Minggu, 02 Agustus 2015

Tips ketika suasana dan kondisi EMOSI (marah)

Kehidupan kita tidak selalu ditapaki dengan nyaman dan tentram,pada saat-saat tertentu kita kadang digiring situasi dan kondisi dimana tensi emosi dalam diri meningkat,marah,kesal..

Sebenarnya ini hal yang manusiawi,akan tetapi ketika pihak ketiga (Syetan) ikut bermain didalamnya,maka hal yang terlarangpun terjadi,terlebih ketika harus memutuskan suatu yang penting dalam hidup kita.
Penyesalan selalu datang belakangan,oleh karena itu hindari mengambil keputusan dalam keadaan marah atau emosi , dan tetap dalam keadaan terkendali.
Ulama memberikan tips agar situasi emosi tidak menghantarkan kita pada kerugian apalagi menghancurkan.
( إذا غضب أحدكم ) لأمر نابه ( فليسكت ) عن النطق بغير الاستعاذة لأن الغضب يصدر عنه من القبح ما يوجب الندم عليه بعد وبالسكوت تنكسر سورته وفي خبر آخر أنه يتوضأ فالأكمل الجمع بينهما وبين ما في الحديثين الآتيين ( حم عن ابن عباس ) وإسناده حسن
Tetkala marah salah seorang diantara kalian (karena suatu perkara) maka diamlah (dari berbicara/mengeluarkan kata-kata tana isti'adzah,karena keadaan marah lazimnya mengeluarkan sesuatu yang buruk baik perkataan atau tindakan yang menjerumuskan pada penyesalan, dengan diam maka akan mengurai/meredakan situasi emosi.
Dan dalam hadits yang lain : di anjurkan untuk berwudhu.
Namun tindakan yang sempurna adalah melakukan keduanya, (Wudhu dan Diam) untuk sementara cooling down
Hadits diriwayatkan oleh sahabat ibni abbas ra dengan sanad yang hasan.
( إذا غضب أحدكم وهو ) أي والحال أنه ( قائم فليجلس ) ندبا ( فإن ذهب عنه الغضب ) فذاك ( وإلا ) بأن استمر ( فليضطجع ) على جنبه لأن القائم متأهب للانتقام والقاعد دونه والمضطجع دونهما والقصد الإبعاد عن هيئة الوثوب ما أمكن ( حم د حب عن أبي ذر ) الغفاري ورجال أحمد رجال الصحيح
Tetkala seseorang marah dala posisi berdiri,maka duduklah (hukumnya sunah), Maka ketika amarah reda/hilang maka itu sangat baik.
Namun jika masih marah (sekalipun telah duduk) maka tidur miringlah.Karena posisi berdiri secara pisik akan lebih bebas melakukan sesuatu yang tak terduga, dan posisi duduk lebih membatasi gerak,dan posisi idhtija`/tidur miring lebih membatasi lagi dan berada dibawah keduanya.
Maksud dari merubah posisi ke posisi dibawahnya adalah menjauhkan atau menghindari dari perilaku tak terduga (saat emosi) sebisa mungkin.
Hadits di riwayatkan oleh abi dzarrin al-ghifari ra, dan rowi hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad adalah rowi/rijaal yang shohih.
( إذا غضب الرجل ) هو وصف طردي والمراد الإنسان ( فقال أعوذ بالله ) زاد في رواية من الشيطان الرجيم ( سكن غضبه ) لأن الغضب من إغواء الشيطان والاستعاذة سلاح للمؤمن فيدفعه بها ( عد عن أبي هريرة ) بإسناد ضعيف لكن ورد من طريق آخر بإسناد رجاله ثقات
Tetkala seorang laki-laki marah (yang dimaksud kata al-rojul/laki-laki adalah al insan/manusia). maka ucapkan "أعوذ بالله " A'udzu billah , dalam sebuah riwayat dengan tambahan kalimat "من الشيطان الرجيم " Minasy syaithoonir rojiim. Maka redalah marahnya.
Karena marah adalah sebagian dari jerat kekeliruan syaitan,Sedangkan isti'adzah adalah senjatanya mu'min yang mampu menahan/menolak serangan syetan.
Hadits di riwayatkan oleh abi hurairoh dengan sanad yang dho'if,namun warid/telah datang dari jalur lain dengan sanad yang bagus dan perowi yang tsiqoh.

sumber: Al taisir syarh al jami'ish shoghir 1/233 - Imam Munawi
http://islamport.com/d/1/srh/1/9/165.html

Wallohu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Qonun Asasi Nahdlatul 'Ulama

  MUQODDIMAH_QONUN_ASASI_NU (Pendahuluan Fondasi Dasar Jam'iyyah NU)   Jam'iyyah Nahdhotul 'Ulama' mempunyai garis...