنَّهُ مِنْ قَرْيَةِ كَذَا، وَاسْمُهُ كَذَا، فَأَذِنَتْ لَهُ بِالْخُرُوجِ فَخَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا وَهُوَ يَدْعُو بِالْوَيْلِ وَالثُّبُورِ، وَيَبْكِي عَلَى نَفْسِهِ، وَيَحْثُو التُّرَابَ عَلَى رَأْسِهِ.
فَوَقَعَتِ الَهَيْبَةُ فِي قَلْبِ الْمَرْأَةِ بِبَرَكَةِ ذَلِكَ الْعَابِدِ، فَقَالَتْ فِي نَفْسِهَا: إِنَّ هَذَا الرَّجُلَ أَوَّلُ ذَنْبٍ أَذْنَبَهُ، وَقَدْ دَخَلَ عَلَيْهِ مِنَ الْخَوْفِ مَا دَخَلَ، وَإِنِّي قَدْ أَذْنَبْتُ مُنْذُ كَذَا وَكَذَا سَنَةٍ، وَإِنَّ رَبَّهُ الَّذِي يَخَافُ مِنْهُ هُوَ رَبِّي، فَخَوْفِي مِنْهُ يَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ أَشَدَّ، فَتَابَتْ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى وَأَغْلَقَتْ بَابَهَا عَنِ النَّاسِ وَلَبِسَتْ ثِيَابًا خَلِقَةً، وَأَقْبَلَتْ عَلَى الْعِبَادَةِ.
وَكَانَتْ فِي عِبَادَتِهَا مَا شَاءَ اللَّهُ.
فَقَالَتْ فِي نَفْسِهَا إِنِّي لَوِ انْتَهَيْتُ إِلَى ذَلِكَ الرَّجُلِ فَلَعَلَّهُ يَتَزَوَّجُنِي فَأَكُونُ عِنْدَهُ فَأَتَعَلَّمُ مِنْ أَمْرِ دِينِي وَيَكُونُ عَوْنًا لِي عَلَى عِبَادَةِ اللَّهِ تَعَالَى، فَتَجَهَّزَتْ وَحَمَلَتْ مَعَهَا مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْخَدَمِ مَا شَاءَ اللَّهُ، فَانْتَهَتْ إِلَى تِلْكَ الْقَرْيَةِ وَسَأَلَتْ عَنْهُ، فَأُخْبِرَ الْعَابِدُ أَنَّهُ قَدِمَتِ امْرَأَةٌ تَسْأَلُ عَنْهُ، فَخَرَجَ الْعَابِدُ إِلَيْهَا فَلَمَّا رَأَتْهُ الْمَرْأَةُ كَشَفَتْ وَجْهَهَا لِيَعْرِفَهَا، فَلَمَّا رَآهَا الْعَابِدُ عَرَفَ وَجْهَهَا وَتَذَكَّرَ الْأَمْرَ الَّذِي كَانَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا، فَصَاحَ صَيْحَةً وَخَرَجَتْ رُوحُهُ وَبَقِيَتِ الْمَرْأَةُ حَزِينَةً، وَقَالَتْ: إِنِّي خَرَجْتُ لِأَجْلِهِ وَقَدْ مَاتَ، فَهَلْ مِنْ أَقْرِبَائِهِ أَحَدٌ يَحْتَاجُ إِلَى امْرَأَةٍ؟ فَقَالُوا: إِنَّ لَهُ أَخًا صَالِحًا لَيْسَ لَهُ مَالٌ، فَقَالَتْ لَا بَأْسَ، وَإِنَّ لِي مِنَ الْمَالِ مَا فِيهِ غُنْيَةٌ فَجَاءَ أَخُوُه فَتَزَوَّجَ بِهَا فَوَلَدَ مِنْهَا سَبْعَةً مِنَ الْبَنِينِ، كُلُّهُمْ صَارُوا أَنْبِيَاءَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ وَاللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ. 

(1/122)

TERJEMAH BEBAS

Diceritakan, dahulu di kalangan bani Israil terdapat seorang wanita pelacur yang sangat cantik dan telah menimbulkan banyak fitnah di kalangan manusia karena kecantikannya. Pintu rumah pelacur tersebut selalu terbuka, sehingga setiap or
ang yang melintasi rumahnya, selalu dapat melihat diri pelacur tersebut sedang duduk di atas ranjang menunggu pelanggan yang akan datang kepadanya.

Setiap orang yang melihatnya pasti akan tergoda oleh kecantikannya. Barangsiapa yang ingin berkencan dengannya, maka orang tersebut harus menyediakan paling sedikit sepuluh dinar emas atau lebih.

Suatu ketika, melintaslah seorang ahli ibadah di depan rumah pelacur tersebut dan tanpa sengaja karena memang pintu rumah pelacur tersebut selalu terbuka, pandangan mata ahli ibadah tersebut jatuh pada pelacur yang sedang duduk di atas ranjang di dalam rumahnya. Dan dengan sebab pandangan itulah, tiba-tiba muncul dalam diri ahli ibadah tersebut keinginan luar biasa kepada si wanita pelacur.

Keinginan yang tiba-tiba muncul tersebut sangat menyiksa dirinya, dia telah berusaha sekuat tenaga dan berdoa kepada Allah agar keinginan tersebut dihilangkan dari dirinya tapi tetap saja tidak bisa, sehingga akhirnya bekerjalah ahli ibadah tersebut untuk mengumpulkan dinar sebagai upah yang akan dibayarkan pada si wanita pelacur.

Setelah terkumpul sepuluh dinar, ia segera menuju rumah si pelacur dan diserahkannya uang tersebut kepada pembantunya. Setelah uang diserahkan dan dipersilahkan masuk oleh pembantu tadi, ia diminta untuk menunggu sebentar karena si wanita pelacur sedang berdandan.

Tidak begitu lama ahli ibadah tersebut menunggu, muncullah si wanita pelacur dengan dandanan yang sangat mempesona sekali lalu segera menuju ranjang yang biasa ia gunakan untuk menjamu para tamunya.

Melihat si wanita pelacur sudah siap di atas ranjang, ahli ibadah tersebut segera bergegas menuju ranjang dan duduk dipinggirnya. Dengan agak canggung dan perlahan, ahli ibadah tersebut ingin menyentuh si wanita pelacur dengan tangannya, tetapi ketika tangannya hampir menyentuh tubuh si wanita pelacur tersebut, tiba-tiba dengan rahmat dan barokah ibadah yang telah ia lakukan dimasa yang lalu, Allah Ta’ala mengingatkan dirinya bahwasanya apa yang akan ia lakukan adalah salah satu perbuatan yang sangat hina dan memalukan.

Hati kecil ahli ibadah tersebut tiba-tiba berkata pada dirinya sendiri; “Sesungguhnya apa yang saya lakukan saat ini dilihat oleh Allah Ta’ala di atas Arsy-Nya, saat ini saya sedang dalam keadaan yang diharamkan oleh-Nya, maka hancurlah sudah amal-amalku yang telah lalu”.

Setelah ahli ibadah tersebut berkata demikian di dalam hatinya, tiba-tiba ia dikuasai ketakutan luar biasa kepada Allah Ta’ala sehingga badannya seakan lumpuh dan berubah warna wajahnya menjadi sangat pucat.

Melihat perubahan drastis pada diri si ahli ibadah, pelacur tersebut memandangnya dengan agak kebingungan dan berkata kepadanya; “Apa yang terjadi padamu?”.

Ahli ibadah menjawab; “Aku sungguh takut kepada Tuhanku, izinkanlah aku keluar dari tempat ini”.

Pelacur tersebut berkata; “Lucu sekali dirimu….banyak orang yang telah menanti-nanti kesempatan ini, kenapa engkau malah menyia-nyiakannya?, apa gerangan yang menyebabkan kamu berubah pikiran?!”.

Ahli ibadah menjawab; “Aku sungguh takut pada Allah Ta’ala, uang yang telah aku serahkan padamu aku halalkan dan izinkan aku keluar dari tempat ini”.

Pelacur tersebut berkata; “Sepertinya kamu belum pernah melakukan hal seperti ini sama sekali?”.

Ahli ibadah tersebut menjawab; “Tidak….aku belum pernah melakukannya sama sekali”.

Melihat kepolosan si ahli ibadah, pelacur tersebut penasaran dan bertanya; “Dari mana asalmu dan siapa namamu?”.

Mendengat pertanyaan dari pelacur tersebut, ahli ibadah menjawab bahwa ia berasal dari daearah ini dan namanya adalah fulan. Setelah memberi tahu tentang daerah asalnya dan namanya, barulah ahli ibadah tersebut diizinkan untuk keluar dari rumah si pelacur.

Setelah keluar dari rumah si pelacur, ahli ibadah tersebut tidak henti-hentinya memaki dirinya sendiri sambil mengambil debu dijalanan dan dilumurkannya ke kepalanya.

Melihat apa yang terjadi pada diri si ahli ibadah barusan, tiba-tiba hati wanita pelacur tersebut tersentuh oleh cahaya hidayah berkat dari ahli ibadah tadi, lalu ia berkata pada dirinya sendiri; “Laki-laki tadi baru sekali melakukan dosa, tetapi ketakutan yang dia rasakan sebegitu hebatnya, sedangkan aku sudah melakukan dosa sejak lama sekali tetapi kenapa kok tidak merasakan apa yang dia rasakan?, Tuhan yang ditakuti oleh laki-laki tersebut adalah juga Tuhanku, bukankah sudah seharusnya ketakutanku pada Tuhanku melebihi ketakutannya ?!”.


Setelah merenungkan apa yang terjadi pada dirinya, wanita pelacur tersebut memutuskan untuk taubat dan menghentikan seluruh dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Pintu rumahnya ia kunci dan mulai saat itu ia mulai mengenakan pakaian seorang ahli ibadah.

S
etelah ia bertaubat dan beribadah beberapa lama, ia berkata pada dirinya; “Jika aku bisa menemukan laki-laki ahli ibadah yang aku temui dulu, mungkin ia sudi menikahiku dan aku bisa bersamanya. Ia bisa membimbingku dalam urusan agamaku dan menuntunku dalam beribadah kepada Allah Ta’ala”.

Setelah membulatkan tekat untuk mencari si ahli ibadah, wanita bekas pelacur tersebut segera berangkat dengan membawa semua hartanya dan sebagian pembantunya. Setelah sampai pada daerah tempat tinggal si ahli ibadah, wanita bekas pelacur tersebut segera bertanya pada penduduk yang tinggal di daerah tersebut tentang ahli ibadah yang ia cari.

Mengetahui ada seorang wanita yang mencari si ahli ibadah, salah seorang warga memberitahukan hal tersebut kepada si ahli ibadah. Mendengar ada seorang yang mengabarkan demikian, ahli ibadah tersebut bertanya-tanya, siapa gerangan wanita yang mencarinya tersebut. Karena dihinggapi rasa ingin tahu, ahli ibadah tersebut segera bergegas menuju tempat dimana wanita yang mencarinya itu berada.

Setelah sampai pada tempat si wanita yang mencarinya dan mengetahui bahwasanya wanita yang mencarinya tersebut ternyata adalah wanita pelacur yang pernah ia temui dulu, ingatlah si ahli ibadah tentang kejadian yang dialaminya dulu.

Setengah tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan merasa sangat malu sekali karena teringat dengan apa yang terjadi padanya dulu, tiba-tiba ahli ibadah tersebut berteriak sangat keras sekali lalu setelah itu tubuhnya rubuh ke tanah. Orang-orang yang berada disekitar tempat tersebut segera menolong ahli ibadah tersebut dan memeriksa jantungnya, dan ternyata nyawa si ahli ibadah yang shalih tersebut telah meninggalkan jasadnya.

Melihat kejadian yang memilukan itu, wanita bekas pelacur tersebut sangat sedih sekali. Sambil menangis sesenggukan, wanita tersebut berkata pada orang yang berada ditempat tersebut; “Aku keluar dari negeriku adalah untuk dirinya, tetapi sekarang ia telah tiada. Apakah dia memiliki saudara laki-laki yang membutuhkan calon istri?”.

Mendengar pertanyaan dari wanita tadi, orang yang ditanyainya menjawab; “Ahli ibadah ini memiliki saudara laki-laki yang juga shalih, tetapi ia tidak memiliki harta”.

Mendengar jawaban seperti itu, wanita tersebut berkata; “Tidak apa-apa….harta yang aku miliki adalah lebih dari cukup untuk hidup berumah tangga”.

Setelah berkata demikian, orang-orang yang berada di tempat tersebut segera mengantarkan wanita tadi menuju kediaman saudara dari si ahli ibadah, dan setelah mengutarakan maksud hatinya, saudara laki-laki dari ahli ibadah tersebut mau menikahinya, dan Alhamdulillah……dari pernikahan tersebut lahirlah tujuh orang anak laki-laki yang ganteng-ganteng yang kesemuanya dengan anugrah Allah Ta’ala menjadi nabi-nabi dikalangan bani Israil.

Wallohu a'lam


sumber: Tanbih al-Ghafilin karya asy-Syaikh al-Alim al-Faqih Abi Laits as-Samarqondi 
http://sh.rewayat2.com/rkak/Web/10488/001.htm 

Minggu, 15 November 2015

Macam-macam tidur

Bismillahir rohmaanir rohiim

النوم خمسة انواع العيلولة وهو النوم بعد الفجر يورث الغفلةوالغيلولة وهو النوم وقت الضحى يورث الفقر والقيلولة وهو النوم وقت الاستواء يورث الغنى والكيلولة وهو النوم بعد العصر يورث الجنون والفيلولة وهو النوم بعد المغريب يورث الفتنة

Tidur ada 5 macam, 1. ‘ailulah yaitu tidur setelah fajar, bisa menyebabkan lupa.
2. ghoilulah yaitu tidur di waktu dhuha, bisa  menyebabkan faqir/miskin
3. qoilulah yaitu tidur di waktu istiwa’,  menyebabkan kaya
4. kailulah yaitu tidur setelah ‘ashar, bisa  menyebabkan gila
5. failulah yaitu tidur setelah maghrib,  menyebabkan fitnah

Keterangan senada juaga disebutkan dalam kitab tuhfatul habib syarah khotib
وفي تذكرة الجلال السيوطي النوم في أول النهار عيلولة وهو الفقر وعند الضحى فيلولة وهو الفتور وحين الزوال قيلولة وهي الزيادة في العقل وبعد الزوال حيلولة أي يحيل بينه وبين الصلاة وفي آخر النهار غيلولة أي يورث الهلاك .
disebutkan dalam kitab tadzkiroh buah karya al-jalal as-suyuthi bahwa:
tidur di permulaan siang (pagi hari) disebut ‘ailulah yaitu (menyebabkan) kefakiran(kemelaratan).
tidur di waktu dluha disebut failulah, (menyebabkan) kelemahan/lesu pada badan.
ketika tergelincir matahari (zawal) disebut qoilulah, dapat menambah (kecerdasan) akal.
tidur setelah zawal disebut chailulah, yakni dapat menghalangi antara orang itu dan sholat.
dan tidur di akhir siang (sore hari) disebut ghoilulah, dapat menyebabkan binasa.

Penjelasan lebih detilnya disebutkan dalam Kitab syarah mandumatul adab (2/355) karya syeh muhammad bin ahmad as safarini
مطلب : في كراهة النوم بعد الفجر والعصر : ونومك بعد الفجر والعصر أو على قفاك ورفع الرجل فوق أختها امدد ( و ) يكره ( نومك ) أيها المكلف ( بعد ) صلاة ( الفجر ) لأنها ساعة تقسم فيها الأرزاق فلا ينبغي النوم فيها ، فإن ابن عباس رضي الله عنهما رأى ابنا له نائما نومة الصبحة فقال له : قم أتنام في الساعة التي تقسم فيها الأرزاق .
وعن بعض التابعين أن الأرض تعج من نوم العالم بعد صلاة الفجر ، وذلك لأنه وقت طلب الرزق والسعي فيه شرعا وعرفا عند العقلاء . وفي الحديث { اللهم بارك لأمتي في بكورها } .
وفي غريب أبي عبيد قال : وفي حديث عمر رضي الله عنه { إياك ونومة الغداة فإنها مبخرة مجفرة مجعرة } قال : ومعنى مبخرة تزيد في البخار وتغلظه . ومجفرة قاطعة للنكاح . ومجعرة ميبسة للطبيعة ” .

Tidur setelah subuh hukumnya makruh karena waktu tersebut adalah saat dibagikannya rizki maka tdk baik tidur waktu itu.Ibnu abbas pernah melihat seorang anaknya yg tidur setelah subuh,
beliau berkata :” bangunkah, apakah engkau tidur di saat rizki dibagikan didalamnya. “dari sebagian tabi’in bahwa sesungguhnya bumi berteriak karena tidurnya orang alim setelah sholat subuh,
hal itu disebabkan waktu tersebut adalah waktu untuk mencari rizki dan berjalan di dalamnya secara syara’ dan adat kebiasaan menurut orang-orang yang berakal.
Dalam hadis Nabi :” Yaa Allah berkahilah ummatku di waktu paginya ”
Dalam hadisnya umar :” berhati hatilah kalian dari tidur di waktu pagi, karena bisa menyebabkan banyaknya uap yg menutupi otak, memutuskan pernikahan dan mengkeringkan tabi’at. ”

قال المناوي : اعلم أن كثرة النوم غير محمودة لكثر مفاسده الأخروية ، بل والدنيوية ، فإنه يورث الغفلة والشبهات وفساد المزاج الطبيعي والنفساني ويكثر البلغم والسوداء ويضعف المعدة وينتن الفم ويولد دون القرح ويضعف البصر والباه حتى لا يكون له داعية للجماع ، ويفسد الماء ويورث الأمراض المزمنة في الولد المتخلق من تلك النطفة حال تكوينه ، ويضعف الجسد .
al-manawiy berkata: ketahuilah, sesungguhnya banyak tidur itu tidak terpuji, karena banyak menimbulkan keburukan ukhrowi bahkan duniawi. karena banyak tidur itu menyebabkan lupa, syubhat, rusaknya pembawaan tubuh dan jiwa, memperbanyak lendir, lemah semangat/murung, melemahkan lambung, membuat muluk berbau busuk, menimbulkan luka, melemahkan penglihatan, nafsu seksual sehingga tidak ada pendorong untuk bersenggama, merusak (kandungan) air (pada tubuh),
menyembahkan penyakit lumpuh pada anak yang terbentuk dari air sperma itu ketika terbentuk, dan melemahkan raga.
هذا في النوم في غير وقت العصر والصبح ، وأما فيهما فأعظم ضررا لأنه لا يمكن استقصاء مفاسده في العقل والنفس . ومنها أنه يورث ضعف الحال بحكم الخاصية وعدم الإيمان بالبعث والنشور
hal ini untuk tidur di selain waktu ashar dan subuh, adapun tidur di waktu tersebut lebih besar bahayanya, karena tidak mungkin menjelaskan keburukan bagi akal dan jiwa. termasuk diantaranya: dapat melemahkan hal (keadaan jiwa) dengan hikmah-hikmah yang tertentu, dan menyebabkan tidak percaya (iman) dengan hari kebangkitan dan dikumpulkan di (makhsyar) .
 
Sumber:  https://aufayazed.wordpress.com/2015/08/15/macam-macam-tidur/

Penghuni bumi sebelum Adam Dan Julukan Iblis

Penghuni Bumi Sebelum Adam

ﻭَﺇِﺫْ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻚَ ﻟِﻠْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﺇِﻧِّﻰ ﺟَﺎﻋِﻞٌ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺧَﻠِﻴْﻔَﺔً ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﺃَﺗَﺠْﻌَﻞُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﻦْ ﻳُﻔْﺴِﺪُ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﻳَﺴْﻔِﻚُ ﺍﻟﺪِّﻣَﺎﺀَ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻧُﺴَﺒِّﺤُﻚَ ﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﻭَﻧُﻘَﺪِّﺱُ ﻟَﻚَ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮْﻥَ

Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu Berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak Menjadikan di muka bumi itu seorang KHALIFAH.”
Mereka berkata: “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan MENUMPAHKAN DARAH, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan Berfirman: “Sesungguhnya Aku lebih Mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (QS al-Baqarah : 30)

Dalam al Baqarah 30 ini Allah Subhanahu wa Ta’ala Mengilmui Sayyidinaa Muhammad Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam tentang penciptaan manusia pertama Adam ‘Alayhis Salam yang hendak Dijadikan-Nya khalifah di bumi. Namun malaikat pun menjawab Firman Allah tersebut yang “seolah” telah mengetahui bahawa makhluk baru itu akan berbuat kerusakan di bumi. Sekali-kali tidak, sebab semua itu adalah Af’al Allah yang hendak Mengabarkan kepada Nabi tentang Keagungan-Nya. Dan tidaklah mungkin para Malaikat durhaka kepada Tuhan-nya.
Allah ‘Azza wa Jalla hendak menjadikan makhluk baru sebagai khalifah di bumi, apa arti kholifah yang berkaitan dengan QS al Baqarah 30 di atas ?
Mayoritas dari mufasirin beliau memaksudkannya dengan Khalifatullah “Pengganti Allah”. Pengganti dalam artian bahwa mereka dititahkan untuk menegakkan hukum-hukum-Nya, melestarikan, dan menjaga keseimbangan kehidupan di bumi.
Namun ada pula mufassir yang mengartikannya dengan “Pengganti para pendahulunya”. Jika demikian maka hal ini sesuai dengan pengertian khalifah menurut bahasa.

Al Imam Al-Hafizh Ibn Jarir al-Thabari beliau berkata :
ﻗﻴﻞ ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﻻﻧﻪ ﺧﻠﻒ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺒﻠﻪ

Disebut khalifah sebab dia menggantikan yang sebelumnya. [Jami’ul Bayan fii Ta’wilil Qur-an, I/199]

Al-`allamah Ibn Manzhur juga memberikan makna yang sama, beliau menjelaskan :
ﺍﻟﺨﻠﻴﻔﺔ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺴﺘﺨﻠﻒ ﻣﻤﻦ ﻗﺒﻠﻪ
Khalifah maksudnya yang menganggantikan orang yang
sebelumnya. [ Ibnu Manzhur, Lisanul `Arab,  bab “khalafa”, I/882]

Sebelum Adam ‘Alayhis Salam menjadi penduduk bumi, ternyata jauh sebelum itu sudah ada penduduk bumi yang lebih dulu menetap. Jika demikian, siapakah mereka yang digantikan itu , dan kenapa mereka digantikan ?
Maka dalam tafsir Ibn Katsir atas QS al Baqarah 30 membawakan keterangan al Dhahhak yang bersumber dari Ibn ‘Abbas dan keterangan Mujahid yang bersumber dari ‘Abdullah ibn `Amr :

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺟﺮﻳﺮ : ﻭﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﻛﺮﻳﺐ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺑﺸﺮ ﺑﻦ ﻋﻤﺎﺭﺓ ، ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺭﻭﻕ ، ﻋﻦ ﺍﻟﻀﺤﺎﻙ ، ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ
  قال :  ﺃﻭﻝ ﻣﻦ ﺳﻜﻦ ﺍﻷﺭﺽ ﺍﻟﺠﻦ ، ﻓﺄﻓﺴﺪﻭﺍ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﺳﻔﻜﻮﺍ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺪﻣﺎﺀ ، ﻭﻗﺘﻞ ﺑﻌﻀﻬﻢ . ﺎﻀﻌﺑ ﻗﺎﻝ : ﻓﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻟﻲﻫﻢ ﺇﺑﻠﻴﺲ ، ﻓﻘﺘﻠﻬﻢ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻭﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﻟﺤﻘﻬﻢ ﺑﺠﺰﺍﺋﺮ ﺍﻟﺒﺤﻮﺭ ﻭﺃﻃﺮﺍﻑ ﺍﻟﺠﺒﺎﻝ . ﺛﻢ ﺧﻠﻖ ﺁﺩﻡ ﻭﺃﺳﻜﻨﻪ ﺇﻳﺎﻫﺎ ، ﻓﻠﺬﻟﻚ ﻗﺎﻝ : ‏( ﺇﻧﻲ ﺟﺎﻋﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﺧﻠﻴﻔﺔ )
Ibn Jariir beliau berkata : telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami ‘Utsman bin Sa’id, telah menceritakan kepada kami Bisyr bin ‘Umarah, telah menceritakan kepada kami Abu Rauq dari al Dhahhhak, dari Ibn Abbas beliau berkata : Yang pertama tinggal di bumi adalah golongan jin. Kemudian mereka berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah, satu sama lain saling membunuh. Kemudian Allah Mengutus Iblis, kemudian Iblis dan tentaranya berhasil memerangi mereka, hingga mengejar mereka ke ujung lautan dan puncak gunung. Kemudian Allah Menciptakan Adam dan menempatkannya di bumi. Dari itulah maksud Firman Allaah : “Aku hendak Menjadikan kholifah di bumi” . [Abu al-Fida’ al-Hafizh ibn Katsir. 1997. Tafsir al Qur-an al-‘Azhim . Daar al-Fikr: Beirut, Lebanon, I / 85 ]

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺣﺎﺗﻢ : ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻲ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻄﻨﺎﻓﺴﻲ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔ ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺍﻷﻋﻤﺶ ، ﻋﻦ ﺑﻜﻴﺮ ﺑﻦ ﺍﻷﺧﻨﺲ ، ﻋﻦ ﻣﺠﺎﻫﺪ ، ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ ، ﻗﺎﻝ : ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﺑﻨﻮ ﺍﻟﺠﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺨﻠﻖ ﺁﺩﻡ ﺑﺄﻟﻔﻲ ﺳﻨﺔ ، ﻓﺄﻓﺴﺪﻭﺍ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ، ﻭﺳﻔﻜﻮﺍ ﺍﻟﺪﻣﺎﺀ ، ﻓﺒﻌﺚ ﺍﻟﻠﻪ ﺟﻨﺪﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻓﻀﺮﺑﻮﻫﻢ ، ﺣﺘﻰ ﺃﻟﺤﻘﻮﻫﻢ ﺑﺠﺰﺍﺋﺮ ﺍﻟﺒﺤﻮﺭ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻠﻤﻼﺋﻜﺔ : ‏( ﺇﻧﻲ ﺟﺎﻋﻞ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﺧﻠﻴﻔﺔ ‏) ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺃﺗﺠﻌﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻦ ﻳﻔﺴﺪ ﻓﻴﻬﺎ ﻭﻳﺴﻔﻚ ﺍﻟﺪﻣﺎﺀ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻠﻢ ﻣﺎ ﻻ تعلمون

Sedang dari jalur Mujahid di atas menjelaskan bahwasannya yang diutus ke bumi adalah para malaikat. Namun perbedaan ini tidak menjadikan masalah sebab Iblis penghuni langit ke tujuh dalam suatu riwayat menyebutkan nama lain dari iblis adalah `Azazil yang merupakan “rais” (imam) dari para malaikat dunia sebagaimana disebutkan Hujjatul Islam Abu Hamid al Ghazali dalam Mukasyafatul Qulubnya beliau mengatakan :

ﺭﻭﻱ ﺃﻥ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﻛﺎﻥ ﺍﺳﻤﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻧﻴﺔ ﺍﻟﺰﺍﻫﺪ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ ﺍﻟﻌﺎﺭﻑ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ ﺍﻟﻮﻟﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﺍﻟﺘﻘﻲ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ ﺍﻟﺨﺎﺯﻥ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ ﻋﺰﺍﺯﻳﻞ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻠﻮﺡ ﺍﻟﻤﺤﻔﻮﻅ ﺇﺑﻠﻴﺲ، ﻭﻫﻮ ﻏﺎﻓﻞ ﻋﻦ ﻋﺎﻗﺒﺔ ﺃﻣﺮﻩ، ﻓﺄﻣﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺠﺪ ﻷﺩﻡ
(مكاشفة القلوب : 61 )

Dalam sebuah riwayat menerangkan bahawasannya iblis yang menghuni langit pertama bernama al-‘Abid, pada langit yang keduanya disebut al-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-‘Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut al-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al- Khazin. Pada langit ketujuh namanya disebut ‘Azazil manakala dalam Lauh Mahfuzh namanya ialah iblis diakibatkan dia lalai dari Perintah-Nya untuk sujud kepada Adam. [Mukaasyafatul Quluub : 61 ]

ﻭﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻭﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻭﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺳﻌﻴﺪ ﺑﻦ ﺍﻟﻤﺴﻴﺐ : ﻥﻭﺮﺧﺁﻭ ﻛﺎﻥ ﺇﺑﻠﻴﺲ ﺭﺋﻴﺲ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺑﺎﻟﺴﻤﺎﺀ . ﺎﻴﻧﺪﻟﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ
ﻋﺒﺎﺱ ﻭﻛﺎﻥ ﺍﺳﻤﻪ ﻋﺰﺍﺯﻳﻞ
 . ‏ ﺍﻟﺒﺪﺍﻳﺔ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﻳﺔ – ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ – ﺝ – – ١ ﺹ ٨

Berkata Ibn Masud dan IbnAbbas dan sekalian para sahabat dan Said Ibn Musayyib dan lainnya bahwasannya iblis (kala itu) merupakan pemimpin para malaikat penghuni langit dunia.
Berkata Ibn 'Abbaas : dia bernama
Azazil. [al Bidayah wa al Nihayah Ibn Katsir 1/8]

Jadi bisa dibenarkan pendapat yang mengatakan bahawasannya makna “khalifah” dalam al Baqarah ayat 30 dimaksudkan sebagai pengganti, yaitu kehadiran Adam ‘Alayhis Salam di bumi sebagai pengganti Jin dan Banul Jan yang telah Dimusnahkan-Nya melalui perantara para perajurit-Nya.

Pertanyaan :
Berapa lamakah jarak masa antara Jin dan Nabi Adam ‘Alayhis Salam di bumi ?

ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﺑﻨﻮ ﺍﻟﺠﺎﻥ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺨﻠﻖ ﺁﺩﻡ ﺑﺄﻟﻔﻲ ﺳﻨﺔ
Jin dan Banul Jan berada di bumi 1000 tahun sebelum diciptakan-Nya Adam

Wallahu a’lam

1. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1033335840020104&id=100000310920754&_rdr
2. https://aufayazed.wordpress.com/2015/10/04/penghuni-bumi-sebelum-adam/

Jumat, 13 November 2015

4000 Tahun berlalu, Sakitnya Sakarotul Maut Masih Tetap Terasa

4000 Tahun berlalu, Sakitnya Sakarotul Maut Masih Tetap Terasa

روي ان عيسي عليه السلام كان يحيي الموتي باذن الله. فقال بعض الكفرة انك يحيي الموتي اذا كان حديثا ولعله لم يكن ميتا فاحي لنا من مات في زمان الاول، فقال عيسي عليه السلام اختارو ما شئتم. فقالوا احي لنا سام بن نوح ، فجاء الي قبره فصلي ركعتين ودعا الله فحي سام فاذا رأسه ولحيته قد ابيضا، فقال ياسام ما هذا الشيب ولم يكن في زمانك ؟ فقال سمعت نداءك فظننت ان القيامة قد قامت فشاب راسي ولحيتي من الهول. فقال منذكم سنة انت ميت ؟ فقال منذ اربعة آلاف سنة فما ذهب عني ألم سكرات الموت ومرارته. (درة الواعظين)
درة الناصحين، ص:١٤٤
والله اعلم


Diriwayatkan bahwa diantara mu'jizat nabi Isa as adalah menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
Sebagian musyirikin berkata kepada nabi Isa as: "Sungguh engkau hanya mampu menghidupkan orang yang belum lama wafatnya, Jika memang benar engkau bisa, hidupkanlah orang yang wafat pada zaman awal.
Berkata nabi Isa as: "Pilihlah orang yang kalian kehendaki (untuk aku hidupkan)".
Musyrikin berkata: "Hidupkanlah Saam bin Nuh as untuk kami".
Kemudian nabi Isa as mendatangi kuburan Saam bin Nuh as dan melakukan sholat dua roka'at kemudian berdo'a kepada Allah.
Dengan izin Allah Saam bin Nuh as bangun dari kuburnya, dengan keadaan rambut kepala dan janggutnya telah memutih (beruban).
Nabi Isa as berkata: "Wahai Saam bin Nuh... mengapa engkau terbangun dari kuburmu dengan rambut dan janggut beruban,sedangkan uban belum ada pada zamanmu ?".
Saam bin Nuh berkata: "Aku mendengar panggilanmu dan aku menyangka qiyamat terjadi, maka berubanlah rambut dan janggutku karena rasa kebingungan dan ke khawatiran yang amat sangat".
Nabi Isa as berkata: "Semenjak kapan (sudah beraapa lama) engkau wafat ?".
Saam menjawab: "Aku telah wafat sejak 4000 ribu tahun lalu, namun rasa sakit sakarotul maut dan ketika ruh tecabut dari jasadku tidak pernah hilang". (durrotul waa'izhiin)
Sumber : Durrotun Naashihin : 144
Wallohu a'lam

Do'a
الحمد لله رب العالمين حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزيده يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك.
اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ. وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ الحاجات.
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
Ya Allah kami memohon kepadaMu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan/kesegaran pada tubuh/jasad dan penambahan ilmu, dan keberkahan rizqi, serta taubat sebelum mati dan rahmat (kasih sayang) di waktu mati, serta ampunan sesudah mati.
اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Ya Allah, mudahkanlah kami saat pencabutan nyawa, selamat dari api neraka dan mendapat kemaafan ketika amal diperhitungkan
وصلي الله علي سيدنا محمد وعلي اله وصحبه وسلم
سبحانك رب العزة عما يصيفون والسلام علي المرسلين والحمد لله رب العالملين

Bogor, Jum'at 13 nopember 2015 m/ 1 shofar 1437 H  (01:55)

Da'wah Dengan Lemah Lembut Dan Bijaksana Itu Lebih Efektip

Allah Ar-rohmaan Al-hakiim Al-haadiy

حكي ان مجوسيا اتى ابرهيم عليه السلام فاستضافه، فقال له ابرهيم عليه السلام: ما اضيفك حتى تخرج عن دينك وتترك المجوسية وانصرف. فأوحى الله يا ابرهيم ما تضيفه حتى يخرج عن دينه ما ضرك لو اضفته هذه الليلة ونحن نطعمه ونسقيه سبعين سنة وهو يكفر بنا، فلما اصبح ابرهيم عليه السلام طلب المجوسى فوجده فحلف عنه. فقال له المجوسى: ما اعجب امرك بالأمس تطردنى واليوم تطلبنى. فأخبره ابرهيم عليه السلام: أن الله تعالى أوحى الي فى امرك كذا وكذا، فقال المجوسى أيعاملنى رب الأرباب بهذه المعاملة وأنا اكفره. أمدد يدك أشهد ان لا إله إلا الله وأنك رسول الله.
والله اعلم
درة الناصحين ، ص : ٤٩


*** Nabi Ibrohim as di kenal dengan abu dloyif karena beliau sangat menghormati tamu-tamu nya. Bahkan ada dikisahkan bahwa jika isteri beliau selesai memasak,maka nabi ibrohim tidak akan makan sebelum ia pergi dan mencari seseorang untuk ia ajak makan bersama.

SUATU KETIKA
Dikisahkan: Ada seorang majusi (penyembah api) datang kepada Nabi Ibrohim as, ia bertamu kepada nabi Ibrohim as dan meminta suguhan tamu (makanan dan minuman).
Nabi Ibrohim as : "Aku tak akan memberimu makanan atau minuman hingga engkau keluar dari agamamu dan meninggalkan dari menyembah api, jika engaku tidak lakukan hal itu maka tidak ada suguhan untukmu dan silahkan pergi".
Si majusi pun keluar dari rumah nabi Ibrohim tanpa mendapat makanan atau minuman.

Maka kemudian Allah SWT memberikan wahyu kepada Nabi Ibrohim as: " Wahai ibrohim...mengapa engkau hanya akan memberi makan dan minum kepada si majusi tersebut jika ia meninggalkan agamanya, tiada madlorat yang menghampirimu jika engkau memberi makan dan minum pada majusi malam ini (sekalipun orang tersebut tetap penyembah api), Sedangkan aku memberinya makan dan minum selama tujuh puluh tahun padahal ia kufur padaku (ia menyembah api)".

Dan ketika pagi harinya, nabi Ibrohim as mencari si majusi dan ketika beliau menemukannya, beliau mengikutinya dari belakang, rupanya si majusi tahu kalau ia sedang di ikuti oleh nabi Ibrohim.
Majusi berkata: "Mengherankan sekali engkau ini, kemarin engkau mengusirku namun hari ini engkau mencariku".

Kemudian nabi Ibrohim menceritakan bahwa Allah telah memberikan wahyu (Menegur nabi Ibrohim atas perlakuan beliau pada majusi, teguran mengapa nabi ibrohim meminta majusi keluar dari agamanya hanya untuk mendapat suguhan tamu,sedangkan allah tidak meminta apapun kepada si majusi,tetap memberi rizqi makan dan minum sekalipun si majusi kufur selama tujuhpuluh tahun).
Berkata majusi: "Apakah tuhanmu (Allah) sedemikian besarnya memberikan perhatianNya kepadaku selama ini,walau aku kufur kepadaNya (aku malah menyembah api) ?, Wahai ibrohim... ulurkan tanganmu, saksikanlah keimananku pada Allah.
أشهد ان لا إله إلا الله وأنك رسول الله
"Aku bersaksi tiada tuhan yang haq di sembah kecuali Allah, dan aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah"

Wallohu a'lam


#‎DurrotunNaashihiin_Hal49‬

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...