Rabu, 14 Mei 2014

SYARAH 'UQUUDUL LUJAIN BAG 32


KEUTAMAAN WANITA YANG MENYERAHKAN HARTANYA PADA ORANG SHOLIH


(وَكَانَتْ هِيَ) أي رابعة بنت إسماعيل (دَعَتْ ابْنَ أَبِي الحَوَارِي إِلَى التَزَوُّجِ بِهَا، لأَنَّهُ) أي الشأن (كَانَ لَهَا) أي رابعة (زَوْجٌ قَبْلَهُ) أي أحمد بن أبي الحواري (فَمَاتَ) أي الزوج الأول (عَنْهَا) أي رابعة (وَوَرِثَتْ مِنْهُ) أي الزوج (مَالاً) جزيلا (فَأَرَادَتْ) أي رابعة (مِنْ ابْنِ أَبِيْ الحَوَارِي أَنْ يَتَصَدَّى) أي يتوجه (لإِنْفَاقِ ذَلِكَ المَالِ عَلَى أَهْلِ الدِيْنِ وَ الخَيْرِ فِيْ إِطْعَامٍ وَنَحْوِهِ، لأَنَّ الرَجُلَ أَوْفَقُ) أي أصلح (لِذَلِكَ) أي الإنفاق (والمَرْأَةُ أَقْوَمُ) أي أعدل (بِهِ) أي بذلك الإنفاق (فَلِذَلِكَ) أي الغرض المذكور (دَعَتْهُ بِأَنْ يَتَزَوَّجَ بِهَا رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِمَا) وكان أحمد أوّلاً كره التزوج لما خطبته رابعة لما كان فيه من العبادة، وقال لها: “والله مالي همة في النساء لشغلي بحالي”. فقالت: ” إني لأشغل بحالي منكَ، ومالي شهوة، ولكن ورثتُ مالا جزيلا من زوجي، فأردت أن تنفقه على إخوانك، وأعرف بك الصالحين، فيكون لي طريق إلى الله تعالى. فقال: “حتى أستأذن أستاذي”. فرجع إلى أبي سليمان الداراني. قال: “وكان ينهاني عن التزوج، ويقول: ما تزوج أحد من أصحابه إلا تعير”. فلما سمع أبو سليمان كلامها قال لابن أبي الحواري: تزوج بها، فإنها ولية.

 

Tersebutlah seorang wanita yang bernama Robi'ah binti ismail,ia mengajak menikah pada Ibni abil hawary,karena sebelumnya robi'ah telah menikah dan ia ditinggal wafat oleh suami pertamanya dan ia mempunyai tirkah harta yang banyak,dan ia berharap dengan menikahi ibni abil hawary,suaminya nanti akan menginfakan harta tsb kepada ahli agama dan ahli kebajikan,baik dengan jalan menjamu makan atau yang lainnya.Dan laki-laki lebih mengetahui urusan infaq dan wanita lebih adil dalam urusan infaq.Maka dengan tujuan ini robi'ah mengajak abil hawari menikah.Pada awalnya Ahmad (ibnu abil hawary) menolak ajakan menikah dari robi'ah untuk mentasarufkan hartanya,dan ia berkata pada robi'ah : Demi Allah,hartaku pun cukup membuat aku kerepotan dalam mengurusnya,hingga belum terpikir untuk menikah. Robi'ah berkata : Aku serahkan urusanku padamu,hartaku merupakan syahwat,namun aku menerima harta ini karena warisan dari suamiku terdahulu,dan aku ingin menafkahkan hartaku untuk saudara-saudaramu yang sholih. Ahmad berkata : Aku akan moon izin kepada guruku dulu. lalu ia menemui gurunya Abi sulaiman ad-darimi,dulu gurunya pernah mencegah ahmad untuk tidak menikah dulu , lalu ahmad menceritakan perihal robi'ah maka kemudian Abi sulaiman berkata kepada ahmad : Menikahlah dengan robi'ah,ia adalah seorang wali (wali pr)


  (وَأَخْبَارُ النِسَاءِ الصَالِحَاتِ فِيْ زَمَنِ السَلَفِ) أي المتقدمين (مِنْ أَمْثَالِ ذَلِكَ كَثِيْرَةٌ).

Dan kabar serta kisah wanita-wanita sholihah dizaman dahulu sangatlah banyak


 {حكي} عن بعضهم: أنه قال: عندنا رجل حداد كان يدخل يده في النار، ويخرج بها الحديد المحمي ولا تمسه النار، فقصده رجل لينظر صدق ذلك لأمر، وسأل عن الحداد. فلما رآه يصنع كما وصف له أمهله الرجل، حتى فرغ من صنعته، فأتاه وسلم عليه، فردّ عليه السلام. فقال له الرجل: “إني ضيفك في هذه الليلة”. فقال: “الحداد حبا وكرامة”، فمضى به إلى منزله، وتعشى معه، وبات وهو معه، فلم يزد على فرضه، ونام إلى الصبح. فقال الرجل في نفسه: “لعله استتر مني في هذه الليلة”. فبات عنده ثاني ليلة، وهو على حاله، لايزيد على الفرض.فقال له الرجل: “يا أخي، إني سمعت ما أكرمك الله به، ورأيته ظاهرا عليك، ثم نظرت، فما رأيت منك كثرة عمل، ولم تزد على فرضك. فمن أين لك هذه المرتبة ؟”.

 

Dikisahkan  ba'dhuhum : dizaman kami ada seorang laki-laki ysng menjadi pandai besi,bila ia memasukkan tangannya dalam api maka ketika ia keluarkan ia menggenggam besi yang sudah dibakar dan tangannya tidak ikut terbakar.Maka suatu ketika ada seorang laki-laki yang bertamu pada si pandai besi ini,maka berkatalah tamu ini pada al-hadaad : AKU MENJADI TAMU MU PADA MALAM INI.
Hadaad berkata : aku menyukai dan aku memuliakanmu. tamu ini diajak kerumah al-hadad,ia melewati sore dan malam bersama al-hadaad . Maka tamu ini berkata dalam hatinya : mungkin ia masih menutupi sesuatu padaku pada malam ini. kemudian tamu ini menginap untuk malam kedua,dan ia menyaksikan ia hanya menjalankan fardhu saja seperti malam pertama.
Maka berkatalah tamu ini pada al-hadaad : Saudaraku...aku telah mendengar cerita akan kemuliaan yang allah berikan padamu,dan aku telah melihat sebagiannya secara dzohir ( tidak terbakar tangannya ketika dimasukkan dalam tungku pembakaran besi) tapi aku melihat bahwa engkau tidaklah melakukan ibadah yang banyak,lalu dari mana engkau mendapatkan martabat tersebut ?

فقال له الحداد: “يا أخي، إنه كان لي حديث عجيب وأمر غريب، وذلك أنه كان لي جارة جميلة، وكنت بها مولعا، فراودتها عن نفسها مرارا عديدة، فلم أقدر عليها لاعتصامها بالورع، فجاءت سنة قحط، وعدم تالطعام وعم الجوع الأنام، فبينما أنا يوما من الأيام جالس ببيتي إذا بقارع يقرع الباب فخرجت لأنظر إليه، فإذا بها واقفة بالباب، فقالت: “يا أخي، أصابني جوع شديد، فهل لك أن تطعمني لله ؟”. فقلت لها: “أما تعلمين ما أنا فيه من حبك، فما أطعمك إلاّ إن مكنتني من نفسك”. فقالت: “الموت، ولا معصية مع الله”. ومضت إلى منزلها

 

Al-hadaad berkata : saudaraku,aku punya cerita yang aneh dan kejadian yang langka,begini....dulu aku mempunyai tetangga perempuan yang sangat cantik dan aku berusaha mencari taktik dan siasat untuk mendapatkannya namun aku tak pernah bisa mengelabuinya karena ia wanita yang waro'.hingga datanglah masa/tahun peceklik dimana semua manusia kelaparan karena tidak ada makanan.suatu hari aku duduk dalam rumahku,tiba-tiba pintu rumahku ada yang mengetuk dan ketika aku buka pintu ternyata tetanggaku yang cantik sedang berdiri ,dan ia berkata padaku : saudaraku...aku sedang mengalami kelaparan yang sangat,apakah engkau akan memberiku makan karena allah ? maka aku berkata padanya : Aku menyukaimu dan aku takkan memberikan makananku padamu kecuali engkau menyerahkan dirimu padaku. Wanita itu berkata : Jika demikian aku akan memilih mati,aku takkan melakukan ma'syiat kepada Allah, dan iapun pulang dari rumah al-hadaad


فلما كانت بعد يومين عادت إليّ، وقالت لي كالمرة الأولى، فأجبتها مثل جوابي الأول، فدخلت وقعدت في البيت وقد أشرفت على الهلاك، فلما جعلت الطعام بين يديها ذرفت عيناها بالدموع، ثم قالت: “هذا لله”، فقلت: “لأن تمكنيني من نفسك”. فقامت ولم تأكل منه شيئا وخرجت من عندي إلى منزلها.

 

Selang dua hari kemudian wanita itu kembali lagi dengan hajat yang sama dan aku menawarkan hal yang sama pula,Maka kemudian wanita itu masuk dan duduk di dalam rumahku dan aku lihat kondisi nya akan akan meninggal jika tidak cepat diberi makanan (tidak makan dalam beberapa hari) maka aku menyiapkan makanan dan aku suguhkan di depan wanita ini dan wanita itu menangis.
Wanita itu berkata : apakah ini engkau lakukan karna Allah ? Aku menjawab : Tidak ! namun dengan syarat engkau mau menyerahkan dirimu padaku. wanita ini bangkit dan keluar dari rumah al-hadaad tanpa makan


فلما كان بعد يومين إذا بها تقرع الباب، فخرجت إليها، وهي واقفة بالباب، وقد قطع الجوع صوتها وقصم ظهرها فقالت: “يا أخي، أعيتني الحيل ولم أقدر على التوجه لأحد غيرك، فهل لك أن تطعمني لله ؟”. فقلت: “نعم، إن مكنتني من نفسك”. فأطرقت رأسها ساعة، ثم دخلت وقعدت في البيت، ولم يكن عندي طعام، فقمت وأضرمت النار وصنعت لها طعاما. فلما وضعته بين يديها تداركني لطف الله تعالى، وقلت في نفسي: “ويحك يا هذا، انّ هذه امرأة ناقصة عقل ودين تمتنع من طعام لا قدرة لها عليه، وهي تتردد المرة بعد المرة من ألم الجوع، وأنت لا تنتهى عن معصية الله تعالى”.

 

Selang dua hari kemudian wanita itu datang kembali dgn hajat yang sama dia berkata dengan terbata-bata karena rasa lapar yang ia alami dan ia agak membungkuk karena rasa lapar yang teramat sangat. Ia berkata : saudaraku,hanya engkau yang aku harapkan membantu menghilangkan kelaparanku,apakah engkau akan memberiku makan karna allah ? aku berkata : Ya,dengan syarat yang terdahulu. Wanita ini menundukan kepalanya beberapa saat kemudian ia masuk dan duduk dalam rumahku,hari itu tidak ada makanan dalam rumahku,kemudian aku menyiapkan bahan makanan dan aku memasaknya dan segera aku suguhkan pada wanita itu dan ketika aku menyodorkan makanan itu padanya maka timbulah rasa trenyuh dalam hatiku
Dan aku berkata dalam hati : Celakalah aku...wanita ini hanya makhluq yang lemah secara akal dan agama,aku menolak memberi makan padanya yang ia tidak bisa mencarinya,ia kembali bolak balik karena rasa laparnya namun engkau tidak berhenti untuk ma'syiat kepada Allah (dgn mengajukan persyaratan)


ثم قلت: اللهم إني تائب إليك مما كان مني. إني لا أقربها في معصية أبدا، فدخلتُ إليها فقلت لها: “كلي ولا روع عليك فإنه لله تعالى”. فلما سمعتْ ذلك رفعتْ رأسها إلى السماء، وقالت: “اللهم إن كان صادقا فحرّم عليه النار في الدنيا والآخرة. قال: فتركتُها تأكل، وقمت لأزيل النار. وكان ذلك في زمان الشتاء، فوقعت جمرة على قدمي فلم تحرقني. فدخلت إليها، وأنا فرح مسرور. وقلت: “أبشري، فإن الله تعالى أجاب دعاءك”. فرمت اللقمة من يدها، وسجدت شكرا لله تعالى، وقالت: “اللهم أريتني في هذا الرجل، فاقبض روحي هذه الساعة”. فقبض الله روحها وهي ساجدة. وهذا حيثي يا أخي والله أعلم.

 

Kemudian aku berucap : Ya Allah sungguh aku bertaubat atas apa yang telah aku lakukan , aku takkan mendekati perkara ma'syiyat sampai kapanpun.
Kemudia aku masuk dan aku berkata pada wanita itu : Makanlah dan jangan khawatir aku suguhkan ini karena Allah.  Maka ketika wanita itu mendengar ucapanku ia mengangkat wajahnya ke langit dan berdo'a : Ya Allah jika ia benar dengan ucapannya,maka hindakanlah ia dari api dunia dan akhirat. kemudian aku meninggalkan wanita itu karena ia akan makan. Aku berdiri dan pergi hendak memadamkan api dan itu terjadi di musim kemarau maka kakiku menginjak bara api tapi kakiku tidak terbakar. Kemudian aku masuk menemui wanita itu dalam keadaan aku sangat bahagia dan aku berkata : Ini menjadi kebahagianku, Sungguh Allah mengijabah do'amu. Wanita itu melempar suapan ditangannya dan ia bersujud karena bersyukur pada Allah ,dan ia berkata : Ya Allah...engkau telah memperlihatkan kebesaranMU melalui laki-laki ini,Aku mohon cabutlah ruh ku saat ini juga. Kemudian Allah mencabut ruh nya dalam keadaan ia sedang melakukan sujud.
Inilah kejadian yang aku alami wahai saudaraku (al-hadaad menutup ceritanya kepada tamunya).

Wallahu A'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...