Senin, 27 Maret 2017

IBLIS TIAK AKAN PERNAH BERTAUBAT

Ada sebuah riwayat, Allah telah memberi kesempatan kepada Iblis untuk bertaubat, namun lagi lagi iblis menolaknya, kesimpulannya : iblis tidak akan pernah taubat. wallahu a'lam
 
تاريخ مدينة دمشق - ابن عساكر (61/ 127)
أخبرنا أبو محمد بن طاوس أنا عاصم بن الحسن أنا علي بن محمد بن عبد الله أنا الحسين بن صفوان نا [ ابن أبي الدنيا ] ثنا محمد بن موسى الحرشي نا جعفر بن سليمان نا عمرو ابن دينار قهرمان آل الزبير نا سالم بن عبد الله عن أبيه قال لقي إبليس موسى فقال يا موسى أنت الذي اصطفاك الله برسالته وكلمك تكليما وأنا من خلق الله أذنيت وأنا أريد أن أتوب فاشفع لي إلى ربي أن يتوب علي قال موسى نعم فدعا موسى ربه فقيل يا موسى قد قضيت حاجتك فلقي موسى إبليس فقال قد أمرت أن تسجد لقبر آدم ويتاب عليك فاستكبر وغضب فقال لم أسجد له حيا أسجد له ميتا
ثم قال إبليس يا موسى إن لك علي حقا بما شفعت لي إلى ربك فاذكرني عند ثلاث لا أهلكك فيهن اذكرني حين تغضب فإن روحي في قلبك وعيني في عينك وأجري منك مجرى الدم واذكرني حين تلقى الزحف فإني آتي آدم حين يلقى الزحف فأذكره ولده وزوجته وأهله حتى يولي وإياك أن تجالس امرأة ليست بذات محرم فإني رسولها إليك ورسولك إليها )) .
 
http://shamela.ws/browse.php/book-71/page-28191
 
Alkisah pada suatu hari Iblis menjumpai Nabi Musa AS. Kemudian, dia berkata: Hai Musa ! Engkau adalah makhluk yang dipilih Allah menjadi Rasul dan pernah diajak dialog oleh-Nya. Sedangkan, aku adalah makhluk yang diciptakan Allah yang selalu berbuat dosa.dan maksiat. Aku ingin sekali bertaubat kepada-Nya. Oleh karena itu, tolonglah aku supaya taubat aku diterima oleh-Nya ! Jawab Nabi Musa: Baiklah kalau begitu aku akan usahakan.
Kemudian, Nabi Musa berdo’a kepada Allah supaya Allah mau menerima taubat Iblis. Lalu Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa dan berkata: Hai Musa ! Sungguh aku kabulkan hajatmu (diterima taubatnya Iblis oleh Allah). Asalkan dia (Iblis) mau sujud (ziarah) ke makam Adam hingga aku terima taubatnya.
Kemudian, Nabi Musa menemui Iblis dan berkata: “Sesungguhnya aku diperintah Allah supaya engkau sujud ke makam Adam. Hingga diterima taubat engkau oleh-Nya”. Mendengar itu, langsung Iblis murka dan takabbur. Kata Iblis: “Aku yang masih hidup tidak akan pernah sudi sujud kepada Adam. Masa aku harus sujud kepada orang yang sudah mati.”
 
(Keterangan diambil dari kitab “Ithaf as-Sadat al-Muttaqin. Karya Sayyid Muhammad al-Husaini al-Zabidi, jilid 7 halaman 285, cetakan “Darul Fikr”, Beirut, Libanon)

Keterangan Lain

- Aakaamul marjan fii ahkaamil jaan lis-syibli http://islamport.com/w/amm/Web/2523/249.htm
- Ihya ulumuddin http://shamela.ws/browse.php/book-9472/page-778
- Makaaidu al-Syaithon - Ibni Abi dunya http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php...
- Talbis Iblis - li bnil jauzi, halaman 48-49 (atau bisa dibaca disini http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php... )

Wallahu a’lam.

Jumat, 24 Maret 2017

LAFADZ ALLAH (الله) NAN LUAR BIASA


وجميع اسمآء الله إذا اسقطت منها حرفا ذهبت دلالته على الله كالعليم والقادر والرحيم وغير ذلك من اسمآء الحسنى الا إسمه "الله" ، فإنك إذا اسقطت الألف بقي "لله"، أو اللام بقي "له" أو اللام الثانية بقي "هو" وهو النهاية فى الإشارة.

Seluruh nama nama Allah, ketika dibuang salahsatu hurufnya maka hilang penunjukan (kata tsb) terhadap Allah ; seperti Al-'Aliim, Al-Qoodir, Ar-Rohiim dan lain sebagainya dari Asmaul Husna.
Kecuali nama ALLAH (الله).

👉 bila dibuang ALIF-nya (huruf awal) maka menjadi (baca) LILLAHI (لله)
👉 bila dibuang lagi huruf LAM PERTAMA, maka menjadi LAHU (له)
👉 bila dibuang lagi huruf LAM KEDUA, maka tersisa (baca) HU (هو). dhomir ghoib mufrod mudzakar.

Maka HU ini SATU HURUF yang menjadi penghujung (tulisan,ucapan) yang tetap menjadi isyaroh/penunjuk kepada Allah.
Wallahu a'lamu . [ Is'aadur Rofiiq : 5 ]

Kamis, 23 Maret 2017

KUBURAN NABI SAW TERLINDUNGI DARI SYIRIK DAN KEBERHALAAN





Dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushohahu karya Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani, hal 214-215

Allah Swt telah melindungi kuburan ini dengan sang kekasih paling agung dan nabi termulia. Oleh karena itu di lingkungan kuburan beliau tidak terdapat kemusyrikan dan salah satu bentuk dari bentuk ibadah yang tidak boleh ditujukan kecuali kepada Allah SWT. Tidak terlintas dalam benak siapapun bahwa kuburan beliau adalah arca yang disembah atau kiblat yang menjadi arah untuk ibadah. Hal ini terjadi berkat barokah do’a Rasulullah Saw yang memang berdoa demikian. Allah pun mengabulkan doa beliau dan mewujudkan harapan beliau. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata, “Dalam Muwaththa’ Malik Ra dari Nabi Saw, beliau berkata :

اللهم لا تجعل قبرى وثنا يعبد، اشتد غضب الله على قوم اتخذوا قبور انبيائهم مسجدا
“Ya Allah janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai arca yang disembah. Besar
murka Allah terhadap kaum yang menjadikan kuburan nabi mereka sebagai masjid.”

Sungguh Allah telah mengabulkan doa Nabi Saw. Oleh karena itu -alhamdulillah- kuburan beliau tidak dijadikan arca sebagaimana kuburan lain. Bahkan tidak ada seorang pun yang bisa memasuki kamar yang di dalamnya terdapat kuburan beliau setelah kamar itu dibangun. Sebelumnya orang-orang tidak membolehkan siapapun untuk masuk ke lokasi kuburan dengan maksud berdoa di dekatnya, sholat dan berbagai aktivitas pada kuburan lain. Namun sebagian orang yang tidak mengetahui, ada yang sholat menghadap kamar Nabi, mengeraskan suaranya atau berbicara dengan perkataan yang dilarang.

Semua ini dilakukan di luar kamar Nabi Saw bukan di dekat kuburan beliau. Jika dilakukan di dekat kuburan beliau, maka Allah telah mengabulkan doa beliau Saw hingga tidak seorang pun berkesempatan masuk ke kuburan beliau lalu sholat di dekatnya, berdoa atau menjadikannya sekutu sebagaimana perlakuan yang diterima kuburan lain yang dijadikan arca.

Pada zaman ‘Aisyah Ra tidak seorang pun yang masuk kecuali karena ingin bertemu dengan istri beliau ini dan ‘Aisyah pun tidak memperbolehkan siapa pun melakukan halhal yang dilarang di dekat kuburan beliau. Setelah wafatnya ‘Aisyah, kamar yang di dalamnya terdapat kuburan Nabi itu ditutup hingga dimasukkan dalam area masjid lalu pintu kamar itu ditutup dan dibangun di atasnya tembok lain. Hal ini seluruhnya dilakukan untuk menjaga jangan sampai rumah beliau dijadikan tempat perayaan dan kuburannya dijadikan arca. Kalau bukan karena alasan demikian maka sudah diketahui bahwa semua penduduk Madinah adalah orang muslim dan tidak akan datang ke kuburan Nabi kecuali orang muslim. Mereka semua juga mengagungkan Rasulullah Saw.

Beberapa kuburan ummat Nabi di beberapa negara juga diagungkan. Maka apa yang dilakukan kaum muslimin dengan menutup kuburan Nabi bukanlah untuk merendahkannya. Tapi mereka melakukannya agar kuburan itu tidak dijadikan arca yang disembah dan rumahnya tidak dijadikan lokasi perayaan serta agar kuburan beliau tidak mendapat perlakuan sebagai ahlul kitab memperlakukan kuburan para nabi mereka.

Kuburan Nabi yang berada dalam kamar beliau diatasnya hanya terhampar pasir kasar, tidak ada batu atau kayu. Juga tidak diplester sebagaimana kuburan-kuburan lain. nabi melarang semua ini semata-mata untuk menutup jalan terjadinya kemungkaran.
Sebagaimana beliau melarang sholat dilakukan saat terbit dan terbenamnya matahari agar hal itu tidak mengantar pada perbuatan syirik. Nabi berdoa kepada Allah agar kuburannya tidak dijadikan arca yang disembah lalu Allah mengabulkan doanya. Sehingga kuburan beliau tidak seperti kuburan mereka yang dijadikan sebagai masjid.

Karena tidak ada orang yang bisa masuk ke dalam kuburan beliau. Para nabi sebelum Rasulullah Saw jika ummat mereka melakukan bid’ah maka Allah mengutus nabi untuk melarang tindakan bid’ah itu. Tapi Nabi Muhammad Saw adalah nabi terakhir yang tidak ada lagi nabi sesudah beliau. Makanya Allah pun melindungi ummat Rasulullah Saw untuk bersepakat dalam kesesatan dan menjaga kuburan mulia beliau dari dijadikan sebagai arca yang disembah. Karena –na’udzubillah– seandainya terjadi hal semacam ini maka sepeninggal beliau tidak lagi ada nabi yang melarang tindakan terlarang itu, padahal mereka yang melakukannya akan menjadi mayoritas ummat dan beliau mengkhabarkan bahwa sekelompok ummatnya akan senantiasa membela kebenaran.

Mereka tidak akan terganggu oleh pihak yang menentang dan menelantarkan mereka hingga tiba hari kiamat. Makanya para pembuat bid’ah tidak memiliki jalan untuk melakukan pada kuburan Nabi Saw sebagaimana yang dilakukan kuburan lain (1).
____________
(1)Dari Al-Jawaab Al-Baahir fi Zuwwaaril Maqaabir hlm 13 karya As-Syaikh Ibnu Taimiyyah.

Wallahu a'lam (Bogor, kamis 23 maret 2017 - 24 jumadil akhir 1438)

Rabu, 22 Maret 2017

HUKUM GHIBAH KEPADA KAFIR (NON MUSLIM)


فروع: الأول - سئل الغزالى عن غيبة الكافر فقال هى فى حق المسلم محذورة لثلاث علل : الإيذاء، وتنقيص ما خلقه الله تعالى، وتضييع الوقت بما لا يعنى.
والأولى تقتضى التحريم، والثانية الكراهة، والثالثة خلاف الأولى.
واما الذمى فكالمسلم فيما يرجع الى المنع من الإيذاء، لأن الشرع عصم دمه وعرضه وماله، قال فى الخادم والأولى هى الصواب.
فقد قال عليه الصلاة والسلام من سمع اى اسمع يهوديا أو نصرانيا ما يؤذيه فله النار . ولا كلام بعد هذا لظهور دلالته على الحرمة .
واما الحربى فليس بمحرم على الأولى، ويكره على الثانية والثالثة.
وأما المبتدع،فإن كفر فكالحربى، وإلا فكالمسلم. وأما ذكره ببدعته فليس مكروها.
اه إسعاد الرفيق ، جزء ٢ صحيفة ٨٢-٨٣

Beberapa cabang : Pertama
Hujjatul islam al-imam al-Ghozali ditanya seputar mengghibah kafir (non muslim). Imam al-Ghozali menjawab : ghibah kepada kafir dalam haq seorang muslim adalah dilarang karena tiga faktor/tujuan/motif (ilat) : Pertama, menyakiti. Kedua, mengurangi atau merendahkan apa yang menjadi ciptaan Allah. Ketiga, menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna.
Yang pertama (tujuan menyakiti) dengan konsekwensi hukum HARAM.
Yang kedua MAKRUH dan
Yang ketiga KHILAFUL AULA (menyalahi keutamaan).

Adapun (mengghibah) DZIMMI, maka hukumnya seperti (mengghibah) MUSLIM yaitu sama sama pada larangan menyakiti. Karena Syara' melindungi darah, kehormatan dan haryanya dzimmi.
Shohibul qoul dalam kitab al-Khodim menyatakan bahwa pendapat pertama (yaitu haram) adalah pendapat yang benar.
Sabda Rosulullah SAW : (من سمع اى اسمع يهوديا أو نصرانيا ما يؤذيه فله النار )
Tiada ucapan/kalam setelah ini karena telah jelas dalil atas keharamannya.

Adapun HAROBIY, maka ghibah atasnya TIDAK DIHARAMKAN menurut qoul yang pertama. dan MAKRUH menurut qoul kedua dan ketiga.

Adapun MUBTADI' (PELAKU BID'AH), ghibah atasnya di tafshil:
- Jika bid'ahnya menjatuhkannya pada KEKUFURA, maka ghibah atasnya seperti hukum ghibah pada HAROBIY.
- Jika bid'ahnya tidak sampai menjatuhkannya pada kekufuran, maka hukumnya seperti (ghibah) pada seorang MUSLIM.

Adapun menyebutkan/mengutarakan/menyampaikan perkara perkara bid'ah yang dilakukan oleh pelaku bid'ah, maka hukumnya TIDAK MAKRUH.
...Dan seterusnya...

Sumber : Is'adur Rofiq, juz 2 hal 72-73
Wallahu a'lam.

Senin, 20 Maret 2017

TABARRUK DENGAN RAMBUT DAN LUDAH ROSULULAH SAW

TABARRUK DENGAN RAMBUT DAN LUDAH ROSULULAH SAW

التبرك بشعره وبصاقه صلى الله عليه وسلم
عن جعفر عن عبد الله بن الحكم : ان خالد بن الوليد رضي الله عنه فقد قلنسوة له يوم اليرموك، فقال اطلبوها، فلم يجدوه، فقال اطلبوها فوجدوها فاذا هي قلنسوة خليقة _اي ليست بجديدة_ ، فقال خالد : اعتمر رسول الله صلى الله عليه وسلم فحلق رأسه ، فابتدر الناس جوانب شعره فسبقته الى ناصيته، فجعلتها فى هذه القلنسوة، فلم اشهد قتالا وهي معى الا رزقت النصر (١).

Dari Ja’far ibn Abdillah ibn Al-Hakam bahwa Khalid ibnu Al-Walid kehilangan peci miliknya saat perang Yarmuk. “Carilah peciku,” perintah Khalid kepada pasukannya. Mereka mencari peci tersebut namun gagal menemukannya.
“Carilah peci itu,” kata Khalid lagi. Akhirnya peci itu berhasil ditemukan. Ternyata peci itu peci yang sudah lusuh bukan peci baru.
Kholid berkata: “Rasulullah melaksanakan umrah lalu beliau mencukur rambut kepalanya, kemudian orang-orang segera menghampiri bagian-bagian rambut beliau. Lalu
saya berhasil merebut rambut bagian ubun-ubun yang kemudian saya taruh di peci ini. Saya tidak ikut bertempur dengan mengenakan peci ini kecuali saya diberi kemenangan,” jelas Khalid.
---------

(1) Al-Haitsami berkata, “Hadits semisal di atas diriwayatkan oleh At-Thabarani dan Abu Ya’la dengan perawi yang memenuhi kriteria hadits shahih. Ja’far mendengar hadits di atas ini dari sekelompok sahabat. Saya tidak tahu apakah ia mendengar langsung dari Khalid atau tidak. (9/349).
Hadits ini juga disebut oleh Ibnu Hajar dalam Al-Mathalib Al-‘Aliyah jilid 4 hlm. 90. Dalam hadits ini Khalid berkata, “Saya tidak pergi menuju medan pertempuran kecuali diberi
kemenangan.”
Sumber : Mafahim Yajibu 'an Tushoshah : 233

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم

Senin, 13 Maret 2017

Toleransi Yang Benar Menurut Fuqoha Dan Mufassir

(harap dibaca pelan pelan dan sampai akhir, agar tidak keseleo)

خاتمة ) تحرم مودة الكافر لقوله تعالى لا تجد قوما يؤمنون بالله واليوم الاخر يوادون من حاد الله ورسوله أن مخالطة الكفار مكروهة

dalam khataman keterangan ini dijelaskan bahwa haram hukumnya mencintai orang kafir dengan dasar firmannya allah
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari .akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya (Al-Mujadalah : 22).…”
Sedangkan sesungguhnya bergaul/toleransi dengan orang kafir itu hukumnya adalah makruh

أجيب بأن المخالطة ترجع إلى الظاهر والمودة إلى الميل القلبى ( قوله تحرم مودة الكافر ) أى المحبة والميل بالقلب

Dan saya pertegas pada jawaban ini bahwa sesungguhnya bergaul itu adalah aktivitas zhahiriyyah
sedangkan cinta itu adalah sebuah aktifitas kecondongannya hati
_ jadi kita harus bisa memilahnya serta membedakan dari kedua hal tadi_
Dan dari penjelasan hukum haram mencintai orang kafir tadi maksudnya ialah rasa cinta dan kecenderungan hati dalam hati

وأما المخالطة الظاهرية فمكروهة

Adapun hukumnya bergaul/toleransi secara dhohiriyyah dengan orang kafir adalah makruh

Jadi kesimpulannya adalah :
وتحرم موادتهم وهو الميل القلبى لا من حيث الكفر وإلا كانت كفرا وسواء فى ذلك أكانت لأصل أو فرع أم غيرهما

Hukum mencintai orang kafir maksudnya cenderungnya hati pada orang kafir itu hukumnya adalah haram, namun apabila mencintai kekafirannya orang kafir maka hukumnya adalah kafir

وتكره مخالطته ظاهرا ولو بمهاداة فيما يظهر ما لم يرج إسلامه ويلحق به ما لوكان بينهما نحو رحم أو جوار
 
Sedangkan hukum nya bergaul/toleransi dengan orang kafir itu adalah makruh selama orang kafirnya itu tidak diharapkan ke islamannya ( masuk islam ) dan hukum makruh ini tetap berlaku meskipun orang kafirnya itu adalah saudaranya atau masih tetangganya

وقوله ما لم يرج إسلامه أو يرج منه نفعا أو دفع شر لا يقوم غيره فيه مقامه أما معاشرتهم لدفع ضرر يحصل منهم أو جلب نفع فلا حرمة فيه إهـ

Adapun bergaul/toleransi dengan orang kafir sebab ada tujuan manfaat atau tujuan minta pertolongan yang sangat mendesak (seperti berobat pada dokter kafir) maka hukumnyaTidak Haram
sedangkan bergaul dengan orang fasiq sebab ada tujuan supaya terhindar dari mala petaka ( perpecahan ) atau ada tujuan supaya menjaga kemanfaatan (persatuan ) maka hukumnya adalah tidak haram

SUMBER I : fatawa alkubro juz 4 halaman 117 (الفتاوى الكبرى الجزء الرابع ص : 117)
____________

كن فيما بين الناس ظاهرا وامش جانبا من موافقتهم فيما يأتون ويذرون

Beradalah kalian diantara manusia secara zhahirnya dan berjalanlah dipinggir dari kesatuan mereka dalam masalah yang dikerjakan dan ditinggalkan.

maksud yang lebih jelas lagi adalah ;

لا تجانب معاشرتهم ولكن جانب الحوض فى أمورهم

Janganlah kalian menjauhi pergaulan pada manusia yang lain tetapi jauhilah mendalami ( mencampuri ) urusan urusan mereka

Di pertegas lagi :

ليكن جسدك مع الناس وقلبك مع الله عز وجل . إهـ

hendaklah jasad kalian itu ( bergaul dengan baik) bersama manusia namun hati kalian tetap serasa bersama allah azza wa jalla

SUMBER II : dalam kitab tafsir khozin juz 1 halaman 185-186 (تفسير الخازن الجزء الأول ص : 185 – 186)
___________________

 فبما رحمة من الله لنت يا محمد لهم
 
Karena rahmat dari Allah engkau wahai nabi muhammad (dijadikan ) berlemah lembut kepada mereka, (kepada manusia, kepada sahabat) red

أي سهلت أخلاقك إذ خالفوك

Maksudnya akhlakmu ( ya muhammad ) yang tiada pernah mempersulit dikala mereka mengingkarimu

ولو كنت فظا سىء الخلق

Andaikata engkau itu kasar, maksudnya berkelakuan buruk

غليظ القلب جافيا فأغلظت لهم

Dan keras hati, maksudnya keras kepala dan kau gunakan mengerasi manusia

لانفضوا تفرقوا من حولك
 
Pasti mereka akan lari meninggalkanmu

SUMBER III : kitab faidhul qadir juz 6 halaman 104 (فيض القدير الجزء السادس ص : 104)

Wallahu a'lamu bi muroodihi

Minggu, 12 Maret 2017

10 KEISTIMEWAAN BER-SHOLAWAT ATAS NABI MUHAMMAD SAW


واعلم ان في الصلاة علي النبي صلي الله عليه وسلم عشر كرامات
ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam kita berselawat itu ada 10 kemuliaan

احداهن صلاة الملك الجبار
adapun yang pertama adalah kita mendapatkan solawat balik dari allah yang maha merajai dan maha memaksa

والثانية شفاعة النبي المختار
adapun yang ketiga kita mendapatkan syafa'at dari nabi yang terpilih sebagai manusia yang paling utama

والثالثة الاقتداع بالملائكة الابرار
adapun yang ketiga kita telah menteladani para malaikatul abrar

والرابعة مخالفة المنا فقين والكفار
adapun yang ke empat adalah kita selamat dari kemunafikan dan perilaku kekufuran

والخا مسة مخوى الخطا يا والاوزار
adapun yang kelima kita dihapuskan dari kesalahan dan dosa-dosa

والسا دسة عون علي قضاء الحوائج والاوطار
adapun yang keenam kita akan dikabulkan kebutuhan dan keinginan kita

والسا بعة تنوير الظواهر والاسرار
adapun yang ketujuh adalah membuat zhowahiriyah dan asrar / bathiniyyah kita semakin bersinar/ peka

الثامنة النجاة من دارالبوار
yang kedelapan kita akan selalu diberikan keselamatan di dunia fana ini

والتا سعة دخول دارالقرار
yang kesembilan kelak kita akan ditempatkan di sorga tempat kekekalan

والعاشرة سلام الرحيم الغفار
yang kesepuluh kita akan mendapatkan keselamatan dari allah yang maha penyayang dan maha pengampun
________

مطالع المسرات بشرح دلائل الخيرات : ١٥

Rabu, 08 Maret 2017

KISAH RASA LAPAR BAGINDA NABI SAW DAN MU'JIZAT MENYAMBUNGKAN TANGAN YANG TERPUTUS


Diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra; Suatu hari Nabi Muhammad SAW masuk ke rumah puterinya sayyidah Fatimah ra, sayidah Fatimah mengeuhkan rasa laparnya kepada Nabi, ia berkata : "wahai ayah, sudah tiga hari kami tidak memakan sesuatupun".
Nabi menyibakkan baju beliau pada bagian perutnya, dan terlihat ada batu yang terikat dibagian perutnya (untuk menahan rasa lapar) "wahai Fathimah, jika kalian tiga hari belum menemukan makanan, maka ayahmu ini sudah empat hari.

(mendengar sayidah fatimah mengatakan sudah tiga hari tidak makan) maka Nabi SAW keluar rumah, namun rupanya yang sangat terbayang adalah kedua cucu beliau, hasan dan husain.
Nabi berjalan hingga sampai dipinggiran kota, dan ia menemukan seorang arobiy (arab baduy/pinggiran) yang akan menyirami dari sumur tsb dengan menimba.
Nabi berdiri dan arobiy tidak mengetahui bahwa beliau adalah Nabi Muhammad SAW.
Nabi : "wahai arobiy, apakah engkau butuh orang yang bisa engkau pekerjakan?"."YA" jawab arobiy.
Nabi : "apa yang harus aku lakukan?".
Arobiy : "menyirami dari sumur ini". kemudian arobiy memberikan timbaan tsb pada Nabi, dan Nabi mendapat upah TIGA BUAH KURMA dari satu timbaan itu dan kemudian Nabi memakannya.

Kemudian Nabi melanjutkan timbaannya hingga mendapat DELAPAN TIMBAAN, dan ketika akan menggangkat TIMBAAN KESEMBILAN ternyata tali timbaannya putus sehingga timbaannya jatuh ke dalam sumur, dan Nabi pun merasa bingung
Datanglah si arobiy dengan keadaan marah dan ia menampar wajah mulia Nabi SAW dan memberikan upah DUA PULUH EMPAT BIJI KURMA, Nabi menerimanya kemudian Nabi merogohkan tangannya kedalam sumur (yang dalam) dan mengambil timbaan yang tadi putus, dan setelah dapat kemudian timbaan itu dilemparkan pada arobiy dan Nabi meninggalkan si arobiy.

Sejenak si arobiy tertegun dan berkata "Ini adalah seorang Nabi yang haq".
Kemudian ia mengambil golok dan memotong tangan kanannya, tangan yang dipakai untuk menampar wajah Nabi SAW hingga ia pingsan, dan ia siuman ketika ada orang yang memercikan air kewajahnya.
Orang itu bertanya pada si arobiy : "apa yang terjadi padamu?
Arobiy : "tadi aku menampar wajah seseorang, dan aku sangat menyangka bahwa orang itu adalah Nabi Muhammad, aku takut terkena adzab, lalu aku memotong tanganku yang digunakan untuk menamparnya.

Lalu arobiy membawa tangan kanannya yang terputus dengan tangan kirinya, dan ia menuju mesjid dan berkata : "wahai para sahabat Muhammad, dimanakah Muhammad berada?".

Dalam mesjid ada sahabat Abu Bakr, Umar dan Utsman yang sedang duduk, dan mereka bertanya kepada arobiy: "ada gerangan apakah engkau menanyakan nabi Muhammad?".
Arobiy ; "aku mempunyai keperluan kepada-nya".

Kemudian sahabat Salman menuntun tangan arobiy dan menuju rumah Fatimah ra.
Ketika itu Nabi Muhammad SAW sedang memangku kedua cucu beliau dirumah Fatimah, Hasan duduk diatas pangkuan paha Nabi sebelah kanan dan Husain diatas pangkuan paha sebelah kiri, dan beliau menyuapi keduanya dengan kurma hasil kerja beliau..

Diluar rumah arobiy memanggil "wahai Muhammad".

Nabi meminta pada Fatimah ra untuk melihat siapa yang memanggil beliau diluar, ketika Fatimah ra membuka pintu, ia melihat seorang arobiy yang sedang menenteng tangan kanannya dengan tangan kirinya dan terlihat darah masih terus menetes.
Kemudian Fatimah ra kembali dan mengabarkannya kepada Nabi SAW.

Lalu Nabi berdiri dan menemui arobiy, dan arobiy berkata :"wahai Muhammad...maafkanlah aku, sungguh aku (tadi) tidak mengetahui bahwa engkau adalah Nabi".
Nabi :"mengapa engkau sampai memotong tanganmu?".
Arobiy : "aku tak akan membiarkan tanganku yang telah menampar wajahmu".
Nabi: "masuklah ke dalam islam, engkau selamat".
Arobiy : "wahai Muhammad, jika engkau seorang Nabi, obatilah/mashlahatkan tanganku".

Kemudian Nabi mengambil tangan kanan arobiy yang terputus dan menempelkannya ke tempat asalnya kemudian Nabi mengusapnya, maka tangan itupun tersambung kembali, layaknya sediakala dengan idzin Allah, MAKA AROBIY PUN MASUK ISLAM.
Alhamdulillah

ditukil dari kitab AN-NAWADIR IMAM QOLYUBI : 46-47.


(حكى) عن أنس بن مالك رضى الله عنه قال دخل سيدنا النبى صلى الله عليه وسلم منزلة فاطمة رضى الله عنها فشكت إليه الجوع وقالت : يا أبت لنا منذ ثلاثة أيام لم نذق طعاماً

فكشف النبى عن بطنه واذا عليه حجر مشدود وقال يافاطمة ان كان لكم ثلاثة أيام فلأبيك أربعة أيام ثم خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم من منزلها وهو يقول وأغمه بجوع الحسن والحسين

ولم يزل صلى الله عليه وسلم يمشى حتى خرج من سكك المدينة واذا هو باعرابى على بئر يستسقى الماءمنها فوقف صلى الله عليه وسلم عليه وهو لايعرف انه النبى صلى الله عليه وسلم

فقال له : يا اعرابى هل لك فى جير تستأجره قال نعم نستأجره فيماذا قال يستقى من هذا البئر فدفع الاعرابى له الدلو فاستقى له دلوا فدفع له ثلاث تمرات فاكلها صلى الله عليه وسلم ثم استقى له ثمانية أدلية فلما استقاء التسعة انقطع الرشا فوقع الدلو فى البئر فوقع سيدنا النبى صلى الله عليه وسلم متحيرا فجاء الاعرابى غضبان ولطم وجه سيدنا النبى صلى الله عليه وسلم ودفع له أربعة وعشرون تمرة

فاخذها منه ثم تناول الدلو من البئر بيده الشريفة ورماه للأعرابى وانطلق من عنده فتفكر الاعرابى ساعة

ثم قال ان هذا نبى حقا ثم أخذ مديه وقطع بها يمينه التى لطم بها سيدنا النبى صلى الله عليه وسلم فوقع مغشيا عليه فمر عليه ركب فرشوا عليه الماء حتى أفاق فقالوا ما أصابك فقال لطمت وجه إنسان ثم ظننت أنه محمد وأخاف أن تصيبنى العقوبة

فقطعت يدى التى لطمته بها ثم أخذ يده المقطوعه بيساره وأقبل الى المسجد ونادى ياأصحاب محمد أيم محمد وكان أبو بكر وعمر وعثمان قعودا فيه فقالوا له ماذا تسأل على محمد فقال لى إليه حاجةفجاء سليمان وأخذ بيد الاعرابى وأنطلق الى بيت فاطمة وكان النبى صلى الله عليه وسلم لما أخذ التمر جاء به الى بيتها وأجلس الحسن على فخذه الايمن والحسن على فخذه الايسر وصار يلقمهما من التمر الذى معه

فنادى الاعرابى يا محمد فقال لفاطمة انظرى من فى الباب فخرجت فوجدت الاعرابى ويده تقطر دما فرجعت اليه وأخبرته بما رأت فقام النبى صلى الله عليه وسلم

فلما رآه قال يامحمد أعذرنى فانى لا أعرفك فقال له لم قطعت يدك قال لم يكن لى أن أبقى على يد لطمت بها وجهك فقال له النبى أسلم تسلم فقال يامحمد ان كنت نبيا فأصلح يدى فأخذها النبى ووضعها فى مكانها وألصقها ومسحها بيده وتفل عليها وسمى فالتأمت بإذن الله تعالى فأسلم الاعرابى

wallahu a'lam

اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه واهل بيته اجمعين

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...