Kamis, 22 Mei 2014

SENTILAN KECIL BUAT TETANGGAKU

Bismillahi

Masa masa kita sekolah dulu mungkin menjadi kenangan tersendiri buat kita,salah satunya aktifitas rutin yang dilaksanakan pada hari senin.
ya... Upacara penaikan bendera merah putih,sangat terasa khidmat ketika bendera mulai ditarik naik dengan di iringi lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Dan dalam lain waktu kita menyanyikan lagu "Padamu Negeri" Dan lagu-lagu kebangsaan lainnya.
Namun akhir-akhir ini ada sebagian golongan yang dengan entengnya berkata : bahwa menyanyikan lagu kebangsaan hukumnya haram dan kafir.mereka berasumsi bahwa kata-kata dalam lagu kebangsaan itu menyeret pada kekufuran seperti (...Padamu negeri,Jiwa raga kami.) atau (...Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk indonesia raya...).
Adalagi kata-kata yang mereka anggap kafir orang yang mengatakannya,seperti (maaf) perkataan seorang pria kepada wanita pujaannya "Engkau bagaikan pelita hidupku" atau "Engkaulah belahan jiwaku,Engkaulah separuh nafasku" dan semisalnya. Atau seorang Ayah yang karena kecintaannya kepada anak puterinya ,ia mengatakan "engkau laksana malaikat kecilku/bidadari kecilku" dan semisalnya.

Benarkah ?

Biarlah mereka dengan dalil mereka,dan saya mencoba menyodorkan ini tanpa menyertakan Nash Al-qur'an dan Al-Hadits.
Saya anggap cukup dengan ini.
Bagi para Thulaab dan Thulaabah (santriyyin dan santriyaat) yang juga mempelajari ilmu nahwu sorop,ma'ani,badi' ,bayan,nasta'in atau balaghoh.Kalimat-kalimat syair lagu diatas tidaklah membuat mereka lantas juga menghukumi kafir bagi orang yang menyanyikannya,kenapa ?
Karena mereka tahu Kalimah tersebut bukan merujuk pada dzohir teks atau kalimahnya.Ada ma'na yang tersirat dari kalimat-kalimat tersebut.

Salah satu sub ilmu yang mempelajari tentang ini adalah ilmu "BAYAN" yang di dalamnya ada terdapat pembahasan tentang "MAJAZ dan Macamnya"
Saya kutipkan Satu beit syair Bayan dalam Risalah Dahlaniyyah fii ilmil bayan (Nasta'in)

إن المجاز باستعارة على ***  قسمين تصريحية فما تلا

(Sesungguhnya Majaz isti'aroh itu atas *** dua bagian,yaitu Tashrihiyyah dan selanjutnya)

berikut Murod atau penjelasan beit di atas

فاالتصريحية هي إستعارة ذكر فيها المشبَّه به وحذف المشبِّه.فاالضابط كل إستعارة ذكر فيها المشبَّه به وحذف المشبِّه فرض استعارة تصريحية . مثاله رأيت قمرا فى الطريق .فالقمر يسمى عند البيانيين مجازا بالاستعارة التصريحية الاصلية.

Yang dinamakan Tashrihiyyah adalah Isti'aroh yang di dalamnya disebutkan sesuatu yang diserupakan dan dibuang yang diserupakannya.Contohnya :

رأيت قمرا فى الطريق

Artinya : Aku melihat bulan dijalan

Bulan adalah benda yang diserupakan,Dan Ulama ahli bayan menamakannya dengan Majaz isti'aroh tashrihiyyah ashliyyah

وتقريره ان نقول شبهت المرأة الجميلة با لقمربجامع الحسن بكل، فاستعيراللفظ الدال على المشبَّه به وهو القمرللمشبه وهو المرأة الجميلة على سبيل المجاز بالاستعارة التصريحية الاصلية. اهـــ
Penjelasannya: Kami (ulama ahli bayan) berkata : Seorang wanita yang cantik diserupakan dengan bulan dalam hal keelokan dalam segala hal.
Jadi,kata-kata majaz adalah kata-kata yang mengandung ma'na lain yang tersirat didalamnya,bukan ma'na tekstual.
Dan pertanyaan di atas pun terjawab oleh satu beit bayan ini,bahwa kata-kata dalam lagu kebangsaan dan atau yang di ucapkan laki-laki pada perempuan adalah bagian dari kata-kata majaz yang menggambarkan rasa syukur,menghormati jerih payah dan perjuangan para syuhada dan kecintaan pada tumpah darah.
atau bentuk kekaguman seorang pria yang menganggap betapa berartinya kehadiran wanita pujaannya.

Dan bagi mereka yang mengecam pendidikan formal,khususnya jurusan sastra pasti kata-kata majaz tidak asing buat mereka.
Pertanyaannya : Penghukuman mereka atas dasar apa ? Pake ilmu santri ga masuk ! Pake ilmu sekolah,ga nyambung !
Dan yang paling berbahaya,fatwa-fatwa sejenis sangat rentan mengundang perpecahan  di antara sesama penganut beragama dan sesama anak bangsa.

Terakhir saya mau mengatakan buat mereka : coba ngaji yang bener atau sekolah yang bener !!!

Wallahu yaqulul haq wahuwa yahdis sabiil , Wallahu a'lam

Wasalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...