Minggu, 19 Juni 2016

KAROMAH IMAM AL-GHOZALI DAN KITAB IHYA ULUMIDDIN

KAROMAH-KAROMAH IMAM AL-GHOZALI YANG BERKAITAN DENGAN KITAB IHYA' ULUMIDDIN-NYA

Hujjatul Islam Al-Imam Abul Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali at-Thusi atau yang masyhur dengan sebutan Imam Al-Ghozali ( L. 450 H / 1058 M— W. 505 H / 1113 M ) dan Kitab Ihya' Ulumiddin nya tidaklah dapat dipisahkan penisbatan kemasyhuran dari keduanya, orang pada umumnya lebih mengenal sosok Imam Al-Ghozali dengan penisbatan pada kitab fenomenalnya ini daripada kitab-kitab beliau yang lainnya diantaranya :

(1). Kitab Minhajul 'Abidin ( kitab ini telah diberi komentar atau syarah oleh Al-Allamah Kyai Ihsan Jampes-Kediri, setebal dua jilid dengan judul Sirojut Tholibin, yang konon kitab ini masih dipakai sebagai rujukan salah satu mata kuliah bidang Tashowwuf di Universitas Al-Azhar Mesir dan dipakai sebagai materi kajian tashowwuf di masjid-masjid Jami' di negara Mali dan negara benua hitam ( Afrika ) lainnya rutin setiap ba'dha subuh, sebagaimana penuturan DR.KH Said Aqil Siroj selaku ketua PBNU sekarang yang pernah melihat sendiri dalam lawatannya berkunjung ke negara-negara di Benua Hitam tersebut )
(2). Al- Munqidz minad Dholal
(3). Al-Khulashoh,
(4). Al-Wasith
(5). Al-Basith,
(6). Al-Wajiz,
(7). Tahafutul Falasifah,
(8). Al-Ghoyatul Quswa,
(9). Jawahirul Qur'an,
(10). Kimiya'us Sa'adah,
(11). Bidayatul Hidayah
(12). Al- I'tiqod fil Iqtishod
(13). Al-Mankhul fii Ushulil Fiqhi ( kitab ini beliau sudun ketika Imam Haromain yang menjadi gurunya masih hidup )
(14). Bidayatul Hidayaat wal Ma`aakhidzu fil Khilafiyaat,
(16). Tahshinul Ma`aakhiidz
(17). Al-Lubab al-Muntakhil fil Jadal
(18). Bayanu Fadhoihil Imamiyyah
(19). Wa iljaamul 'Awaam fii Ilmil Kalaam
(20). Misykatul Anwar
(21). Bayanul Qoulaini lis Syafi'i
(22). Al-Mustadzhhiri fir Roddi 'alal Bathiniyyah
(23). Haqiqotur Ruuh
(24). Sullamus Syayaathin
(25). Al-Qonun Al-Kulliy
(26). Risalatul Aqthob
(27). Al-Mi'roj
(28). Hujjatul Haq
(29). Akhlaqul Abror
(30). Al-Maknuun fil Ushul
(31). Aqidatul Mishbah
(32). Al-Minhajul A'laa
(33). Kitab Al-Asror Mu'aamalatid Diin
(34). Kitab 'Ajaibu Shun'illah
(35). Ar-Roddu 'ala Man Thogho
(36). Asroru Itba'is Sunnah
(37). Risalatut Thoir
(38). Talbis Iblis
(39). Mifsholul Khilaaf fi Ushulil Qiyaas
(40). Al-Qurbatu Ilalloh
(41). Mi'yarul 'Ilm, dan lain sebagainya.

Berkaitan dengan karomah-karomah beliau dan kitab Ihya' Ulumiddin nya, saya nukilkan keterangan dari Al-Imam al-'Allamah Asy-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani ( l. 1265 / w. 1350 H ) yang beliau kisahkan dalam kitabnya " JAAMI'U KAROMATIL AULIYA' ", Jilid 1 Hal. 180-181  :

ذكر سيدى محي الدين ابن العربى في كتابه روح القدس : ان ابا عبد الله بن زين بأشبيلية وكان من افضل الناس ، وقد اعتكف على كتب أبى حامد ، يعنى الغزالي ، ولكنه قرأ ليلة تأليف أبى القاسم بن احمد في الرد على ابى حامد فعمى ، فسجد لله تعالى من حينه وتضرع وأقسم انه لت يقرأه ابدا ويذهبه ، فرد الله عليه بصره . وقد ذكر سيدى محي الدين هذه الحكاية كرامة لأبى عبد الله بن زين اعتناء من الحق به وتنبيها له رضي الله عنه وعن الإمام الغزالى وعن سائر اولياء الله .

As-Sayyid Muhyiddin Ibnul 'Arobi dalam kitabnya yang berjudul Ruhul Quds menceritakan bahwa Abu Abdillah bin Zein di negeri Asybiliyah adalah seorang yang paling utama di negeri itu dalam menekuni membaca kitab-kitab Imam Al-Ghozali. Akan tetapi pada suatu malam ia membaca kitab yang dikarang oleh Abil Qosim bin Ahmad yang menjelaskan tentang penolakan-penolakannya terhadap Imam Al-Ghozali. Maka seketika matanya buta dan seketika itu pula ia sujud kepada Alloh dengan penuh iba serta bersumpah tidak akan membaca kitab karya Abil Qosim bin Ahmad untuk selamanya dan bersumpah pula untuk membuang kitab tersebut. Maka Alloh SWT memulihkan penglihatannya kembali.
Sayyidi Imam Muhyiddin Ibnul Arobi telah menuturkan bahwa kisah ini juga merupakan karomah bagi Abu Abdillah bin Zein supaya memperhatikan kebenaran kitab Ihya Ulumiddin tersebut dan sebagai peringatan baginya dari Imam Al-Ghozali dan semua wali-wali Alloh lainnya.

قال المناوى : ومن كرامته ما خرجه اليافعى عن ابن الميلق ، عن العرشى ، عن المرسى ، عن الشاذلى ، عن الشيخ ابن حرازم انه خرج على اصحابه ومعه كتاب فقال : اتعرفونه ؟ قال : هذا الإحياء ، وكان الشيخ المذكور يطعن فى الغزالى وينهى عن قراءة الإحياء فكشف لهم عن جسمه فاذا هو مضروب بالسياط  قال : أتانى الغزالى في النوم ودعانى الى رسول الله صلى الله عليه  سلم ، فلما وقفنا بين يديه قال : يا رسول الله هذا يزعم أنى أقول عليك ما لم تقل ، فأمر بضربى فضربت .

Imam Al-Munawi berkata : " Sebagian dari karomah-karomah Imam Al-Ghozali yang diriwayatkan oleh Imam Al-Yafi'i dari Ibnul Mailiq dari Imam Yaqut Al- Arsy dari Imam Abul Abbas Al-Mursiy dari Imam Abil Hasan Asy-Syadzili dari Syaikh Ibnul Harrozim, bahwa Syaikh Ibnul Harrozim keluar menemui murid-muridnya dengan membawa sebuah kitab, lalu ia berkata kepada murid-muridnya, " Tahukah kalian kitab apa ini ?". Murid-muridnya menjawab, " Itu kitab Ihya' ". ( Sebelum ini, Syaikh Ibnul Harrozim pernah mencaci maki Imam Al-Ghozali dan melarang muridnya membaca kitab Ihya' ) Kemudian beliau membuka bajunya dihadapan murid-muridnya dan ternyata pada tubuhnya terdapat bekas pukulan cambuk. Ia berkata pada murid-muridnya, " Aku bermimpi Imam Al-Ghozali datang kepadaku dan mengajakku mendatangi Rosululloh SAW, lalu Imam Al-Ghozali berkata, " Wahai Rosululloh, orang ini ( ibnul Harrozim ) menyangka bahwa aku mengatakan sesuatu yang tidak pernah engkau katakan ".  Kemudian Rosululloh memerintahkan agar memukulku ( dicambuk ), maka dipukul ( cambuk ) lah aku ".

منها : قال العارف الشاذلى :  ورأيت المصطفى صلى الله عليه وسلم في المنام  باهى عيسى وموسى بالغزالى وقال : هل فى أمتكما مثله ؟ قالا لا .

Sebagian dari karomah Imam Al-Ghozali adalah, telah berkata Al-'Arif Asy-Syadzili, " Dalam tidurku, aku melihat Rosululloh SAW membanggakan Imam Al-Ghozali kepada Nabi Isa dan Nabi Musa. Rosululloh SAW berkata, " Apakah ada pada ummat kalian berdua yang seperti Al-Ghozali ?", Nabi Isa dan Nabi Musa menjawab : " Tidak ada ".

ورأى العارف الكبير اليمنى احمد الصياد ابواب السماء مفتحة ، ونزل عصبة من الملائكة ومعهم خلع خضر ودابة ، فوقفوا على رأس قبر وأخرجوا شخصا منه وألبسوه الخلعة واركبوه الدابة وصعدوا به الى السماء  سماء سماء حتى جاوزوا السموات كلها ، وخرق بعدها سبعين حجابا ؛ قال : فتعجبت من ذلك وأردت معرفته ، فقيل لى : هذا الغزالى ، ولا علم لى أين انتهاؤه ، وشهد له المرسى بالصديقية العظمى .

Al-'Arif al-Kabir Al-Yamani Ahmad Ash-Shayyad melihat pintu-pintu langit terbuka, serombongan malaikat turun dengan pakaian warna hijau dan kendaraan, kemudian mereka berhenti di atas kepala sebuah pusara seraya mengeluarkan seseorang dari dalam pusara tersebut lalu membawanya naik kelangit, dari langit ke langit hingga melewati langit seluruhnya, setelah melewati langit dibukalah 70 hijab.
Ahmad Ash-Shayyad berkata ," Aku merasa sangat takjub dengan apa yang aku lihat dan ingin mengetahuinya. Maka tiba-tiba ada yang berkata kepadaku : " Orang ini adalah Al-Ghozali ". Dan aku ( Ahmad Ash-Shayyad ) tidak mengerti sampai dimana puncak ketinggian pendakiannya .
Dalam risalah kecil yang disusun oleh Syaikhina KH. Muhammad Djamaluddin Ahmad, Tambak beras-Jombang, yang berjudul " Dua figur Tokoh Agung ( Pemimpin kelompok-kelompok Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Dalam Bidang Tashowwuf , Al-Imam Al-Ghozali dan Asy-Syaikh Abul Qosim Junaid Al-Baghdady ), Hal. 33, juga menceritakan sebagian karomah Imam Al-Ghozali ( ini adalah kisah lengkapnya sebagaimana yang dituturkan Imam Al-Yafi'i dari Ibnul Mailiq dari Imam Yaqut Al- Arsy dari Imam Abul Abbas Al-Mursiy dari Imam Abil Hasan Asy-Syadzili dari Syaikh Ibnul Harrozim....) sebagaimana berikut ;
" Al-Imam Al-Yafi'i ( penyusun kitab Roudlhur Royahin fi Hikayatis Sholihin ) menyebutkan pula bahwa Asy-Syaikh Al-Imam al-Kabir Abul Hasan Ali bin Hirozim, seorang ahli fiqh yang tersohor di negeri al-Maghrobi pernah mengingkari dengan pengingkaran yang amat sangat terhadap kitab Ihya' Ulumiddin, padahal ia adalah seorang yang diataati masyarakat dan didengar ucapan-ucapannya. Ia memerintahkan agar semua naskah kitab Ihya' yang telah dimiliki oleh masyarakat agar dikumpulkan di Masjid Jami' dan ingin membakarnya pada hari Jum'at. Tiba-tiba pada malam Jum'at itu pula ia bermimpi masuk kedalam masjid jami' dan didalam masjid itu ia bertemu Rosululloh SAW, Abu Bakar dan Umar Ibnul Khotthob dan Imam Al-Ghozali yang berdiri dihadapan Rosululloh SAW.
Ketika Imam Ibnu Hirozim datang, Al-Imam Al-Ghozali berkata : " Wahai Rosululloh, inilah orang yang memusuhi saya, kalau sesuatu yang benar itu seperti yang dikatakan orang ini maka aku akan bertaubat kepada Alloh, dan apabila sesuatu yang aku peroleh itu adalah sesuatu yang berasal dari barokahmu dan mengikuti jejakmu, maka ambilkan hakku untukku dari musuhku ".
Kemudian Rosululloh SAW mengambil kitab Ihya' dan membukanya halaman per halaman, lembar perlembar dari awal sampai akhir, kemudian bersabda, " Ini adalah sesuatu yang baik ". Kemudian Rosululloh memberikannya kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a, setelah melihat kitab itu, Abu Bakar menganggap bahwa kitab itu baik sekali, kemudian berkata, " Demi Alloh yang mengutusmu dengan haq, kitab ini adalah sesuatu yang baik ". Kemudian Abu Bakar memberikan kitab itu kepada Umar Al-Faruq r.a ( gelar Umar bin Khotthob ). Setelah memperhatikannya, ia memujinya dan mengatakan seperti apa yang dikatakan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Kemudian Rosululloh SAW memerintahkan agar baju Ibnul Hirozim dilepas dan dipukul diberi sanksi seperti sanksinya orang yang berbuat bohong. Kemudian baju Ibnul Hirozim dilepas dan dipukul dengan cambuk. Ketika pukulan cambuk mencapai hitungan lima kali pukulan, Abu Bakar Ash-Shiddiq memberi pertolongan kepadanya seraya berkata kepada Rosululloh SAW, " Ya Rosulalloh, barangkali ia menduga bahwa kitab Ihya' itu bertentangan dengan sunnah-mu, akan tetapi ia keliru dengan dugaannya ".
Setelah Imam Al-Ghozali mendengar syafaat ( pertolongan Abu Bakar kepada Ibnul Hirozim ) Abu Bakar r.a ia ( Imam Al-Ghozali ) rela dan mau menerima permintaan Abu Bakar itu.
Setelah Ibnu Hirozim bangun dari tidurnya, ia melihat bekas pukulan-pukulan cambuk dipunggungnya dan memberitahukan kepada murid-muridnya dan bertaubat kepada Alloh SWT serta memohon ampun dari kesalahannya. Akan tetapi bekas pukulan cambuk itu dirasakan sakitnya dalam waktu yang sangat lama, sehingga dia bertadhorru' ( menghiba ) kepada Rosululloh SAW sampai ia bermimpi bertemu Rosululloh SAW masuk rumahnya dan mengusap punggungnya dengan tangannya yang mulia, seketika itu ia sembuh dengan izin Alloh SWT.  Setelah itu Ibnu Hirozim selalu mutholaah kitab Ihya' Ulumiddin sehingga Alloh membuka hatinya dan ia memperoleh makrifat billah dan menjadi pembesar masyayikh ahli ilmu lahir dan batin.
Mudah-mudahan Alloh merahmatinya.
——————
Sidoarjo, Jum'at 8 Mei 2015
Danny Ma'shoum.

sumber : http://idrushasnialjawi.blogspot.co.id/2015/05/karomah-imam-al-ghozali-dan-kitab-ihya.html

Status di wall fb
  • https://www.facebook.com/ical.rizaldysantrialit/posts/1155137207839966?pnref=story
  • https://www.facebook.com/ical.rizaldysantrialit/posts/1155888664431487?pnref=story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...