Bismillahirrohmanirrohim....
Memang tidak selayaknya kita membicarakan keburukan demi keburukan yg terjadi di muka bumi ini. Apalagi keburukan yg terjadi di sekitar kita, yg kerap kali melibatkan orang2 dekat kita. Alangkah baiknya jikalau kita mulai melangkah menyelesaikan & membenahi keburukan itu, tidak sekedar membicarakannya.
Tindak korupsi yg tidak kunjung surut, pasar narkoba yg semakin meluas, kriminalitas yg kian tinggi, norma dan nilai moral yg telah bergeser. Begitu merosotnya keadaan di sekitar kita, hingga berbagai fatwa ulamapun dianggap angin lalu.
Guna berbenah itulah kita harus tahu persis akar permasalahan dari keburukan itu. Agar solusi yg akan diberikan tidak salah sasaran. Nampaknya hadits Rasulullah ketika berdialog dengan Malaikat Jibril dapat dijadikan pegangan sebagai indikasi juga sebagai solusi
Simaklah sebuah keterangan berikut
رُوِىَ أَنَّ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ نَزَلَ عَلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فىِ مَرَضِ مَوْتِهِ فَقاَلَ ياَجِبْرِيْلُ هَلْ تَنْزِلُ مِنْ بَعْدِى ؟؟ فَقاَلَ نَعَمْ ياَرَسُوْلَ اللهِ أَنْزِلُ عَشْرَ مَرَّاتٍ أَرْفَعُ العَشْرَ الجَواَهِرِ مِنَ الأَرْضِ قاَلَ ياَ جِبْرَيْلُ وَماَتَرْفَعُ مِنْهاَ ؟ قاَلَ ؛ (الأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِ (وَالثَّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ (وَالثَّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ (وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ (وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ (وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ (وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ العُلَماَءِ (وَالثَّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ (وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ (وَالعاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ
Ketika Rasulullah dalam keadaan sakit yang menghantarkan belaiu wafat, malaikat Jibril datang menemuinya. Setelah berbincang sejenak Rasulullah bertanya kepada Jibril “Jibril, apakah kamu nanti masih akan sering turun ke bumi ketika aku sudah meninggal..? Jibril menjawab “masih Rasul, saya akan turun sepuluh kali lagi ke bumi, saya turun untuk mngambil sepuluh mutiara dari bumi ini sepeninggalmu”. Rasulullah pun penasaran, lalu bertanya kembali “mutiara macam apa yg igin kau ambil itu..? jibril menjawab :
“لأَوَّلُ) أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِ)”
(mutiara pertama yang akan saya ambil dari sebagian muka bumi adalah aku akan menggangkat keberkahan)
Para kyai biasa memaknai barokah dengan ziyadatul khair yang secara bahasa dapat diartikan ‘tambah baik’. Artinya, sesuatu itu dianggap memiliki kebarokahan jika memang dapat melahirkan kebaikan yang lain.
Namun lihatlah sekarang,di bumi ini sudah banyak kehilangan barokah, sehingga musibah terjadi di mana mana
وَالثَّانىِ) أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ)
(yang kedua, saya akan mengambil rasa cinta dari sebagian hatinya makhluk)
Jika demikian, maka yang tersisa hanyalah rasa benci.
Bukan hanya rasa cinta sesama manusia saja tapi rasa cinta sesama makhluk.
وَالثَّالِثُ) أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ )
(yang ketiga saya akan mengambil kasih sayang dari sebagian hatinya para kerabat )
Ada peribahasa "harimau tidak akan memangsa anaknya sendiri", tetapi sering kali kita temukan banyak kasus anak dan orang tua saling membunuh, bahkan seorang ibu tega menjual bayinya. Atau bahkan seorang anak menjual bapaknya.
وَالرَّابِعُ) أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ)
(yang keempat, saya akan mengambil rasa adil dari sebagian para pemimpin)
Rasa-rasanya mengenai hal ini kita bersama telah pandai menilai. Apakah kekuasaan di sekitar kita masih mengandung keadilan ?
Dapatkah disebut keadilan jika terjadi tebang pilih dalam penegakan hukum ?
Orang mencuri ayam di penjara tahunan, tapi orang yang mencuri uang rakyat masih diluar tertawa terbahak-bahak, walaupun di penjara namun tak sama dengan kerangkeng pencuri ayam.
وَالخاَمِسُ) أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ)
(yang kelima, saya akan mengambil rasa malu dari sebagian perempuan)
Rasa malu itu kini telah dirubah menjadi rasa bangga. Bangga menjadi perempuan simpanan. Bangga menjadi gadis gratifikasi seksual, bahkan sebagian menggunakan alasan seni demi menutupi kemaluan yang telah hilang.
Sudah dianggap 'biasa' perempuan membuka auratnya, pakai pakaian ketat,pakai rok mini dll... Tapi mereka bangga dengan keterbukaan auratnya, karena sudah tidak punya rasa malu, bahkan sampai menjual kemaluan nya.
وَالسَّادِسُ) أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ)
(yang keenam, saya akan mengambil kesabaran dari sebagian orang-orang fakir)
Perlu diakui bahwa faktor yang mengondisikan negara miskin dan berkembang tetap aman dan tertata adalah kesabaran para fakir dalam menerima bagian mereka. Namun, ketika golongan fakir miskin ini tidak sabar dengan nasib mereka, maka kesenjangan sosial bisa berubah menjadi kekacauan fisik. Inilah yang tergambar dalam prosesi premanisme di berbagai kota. Sering kita jumpai orang-
orang fakir berkata : " mencari yang haram saja sulit apa lagi yang halal....."
Kalau sudah berkata seperti ini, sudah alamat terjerumus dalam jurang kehinaan karena hilangnya kesabaran, akan menganggap jalan pintas menuju kaya sudah di anggap pantas.
وَالسَّابِعُ) أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ العُلَماَءِ)
(yang ketujuh, saya akan mengambil sifat waro' dan zuhud dari sebagian para ulama)
Waro’i adalah menjaga diri dari yang syuhbat dan yang haram, Sedangkan zuhud itu tidak mementingkan harta-dunia, keduanya merupakan karakter para ulama.
Akan tetapi jika wira’i dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai keulamaannya pun mulai berkurang. Nampaknya inilah yang terjadi pada sebagian ulama kita.
Wajarlah jika akhir-akhir ini berbagai fatwa mereka tidak di dengar lagi oleh masyarakat.Pengajian-pengajiannya hanya dianggap sebagai tontonan.
وَالثَّامِنُ) أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ)
(yang kedelapan,saya akan mengambil sifat kedermawanan dari sebagian orang-orang kaya)
Diantara unsur yang dapat melanggengkan sirkulasi kehidupan ekonomi dan sosial di suatu masyarakat adalah kesabaran fakir dan kedermawanan orang kaya.Keduanya akan saling mengisi.
Namun jikalau semua itu lenyap, maka harmonisme dalam satu masyarakat dapat hilang tergantikan dengan unharmonism.
Kedermawanan orang kaya sudah jarang kita temui.tidak pernah zakat,hanya cukup zakat fitrah saja sementara orang miskin diluar mengharapkan dan membutuhkan bantuan dan uluran tangan mereka.
Jika mereka ketahui, orang miskin itu adalah sebuah tiket untuk menuju syurga.
"syurga bukan untuk orang-orang yang pelit, tapi untuk orang yang dermawan".
وَالتَّاسِعُ) أَرْفَعُ القُرْآنَ)
(yang ke sembilan, saya akan mengangkat al-Qur’an)
Tepatnya menghilangkan ruh al-Qur’an itu sendiri sebagai tuntunan dalam kehidupan.
Memang, kemajuan teknologi kini makin mempermudah telinga kita mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur’an. melalui mp3, DVD, online bahkan juga tafsirnya pun dapat diperoleh dengan mudah pula. Akan tetapi semangat qur’an itu sendiri sekarang makin pudar bersama dengan makin mudahnya mendengarkan al-qur’an.
العاَشِرُ) أَرْفَعُ الإِيْماَنَ)
(yang kesepuluh, saya akan mengangkat iman)
Mungkin ini adalah mutiara paling berharga diantara sembilan mutiara lainnya. Atau bisa saja ini adalah urutan mutiara yang paling akhir yang akan diambil oleh Jibril. Sebagaimana struktur teks hadits ini yang memposisikannya paling belakang. Iman itu ada di hati semoga Allah menetapkannya dalam hati kita masing-masing.
Kalau sudah iman di angkat, hancurlah dunia beserta isinya hancur sehancur-hancurnya hanya tinggal menunggu waktu saja.
@semoga Allah senantiasa menjaga diri dan keluarga kita ,amin .
Wallahu'alam.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺎ ﻧﺴﺘﺤﻔﻈﻚ ﻭﻧﺴﺘﻮﺩﻋﻚ ﺍﺩﻳﺎﻧﻨﺎ ﻭﺍﺑﺪﺍﺋﻨﺎ ﻭﺍﻧﻔﺴﻨﺎ ﻭﺍﻫﻠﻨﺎ ﻭﺍﻭﻻﺩﻧﺎ ﻭﺍﻣﻮﺍﻟﻨﺎ ﻭﻛﻞ ﺷﺊ ﺍﻋﻄﻴﺘﻨﺎ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻨﺎ ﻭﺍﻳﺎﻫﻢ ﻓﻲ ﻛﻨﻔﻚ ﻭﺍﻣﺎﻧﻚ ﻭﻋﻴﺎﺫﻙ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﻴﻄﺎﻥ ﻣﺮﻳﺪ ﻭﺟﺒﺎﺭ ﻋﻨﻴﺪ ﻭﺫﻱ ﺑﻐﻲ ﻭﺫﻱ ﺣﺴﺪ ﻭﻣﻦ ﺷﺮ ﻛﻞ ﺫﻱ ﺷﺮ ﺍﻧﻚ ﻋﻠﻲ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺟﻤﻠﻨﺎ ﺑﺎﻟﻌﺎﻓﻴﻪ ﻭﺍﻟﺴﻼﻣﻪ ﻭﺣﻘﻘﻨﺎ ﺑﺎﻟﺘﻘﻮﻱ ﻭﺍﻻﺳﺘﻘﺎﻣﻪ ﻭﺍﻋﺬﻧﺎ ﻣﻦ ﻣﻮﺟﺒﺎﺕ ﺍﻟﻨﺪﺍﻣﻪ ﺍﻧﻚ ﺳﻤﻴﻊ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻨﺎ ﻭﺍﻭﻻﺩﻧﺎ ﻭﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ ﻭﺍﺧﻮﺍﻧﻨﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻭﻟﻤﻦ ﺍﺣﺒﻨﺎ ﻓﻴﻚ ﻭﻟﻤﻦ ﺍﺣﺴﻦ ﺍﻟﻴﻨﺎ ﻭﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺆﻣﻨﺎﺕ
ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﺎﺕ ﻳﺎﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﻋﻠﻲ ﻋﺒﺪﻙ ﻭﺭﺳﻮﻟﻚ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻭﻣﻮﻻﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻲ ﺍﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺍﺭﺯﻗﻨﺎ ﻛﻤﺎﻝ ﺍﻟﻤﺘﺎﺑﻌﻪ ﻟﻪ ﻇﺎﻫﺮﺍ ﻭﺑﺎﻃﻨﺎ ﻓﻲ ﻋﺎﻓﻴﻪ ﻭﺳﻼﻣﻪ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺍﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar