dalam keterangan lain disebutkan hubungan antara Robb dan makhluqnya yang tanpa dihalangi tirai hijab adalah ketika sholat,dan hadits ini sebenarnya dalam menjelaskan kewajiban membaca surat al fatihah ketika sholat
keterangan hadits dapat ditemukan dalam kitab Kasyifatus Saja` hal 54 , dan beberapa kitab lainnya yang akan disebutkan diakhir,insya Allah.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلَاثًا غَيْرُ تَمَامٍ» فَقِيلَ: لِأَبِي هُرَيْرَةَ، إِنَّا نَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ؟ فَقَالَ: اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: «قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْد:ُ {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} قَالَ: مَجَّدَنِي عَبْدِي، وَقَالَ مَرَّةً: فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ
Dari Abi hurairoh r.a ,Dari nabi SAW ,beliau bersabda : Barangsiapa yang melaksanakan sholat dan tidak dibaca di dalamnya Ummul qur'an/surat fatihah,maka sholatnya prematur (dalam fiqih:tidak sah,kecuali dalam beberapa situasi dan kondosi yang dikecualikan).
Ditanyakan kepada abi hurairoh : sesungguhnya kami berada dibelakang imam.
Abi Hurauroh menjawab : bacalah fatihah dalam dirimu (dalam fiqih: sekedar suara yang bisa didengar oleh sendirinya),karena aku mendengar rosulullah bersabba : Allah SWT telah berfirman "Aku membagi sholat antara aku dan hambaku menjadi dua bagian,dan untuk hambaku apa yang ia mohonkan.
bila musholi membaca الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ,maka Allah berkata حَمِدَنِي عَبْدِي (hambaku sedang memujiku)
bila musholi membaca الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,maka Allah berkata أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي (hambaku telah memujiku)
bila musholi membaca مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ,maka Allah berkata مَجَّدَنِي عَبْدِي (hambaku tengah mengagungkanku) dalam kesempatan lain Allah berkata فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي (hambaku tengah menyerahkan urusannya padaku)
bila musholi membaca إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ,maka Allah berkata هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ (inilah waktu antara aku dan hambaku,dan kepada hambaku aku perkenankan untuk memohon)
bila musholi membaca اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ,maka Allah berkata هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ (Inilah waktunya hambaku memohon padaku) ".
MA'NA HADITS
قوله «خداج» الخداج بكسر الخاء هو النقصان، يقال: خدجت الناقة إذا ألقت ولدها قبل أوان النتاج (الولادة) وإن كان تام الخلق، وأخدجته إذا ولدته ناقصا وإن كان لتمام الولادة، ومنه قيل لذي اليدية: مخدج اليد، أي ناقصها.kata الخداج dibaca kasroh KHO berma'na "kurang" sebagaimana dijelaskan oleh Al-Mundziri dalam Mukhtashor Shohih Muslim
Semoga Allah menjadikan kita semua golongan ahli sholat begitupun keluarga kita serta anak cucu dan keturunan kita, amin !
Sumber :
- Kasyifatus Saja`
- Imam Baghowi dalam Al-Mishbah
- Mukhtashor Shohih Muslim (Imam Mundziri) : http://www.al-forqan.net/researchs/print-154.html
- Sunan An-Nasa`i : http://www.yanabi.com/Hadith.aspx?HadithID=7807
- Takhrij Hadist : http://www.almeske.net/vb/t17392.html
- Syarah Hadits bisa dibaca di : http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=140759
- Bahkan dalam Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah : http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=22&ID=1430
Wallahu yaqulul Haqqo Wahuwa Yahdis Sabiil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar